Sakit Mental, Kate Spade Tak Masuk RSJ Demi Jaga Imej Brand

Kate Spade.
Sumber :
  • REUTERS/Chip East/File Photo

VIVA – Dunia mode internasional tengah berduka. Salah satu desainer fesyen terkemuka, Kate Spade, pemilik brand Kate Spade yang mendunia ditemukan tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di apartemennya yang berlokasi di Park Avenue, New York, Amerika Serikat pada Selasa waktu setempat, 5 Juni 2018.

Psikolog Bagikan Tips Jitu Merawat Kesehatan Mental Ibu saat Mengasuh Anak

Banyak yang lantas bertanya-tanya, tentang apa alasan Spade memilih untuk mengakhiri hidupnya. Kakak perempuan Spade pun akhirnya buka-bukaan soal kondisi Spade sebelum meninggal.

Reta Saffo mengungkapkan bahwa sang adik menderita penyakit mental dalam tiga tahun terakhir. Mirisnya, Spade ternyata berusaha mengatasi penyakitnya itu dengan alkohol.

Viral Kamar Kos Wanita yang Diyakini Mengidap Hoarding Disorder, Sampah dan Barang Bertumpuk

"Ini sangat mengejutkan bagi saya," ucap Saffo, kakak Spade dikutip dari The Star, Rabu 6 Juni 2018.

Sejak Spade didiagnosis menderita penyakit mental, seluruh anggota keluarganya turut berjuang untuk membantu dan menyemangati Spade agar ia sembuh. Namun, semuanya gagal.

Mau Adu Nasib di Jakarta? Kenali 4 Sisi Kelam Ibu Kota yang Wajib Diketahui

"Terkadang Anda tidak bisa menyelamatkan orang dari diri mereka sendiri," ujarnya.

Ternyata, Spade tak mau dirawat di rumah sakit jiwa, karena ia merasa itu akan merusak imej ceria yang selama ini menempel pada merek fesyen Kate Spade miliknya.

Saffo, bahkan mengatakan bahwa ia melihat sendiri bagaimana Spade merasa terobsesi dengan kasus bunuh diri yang dilakukan Robin Williams dengan cara gantung diri pada Agustus 2014 lalu.

Jika Anda butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Anda melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119.

Ilustrasi stres.

Banyak Orang Indonesia Punya Penyakit Mental, Level Rendah Hingga Mengkhawatirkan

Founder Titik Putih Intan erlita menekankan isu kesehatan mental penting menjadi perhatian. Berdasarkan data, kata dia, banyak orang di Indonesia memiliki penyakit mental

img_title
VIVA.co.id
2 September 2024