Sejarah Tren Pewarnaan Rambut Balayage di Dunia
- VIVA/Rintan Puspitasari
VIVA – Teknik pewarnaan rambut terbaru yang mengutamakan hasil alami, balayage yang kini tengah diminati banyak wanita di seluruh dunia ternyata sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.
Teknik balayage telah hadir sejak tahun 1974 di salon L'Oreal Professionnel Paris. Teknik itu kemudian kembali populer di tahun 2014 dan semakin populer hingga saat ini.
"Balayage ditemukan di Prancis tahun 1974. Balayage artinya swipe atau seperti menyapu. Balayage menjadi sangat besar dan tidak hanya dilakukan oleh hairdresser di Prancis tapi sudah mendunia," kata Indra Tanudarma, Head of Education L'Oreal Professionnel dalam peluncuran Parisian Brown Balayage di Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Mei 2018.
Tampilan elegan dan alami dengan warna cokelat seperti wanita Prancis yang menjadikan teknik pewarnaan ini sangat diminati. Dan salah satu sosok panutan dalam penataan dan pewarnaan rambut dengan teknik balayage adalah Peter Thomsen, seorang profesional hairdresser asal Australia, yang juga membawa tren tersebut ke seluruh dunia.
"Sebenarnya seperti mewarnai rambut tapi sangat alami. Ini lebih alami (dibanding highlight) dan terlebih lebih lembut. Aku rasa yang lebih penting dari mewarnai rambut adalah lebih alami," kata Peter.
Di Indonesia sendiri tren ini dibawa oleh L'Oreal Professionnel dengan beberapa pilihan warna. Salah satunya, warna cokelat yang sangat sesuai untuk kulit wanita Asia.
Baca juga:
Balayage, Teknik Pewarnaan Rambut Paling Cocok untuk Pemula
Untuk melakukan teknik ini, tidak perlu dilakukan bleaching hingga tingkat ekstrem, hanya maksimum di batas warna oranye atau kuning. Bahkan hanya perlu satu warna untuk menciptakan gradasi beberapa warna. Terpenting adalah teknik penyapuannya.
"Saat menciptakan balayage, atas, tengah, dan light di bagian bawah, jadi menciptakan dimensi. Kombinasikan dengan warna rambut alami. Jadi bisa pakai satu warna," ujar Peter.