Melanie Putria: Cari Sepatu Lari Kayak Pilih Jodoh
- VIVA/ Anhar Rizki
VIVA – Hobi membuat orang semakin semangat mempelajari banyak hal, dari yang terbesar hingga terkecil. Mereka yang memiliki hobi sedikit demi sedikit biasanya lebih tahu tentang hal terkait hobi mereka. Seperti orang yang awalnya suka mengoleksi sepatu, mereka akan tahu bagaimana cara merawat sepatu dengan baik.
Tak beda dengan artis Melanie Putria yang beberapa tahun belakangan mulai jatuh cinta pada olahraga lari. Koleksi sepatu lari yang dimilikinya mungkin lebih banyak dibanding heels. Sebagai orang yang kini aktif menekuni olahraga yang satu ini, Melanie sedikit banyak tahu bagaimana memilih sepatu lari yang baik hingga kapan harus mulai mengganti sepatu.
Ditemui usai menjadi pembawa acara dalam jumpa pers Start Good Days With A Healthy Breakfast, di Veranda Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 11 April 2018, Melanie menceritakan bagaimana dia memilih sepatu lari yang tepat, yang ternyata tak harus mahal.
"Sebenarnya kalau aku yang penting kenyamanan, walaupun itu enggak mahal tapi paling cocok sama kaki aku. Nyari sepatu lari itu kayak nyari jodoh, cocok-cocokan. Bagi orang lain enak bagi kita belum tentu, jadi ya sudah itu sih yang aku rasain. Sekarang yang aku kumpulin yang paling nyaman bukan paling mahal," ujar ibu satu anak itu.
Meski memiliki sekitar 30 pasang sepatu lari, Melanie selalu memperhatikan satu demi satu usia sepatunya. Karena menurutnya sepatu juga memiliki usia, dimana setelah mencapai usia tertentu harus diganti dengan yang baru.
"Sekitar 500 kilo (km) ya, sepatu itu baru expired. Berarti 10 kali marathon. Tapi kan lari marathon itu enggak hanya di saat hari H, tapi di saat latihan kita lari long run 30 km-32 km, sehari- hari lari juga 10 km, jadi sepatunya ada expired, nah itu yang orang itu enggak tahu bahwa sepatu olahraga itu punya umur."
Lebih lanjut Melanie mengatakan,"Pokoknya aku tandain, aku labelin, kalau sudah 400 km, aku checklist, hari ini 20 km, 10 km, kalau sudah 400 ya sudah enggak bisa dipakai lagi."
Menurutnya, memperhatikan usia sepatu sangat penting bagi seorang pelari, karena jika bantalan sepatu mulai habis, akhirnya akan berbahaya bagi kaki, yang biasanya sering dikeluhkan mereka yang baru mulai lari, yaitu sakit di bagian kaki.
"Nanti yang disalahin lagi-lagi 'nah gila nih gue enggak cocok nih di olahraga, kayaknya gue bukan orang yang tepat buat lakuin aktivitas fisik, lutut gue cepet sakit," enggak. Tapi karena you don't know how to do it, and you don't know how to wear that stuff untuk bisa mumpuni performa lari lo."
Bingung menentukan sepatu lari yang tepat, ada tips mudah dari Melanie saat pertama kali memilih sepatu lari. Dari bertanya pada pegawai toko dan memberitahukan jenis sepatu yang dibutuhkan hingga membeli sepatu dengan ukuran di atas ukuran sepatu yang biasa digunakan.
"Sebenarnya sepatu itu enggak perlu mahal, yang pasti harus dikasih tahu dulu ke masnya nih, ke mbaknya yang jualan 'mas aku mau sepatu lari' karena sepatu lari itu spesifik, dia punya bantalan yang bikin ada less impact dari kaki ke aspal. Dan orang harus tahu ukurannya harus satu senti diatas ukuran kaki aslinya. jadi kalau memang kita pakai 39 di sehari-hari, kalau untuk lari ya 40 atau 40,5. karena kakinya ngembang, ototnya jadi gede ketika dipakai untuk berlari."