Label Modest Fashion Indonesia Jajal Pasar Korsel dan Jepang
- VIVA.co.id/Adinda Permatasari
VIVA – Modest fashion atau busana tertutup yang biasa diidentikkan dengan busana muslim kini tengah menjadi sorotan di dunia. Hal ini juga tak lepas dari semakin dikenalnya gaya berpakaian muslimah ke berbagai negara.
Bahkan kini banyak label fesyen kelas atas di dunia sudah memberikan ruang bagi fesyen muslim. Sementara itu, fesyen muslim di Indonesia memang bukan lagi hal baru.
Gaya yang mengedepankan busana tertutup dengan hijab stylish ini semakin berkembang pesat dan melahirkan banyak desainer baru.
Karya-karya mereka juga banyak yang sudah melenggang di pergelaran fesyen bergengsi dunia. Beberapa label modest fashion Indonesia pun kembali menorehkan prestasi dengan mengambil bagian pada gelaran fesyen di dua negara Asia.
Kami Idea dan Bateeq berkesempatan memamerkan koleksi mereka di panggung Seoul Fashion KODE, Korea Selatan pada 15-17 Maret 2018. Selain itu, dua desainer lainnya, I.K.Y.K dan NY by Novita Yunus akan memamerkan beberapa karya mereka di panggung Amazon Fashion Week Tokyo, Jepang pada 19-24 Maret 2018.
Khusus untuk Seoul Fashion KODE 2018, Kami Idea telah menyiapkan koleksi terbaru yang diberi tema The Lazy Sunday Morning. Creative Director dan Co-founder Kami Idea, Nadya Karina mengatakan, koleksi ini terinspirasi dari pakaian rumah, loungewear, seperti piyama, kimono, dan pakaian nyaman yang biasa dipakai di rumah.
"Kami ingin bercerita tentang aktivitas di Minggu pagi, bagaimana perasaan perempuan yang bangun agak telat di Minggu pagi dengan perasaan dan suasana mood yang bahagia," ujar Nadya saat konferensi pers di Senayan City, Jakarta, Rabu 7 Maret 2018.
Meski mengangkat modest fashion, mereka tidak menekankan pada penggunaan hijab. Mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk lebih mengenal pasar modest fashion Asia Timur dan apa yang diminati di pasar Korea.
Sementara itu, I.K.Y.K akan memamerkan 20 koleksi terbaru yang menggabungkan antara kebudayaan Batak dari Indonesia dengan teknik Shibori dari Jepang. Dari 20 koleksi tersebut, 16 di antaranya adalah koleksi wanita yang 80 persen menggunakan hijab.
"Saya memang ingin memaksimalkan hijab. Jepang sangat terbuka sekali dengan modest fashion dan saya ingin memaksimalkan itu," ujar Anandia Putri Harahap, creative director I.K.Y.K.
Jalan mulus para desainer Indonesia untuk memamerkan karya di panggung mode Asia tidak lepas dari kerja sama antara Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Forward, dan Korea Creative Content Agency (KOCCA).
"Salah satu alasan kami membawa modest wear ke pasar Korea adalah karena antusiasme di sana. Pasarnya memang baru, tapi potensial," ujar Lenny Tedja, direktur Jakarta Fashion Week.