Kontroversi Manfaat Facial Vampir yang Sempat Populer
- Instagram Kim Kardashian
VIVA – Menjadi cantik itu sakit dan butuh usaha. Istilah itulah yag rasanya tempat untuk menggambarkan tren perawatan wajah terbaru yang dikenal dengan facial vampir.
Facial vampir atau dikenal facial PRP (plasma kaya trombosit), telah banyak diperdebatkan semenjak Kim Kardashian menjalani prosedur tersebut. Kim baru-baru ini juga mengunggah tulisan di blognya, di mana dia mengakui bahwa sekarang dia menyesal telah menjalani perawatan berdarah tersebut. Dia mengakui bahwa prosedurnya kasar dan menyakitkan.
"Sebelum menjalani prosedur ini, saya baru tahu bahwa saya hamil, jadi saya tidak bisa menggunakan krim atau pembunuh rasa sakit dan keduanya disarankan. Itu (facial vampir) sangat kasar dan menyakitkan bagiku," tulisnya, seperti dilansir dari Independent.
Facial vampir adalah perawatan yang banyak diperdebatkan di dunia estetika wajah. Ahli perawatan kulit, Dr Darren McKeown menjelaskan, prosedur ini pada dasarnya melibatkan pengambilan darah dari seorang pasien, memprosesnya dalam sentrifuge untuk mengeluarkan plasma yang mengandung trombosit sebagai faktor pertumbuhan, lalu darah itu disuntikkan kembali ke wajah.
"Teorinya adalah bahwa trombosit dan faktor pertumbuhan memulai respons penyembuhan dari waktu ke waktu, meremajakan kulit. Ini kontroversial namun bukti yang digunakan menunjukkan bahwa mereka bekerja sangat bertentangan," katanya.
Dia memaparkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hal itu efektif dan lainnya menunjukkan tidak berpengaruh sama sekali.
Facial vampir menjadi populer karena Kim Kardashian. “Ketika Kim Kardashian mengunggah foto sedang melakukan facial vampir di reality show dalam akunnya di Instagram. Sejak saat, facial vampir menjadi heboh dan semua orang menginginkannya dan klinik senang untuk menawarkan prosedur itu karena menghasilkan banyak uang," katanya.
Namun Darren menuturkan bahwa dia merasa tidak nyaman dengan itu dan sebagian besar pasiennya memutuskan untuk tidak melakukan prosedur tersebut dengan memilih perawatan lain setelah dia menjelaskan pandangannya soal perawatan tersebut.
Sementara Dr Munir Somji, ahli bedah kosmetik terkemuka sering menawarkan prosedur ini kepada pasiennya. "Ketika kami menyuntikkan trombosit ke wajah, itu membuat tubuh merasa bahwa telah terjadi cedera dan karenanya, membawa faktor pertumbuhan untuk membantu pembentukan kolagen baru," katanya.
Dia mengungkapkan, menggunakan facial vampir setelah operasi untuk mempercepat penyembuhan. Dia mengombinasikan facial vampir dan filler untuk mengurangi komplikasi dan meningkatkan produksi kolagen.
Â