Dianggap Erotis, Malaysia Larang Lagu Despacito
- YouTube
VIVA.co.id – Malaysia telah melarang seluruh penyiar di media milik negara agar tak memainkan single hit yang saat ini sedang populer, Despacito. Pelarangan dilakukan setelah banyaknya keluhan soal lirik lagu tersebut.
Seorang menteri senior mengatakan single tersebut, yang menampilkan penyanyi Kanada Justin Bieber dalam sebuah remix, dianggap tidak Islami. Malaysia memiliki undang-undang penyensoran yang ketat dan telah beberapa kali melarang materi sensitif sebelumnya.
Despacito, yang dirilis oleh artis Puerto Rico Luis Fonsi, disebut sebagai lagu paling streaming sepanjang masa. Hanya dalam waktu enam bulan, lagu ini sudah diputar sebanyak 4,6 miliar kali di seluruh dunia.
"Despacito tidak akan ditayangkan oleh stasiun penyiaran milik pemerintah karena kami menerima pengaduan masyarakat," kata menteri komunikasi Malaysia Salleh Said Keruak seperti diberitakan oleh BBC, 20 Juli 2017. "Liriknya tidak cocok untuk didengar," tambahnya.
Sementara itu, ujar Salleh Said, stasiun radio milik swasta telah "didorong" untuk 'mempraktikkan penyensoran sendiri.'
Partai Islam oposisi Malaysia, Parti Amanah Negara, sebelumnya mendesak pemerintah untuk menyensor lagu Spanyol tersebut atas konten "seksi" -nya. Ketua sayap perempuan partai tersebut, Atriza Umar, menggambarkan musik tersebut sebagai "porno" dan tidak sesuai untuk anak-anak muda. Ia juga memperingatkan bahwa isinya bisa jadi sangat merugikan masyarakat.
Lagu yang menampilkan rapper Puerto Rico Daddy Yankee, terbukti populer di media sosial dan segera menjadi virus setelah diluncurkan pada bulan Januari. Lagu ini seperti mendapat nyawa baru, ketika pada bulan April Justin Bieber muncul dalam sebuah remix-nya.
Â
Judul lagu berbahasa Spanyol diterjemahkan sebagai "pelan-pelan", yang konon mengacu pada kecepatan teknik rayuan Fonsi.
Ketika single yang memecahkan rekor diumumkan sebagai yang paling banyak streaming awal minggu ini, Fonsi berkata: "Saya hanya ingin membuat orang menari ... dan untuk sebuah lagu untuk membawa orang dan budaya bersama, itulah yang membuat saya bangga."