Elma Theana: Aa Gatot Ingin Seperti Nabi Sulaiman
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id – Hampir sembilan tahun Elma Theana menjadi murid dari Gatot Brajamusti, Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia, yang kini menjadi tersangka kasus narkotika dan kepemilikan senjata api. Elma bisa sampai di padepokan Aa Gatot, sapaan akrab Gatot, setelah diperkenalkan oleh kakaknya.
Kala itu, Elma tengah menghadapi proses perceraian dan membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. "Pada saat itu Aa menawarkan untuk hijrah ke Sukabumi untuk menenangkan diri. Begitu saya sampai ke sana dia membimbing saya ke arah agama. Pada awalnya berteman biasa saja, ngobrol-ngobrol saja," cerita Elma pada acara Makna dan Peristiwa di tvOne, Selasa, 13 September 2016.
Di padepokan itu, dia diajarkan dengan nilai-nilai agama. Gatot mengajarkannya untuk mengaji, menghafalkan surat-surat Alquran, sampai salat berjemaah lima waktu. Kehidupannya mirip dengan santri di pondok pesantren.
"Jadi saya awalnya merasa ada bimbingan, karena pada saat itu agama saya kurang bagus," kata Elma.
Di saat Elma tengah nyaman belajar agama di padepokan Aa Gatot, dia kemudian dikenalkan dengan aspat. "Setelah tiga bulananlah, sebelum Reza (Artamevia) masuk."
Zat itu dibilang Gatot sebagai makanan jin. Awalnya dia ragu untuk mengkonsumsi barang itu, nalarnya bekerja dan mempertanyakan alasan untuk memakan zat yang dibilang sebagai makanan makhluk gaib.
"Dia (Gatot) katanya menguasaai yang namanya kegaiban. Kita kan orang awam, kita lihat-lihat saja. Ini ada makanan jin. Makanan jin memang harus kita makan? fungsinya apa?," jelas Elma.
Namun Gatot menepis keraguan Elma, dan menjelaskan padanya bahwa makanan jin itu sudah dikenal di zaman Nabi Sulaiman as.
"Jadi seperti nabi Sulaiman. Jadi dibawa-bawa ayat Alquran. 'Nanti kamu berasa sendirilah bagaimana.' Ya sudahlah saya merasakan yang namanya aspat," tutur Elma.
Setelah mengonsumsi itu, Elma merasakan dampak berbeda pada tubuhnya. Dia bisa menyelesaikan lebih banyak ayat Alquran dalam satu malam. Dia pun merasa zat itu sebagai sesuatu yang positif. Dia tak pernah tahu bahwa aspat adalah sabu.
"Waktu itu keluarga sudah jelaskan bahwa di sana itu sesat, tapi saya merasakan pada tubuh saya, ini bagus, saya merasakan perbedaannya. Akhirnya saya juga menentang keluarga, terserah mereka mau bilang apa, tapi saya merasakannya," kata Elma.
Seiring waktu, Elma akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan Gatot dan ajarannya, karena menyadari ada sesuatu yang ganjil pada ajarannya. (ase)