Pesan Moral di Film 'Sabtu Bersama Bapak'
- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id – Sutradara film Sabtu Bersama Bapak, Monty Tiwa, mengatakan bahwa film garapannya berbeda dengan film-film nasional lainnya. Menurut Monty, film genre drama itu bisa terjadi pada seseorang, mengenang sosok ayah kandungnya.
"Saya merasakan memang film ini sangat berbeda dengan film-film saya yang sebelumnya. Para cast, crew, rumah produksi, serta semua pihak yang terlibat begitu all out, karena umumnya memiliki pengalaman pribadi tentang kehidupan dan ayah, tema utama film ini,” ujar Monty, Rabu 29 Juni 2016.
Film Sabtu Bersama Bapak diangkat dari karya novel best seller. Meski novel Sabtu Bersama Bapak merupakan best seller yang fenomenal, dalam menggarap film tersebut, Monty mengaku tidak merasa terbebani.
"Tentu ya, kalau ingin sukses, ya pasti ingin. Hanya, bagi saya dan tim ketika mengerjakan ini tak terpikir bahwa cerita ini adalah hasil dari novel best seller. Yang kami dan teman-teman yang membantu mengerjakan proyek ini, mengerjakannya secara maksimal. Ini adalah cerita yang baik, yang bagus sekali," ucap Monty.
Soal berapa target penonton nantinya, Monty belum mau berandai-andai. Monty ingin film ini bisa memberi pesan moral yang baik bagi penontonnya.
"Kalau target penonton, pastinya saya ingin film ini ditonton oleh sebanyak-banyaknya orang. Namun, yang lebih penting dari itu, target yang lainnya agar orang yang menonton film ini dapat mengambil pelajaran," ucap Monty.
Film Sabtu Bersama Bapak bercerita tentang sosok ayah bernama Gunawan Garnida (Abimana Aryasatya) yang mengetahui kalau umurnya tidak lama. Gunawan tahu dia tidak akan dapat melihat kedua anaknya, Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahenra), tumbuh. Gunawan memutuskan untuk melakukan sesuatu agar kedua anaknya tetap tidak kehilangan sosok bapak dalam hidup mereka.