Kunang-kunang di Wilayah Ini Bersinar Layaknya Lampu Natal
- freewallpaper.com
VIVA.co.id – Setiap awal pekan di bulan Juni, para wisatawan yang mengunjungi Great Smoky Mountain di Tennessee, Amerika Serikat akan dimanjakan dengan pemandangan langka yang menakjubkan. Ribuan kunang-kunang berkerlap-kerlip di pepohonan layaknya lampu hias pohon Natal.
Jenis kunang-kunang diketahui bernama Photinus carolinus, salah satu spesies yang dikenal memiliki pila tertentu ketika mengeluarkan cahaya.
Kunang-kunang adalah serangga dengan sayap yang mengeluarkan cahaya ketika gerhana untuk menarik pasangannya. Cahaya tersebut keluar dari bagian perut bawah yang dihasilkan dari campuran senyawa luciferin dan enzim luciferas dibantu dengan magnesium dan oksigen. Hampir 100 persen energi yang dihasilkan oleh kunang-kunang berubah menjadi cahaya.
Awalnya banyak yang mengira bahwa cahaya pada kunang-kunang adalah peringatan keberadaan predator atau tanda bahaya bagi kawanan kunang-kunang lain. Namun, cahaya tersebut diketahui berguna untuk berkomunikasi selama masa kawin.
Beberapa spesies kunang-kunang biasanya terbang dan memancarkan cahaya dengan pola tertentu untuk menarik perhatian betinanya. Jika sang betina tertarik, maka ia juga akan mengeluarkan cahaya.
Pada masa-masa tersebut, kunang-kunang memancarkan cahayanya secara bergantian dengan kunang-kunang lain karena mereka berusaha menunjukkan performa terbaik mereka pada para betina. Untuk kunang-kunang jenis Photinus Carolinus, unjuk gigi para pejantan tampaknya lebih terorganisir. Cahaya yang muncul memiliki lima hingga delapan pola yang unik dan teratur dan suasana akan gelap sekitar delapan hingga sepuluh detik.
Dilansir dari Amusing Planet, para peneliti percaya bahwa pola teratur yang dihasilkan kunang-kunang tersebut dibuat untuk memudahkan betina mencari pasangannya. Masa-masa gelap berguna bagi para pejantan untuk melihat respon dari para betina.
"Mereka layaknya seperti di sebuah stadion. Jika mereka 'berteriak' di saat yang bersamaan, maka tidak akan ada artinya. Namun, jika mereka berkomunikasi dengan teratur, Anda bisa tahu mana yang paling dekat dan mana yang paling jauh," ungkap Marc Branham, ahli Biologi dari University of Florida.
Bagaimana cara mereka saling tersinkronisasi satu sama lain masih menjadi misteri.
Ratusan tahun lalu, para peneliti tidak percaya bahwa kunang-kunang dapat mengeluarkan cahaya dengan teratur. Mereka meragukan laporan para wisatawan yang datang dari Asia Tenggara bahwa mereka melihat kemunculan cahaya kunang-kunang yang teratur.
Biasanya, kunang-kunang jenis ini bisa ditemukan di pinggir sungai di hutan Malaysia dan Filipina. Di Great Smky Mountains, fenomena ini berlangsung singkat, sekitar dua minggu dalam satu tahun. Selain itu, pemandangan ini bisa dilihat di Cangaree National Park di Karolina Selatan, Oak Ridge Wildlife Management Area di Tennessee dan Cajon Bonito di Arizona, Amerika Serikat.