- VIVA.co.id/ Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Penutupan ajang tahunan pemutaran film Eropa atau Europe on Screen malam ini diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis di Jakarta Selatan.
Festival Film Eropa tersebut sudah dimulai sejak 29 April 2016 lalu di enam kota besar di Indonesia. Acara digelar di Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta selama 10 hari.
Setiap tahun, pemutaran Europe on Screen diharapkan bisa mempererat hubungan Indonesia dengan Uni Eropa. Festival ini juga sebagai bentuk diplomasi budaya melalui film.
"Bisa mempererat hubungan Uni Eropa dengan Indonesia, karena dengan film, kita tahu sendiri ada kekuatan untuk diskusi. Untuk orang Indonesia sendiri bisa belajar dari kualitas teknik, penceritaan, pencapaian. Kita bisa belajar dari film-film yang diputar di sini," ujar Panitia Penyelenggara Publikasi Europe on Screen, Amin Shabana di Erasmus Huis, Jakarta Selatan, Minggu, 8 Mei 2016.
Jumlah film yang telah diputar di enam kota di Indonesia adalah sebanyak 78 film yang berasal dari 22 negara Eropa. Film-film tersebut dibagi ke dalam enam kategori yakni tipe xtra, discovery, documentary, family, retro dan general.
Amin Shabana menambahkan, film yang diputar telah diseleksi terlebih dahulu. Kualifikasinya antara lain standar kualitas film yang tinggi, telah mengikuti berbagai festival film serta menjadi pemenang di festival film.
"Kualifikasi utama itu yang pertama kualitas film bagus terus yang kedua dia menang di berbagai film festival terus juga box office," ujarnya.
Seremoni penutupan Europe on Screen di Erasmus Huis dimulai dengan acara makan malam bersama, cocktail, pemutaran film, laporan acara oleh direktur festival serta kata sambutan dari perwakilan Uni Eropa.
Acara yang digelar setiap tahun di bulan yang sama tersebut juga untuk memperingati hari Uni Eropa atau dikenal sebagai hari Schuman. Di Ibu Kota dan sekitarnya, Festival Film Eropa dilangsungkan di lima tempat yaitu di Erasmus Huis, Institut Francais, Goethe Haus, Instituto Italiano dan di Bintaro Xchange, Tangerang Selatan.
Laporan: Filzah Adini Lubis