Kisah di Balik Secangkir Kopi Indonesia
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Setelah namanya terkenal di bidang kuliner dan menjadi penggagas Underground Secret Dining, Lisa Virgiano kini tengah merintis proyek ambisius.
Proyek yang tengah dirintisnya adalah untuk memberdayakan petani kopi di Indonesia, sekaligus mengangkat kehormatan kopi Nusantara ke ranah Internasional.
Ditemui di sela acara Swedish Institute Alumni Forum di bilangan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Lisa yang menjadi pembicara satu-satunya dari Indonesia membagi kisah awalnya tertarik dengan dunia kopi.
Semuanya berawal dari tugas tesis yang harus diselesaikannya, Lisa memutuskan untuk meneliti kopi nusantara. Pilihan jatuh pada sebuah daerah di Jawa Timur.
"Orang Swedia sangat menyukai kopi, saya pikir kenapa tidak kopi," jelasnya. Sejak saat itu dia mulai hidup bersama petani kopi di Jawa Timur.
Lisa akhirnya memilih kembali ke Indonesia dan menerapkan ilmu yang didapatnya selama di Swedia. Satu hal yang membuat dia heran adalah rendahnya kepercayaan diri para petani Indonesia.
"Mereka tidak percaya diri, mereka bahkan berpesan agar anak mereka tidak menjadi petani, karena petani itu miskin," katanya.
Seolah terpanggil, Lisa merasa ikut bertanggung jawab untuk memberi mereka semangat, bahwa mereka bisa menghasilkan produk kopi yang luar biasa.
Pernah dia menemui petani kopi yang menceritakan keinginannya mengirimkan anaknya bersekolah ke luar negri seperti Lisa agar bisa berbahasa Inggris.
Namun dia hanya bisa berkata bahwa hal itu tidak akan bisa terjadi kalau tidak memperjuangkan kenaikan harga kopi.
Standar Kualitas Rendah
Kopi seperti komoditas yang lain banyak levelnya. Mau level rendah hingga bintang lima semuanya laku dijual, masalahnya, petani tidak tahu klasifikasi kelas, jadi mereka memukul rata harganya sama pada pedagang, pedagang yang olah dan mereka yang dapat untung.
Hal itu juga yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah wanita yang pernah berkeliling Jawa, Toraja, Bengkulu dan Medan untuk mengenal kopi nusantara.
"Citra kopi Indonesia di Skandinavia tidak bagus sama sekali, karena kopi Indonesia tidak konsisten kualitasnya, yang salah adalah standar kontrol kualitas rendah," cerita Lisa tentang nasib kopi Indonesia di luar negri.
Ternyata masalahnya ada pada cara proses penjualan dan juga cara pengolahan yang salah, sehingga rasa kopi menjadi tidak enak. Salah satunya dengan membawa barista untuk membuat kopi para petani menjadi lebih enak.
"Buih-buih yang ada diatas kopi adalah tanda kopi tersebut segar, belum lama di roasting," ujar Lisa pada VIVA.co.id.
            Â
Petani tahu cara buat kopi yang bagus, namun mereka juga ingin ada jaminan akan ada yang membeli produk mereka yang berkualitas dengan harga tinggi.