Kini Bayi Berkebutuhan Khusus Bisa Konsumsi ASI
Selasa, 17 November 2015 - 06:50 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi agar pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Bayi yang lahir sehat mempunyai kemampuan menyusu secara alamiah.
Namun, terdapat kondisi-kondisi tertentu di mana ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung dari payudaranya. Seperti pada bayi lahir prematur dengan berat badan rendah, dan bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah.
Dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR-K, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi juga menekankan pentingnya ASI bagi bayi berkebutuhan khusus.
Baca Juga :
11 Manfaat Menakjubkan Bawang Putih dan Susu
Baca Juga :
Susu Kecoak Bakal Jadi Superfood Selanjutnya
Namun, terdapat kondisi-kondisi tertentu di mana ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung dari payudaranya. Seperti pada bayi lahir prematur dengan berat badan rendah, dan bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah.
Dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR-K, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi juga menekankan pentingnya ASI bagi bayi berkebutuhan khusus.
Bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bagian tubuh yang normalnya tertutup. Bibir sumbing terjadi akibat gagalnya proses penyatuan bibir pada masa perkembangan janin. Sedangkan langit-langit mulut bercelah terjadi akibat langit-langit mulut tidak menyatu pada saat perkembangan janin, sehingga terdapat celah di antara rongga mulut dan rongga hidung.
Dr. Luh mengatakan, pada bayi prematur, kemampuan untuk menghisap dan menelan masih lemah. Padahal, kebutuhan bayi untuk mendapatkan ASI sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
“Secara fisik, berbagai organ tubuh bayi prematur, khususnya pada bayi lahir dengan berat badan rendah, memang belum cukup matang (immature), sehingga membutuhkan alat bantu untuk bernapas, minum, dan lain-lain,” ucap dr. Luh.
Lebih lanjut dr. Luh menjelaskan, oromotor (gerak mulut) bayi-bayi yang lahir prematur umumnya belum berfungsi optimal. Bayi belum mampu melakukan koordinasi menghisap, menelan serta bernapas dengan baik. Akibatnya, bayi memerlukan alat bantu karena bayi belum dapat menyusu langsung pada payudara ibu.
"Minum merupakan aktifitas paling rumit dan paling sulit pada awal kehidupan anak. Pada awalnya, minum itu berupa refleks rooting (apabila diberi sentuhan pada sudut bibir atau tengah bibir, bayi akan menoleh ke arah sentuhan dan membuka mulut), refleks mengisap (sucking reflex), dan refleks menelan. Kemampuan bayi mengkoordinasikan gerakan mengisap-menelan-bernapas adalah kemampuan yang secara alamiah dimiliki oleh bayi baru lahir cukup bulan dengan kondisi bugar," jelas Dr.Luh.
Saat ini, dengan kecanggihan teknologi dan semakin majunya penanganan medis, bayi prematur bisa tertolong dengan baik. Namun, bayi prematur dihadapkan pada masalah minum yang ternyata bukan suatu proses yang sederhana.
“Kami terus mengembangkan penelitian mengenai proses bayi menyusu langsung pada payudara ibu. Tidak hanya pada bayi normal, tetapi juga pada bayi berkebutuhan khusus seperti bayi lahir prematur dengan berat badan rendah, dan bayi dengan kondisi bibir sumbing, dan atau langit-langit bercelah,” kata Satoru Saitou, General Manager Chief Investigator Research & Development Div. Breastfeeding Laboratory-Pigeon Corporation Japan melalui pernyataan tertulis kepada
VIVA.co.id,
Senin 16 November 2015.
Satoru Saitou mengatakan, bayi berkebutuhan khusus memerlukan asupan ASI untuk tumbuh kembangnya, namun dengan kondisi fisik yang tidak memungkinkan seperti bayi prematur dengan berat badan rendah dan bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah, yang tidak dapat menempelkan bibirnya dengan sempurna sehingga diperlukan alat bantu khusus agar bayi dengan kondisi tersebut tetap dapat menyusu ASI dengan optimal.
"Untuk mengatasi masalah ini, Pigeon mengembangkan alat bantu berupa produk untuk bayi prematur lahir dengan berat badan rendah dan bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah," kata Satoru Saitou.
Saitou juga menjelaskan, memberi ASI pada bayi dengan kondisi bayi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah menghadapi beberapa kesulitan, tergantung pada kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah. Dalam kebanyakan kasus bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah ibu dapat menyusu langsung. Namun, beberapa bayi dengan kondisi tersebut mengalami kesulitan dalam menempelkan bibirnya pada puting payudara ibu karena bentuk mulut bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit bercelah tidak dapat menciptakan tekanan negatif yang dibutuhkan dalam proses menghisap.
Namun, hasil riset mengenai gerakan peristaltik lidah dan menelan pada bayi dengan kondisi bibir sumbing dan atau langit-langit bercelah menunjukkan adanya kemungkinan bayi dengan kondisi tersebut dapat berhasil menyusu ASI. Penggunaan botol dan dot untuk bayi dengan kondisi tersebut dapat membantu menyusu ASI dengan baik.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bagian tubuh yang normalnya tertutup. Bibir sumbing terjadi akibat gagalnya proses penyatuan bibir pada masa perkembangan janin. Sedangkan langit-langit mulut bercelah terjadi akibat langit-langit mulut tidak menyatu pada saat perkembangan janin, sehingga terdapat celah di antara rongga mulut dan rongga hidung.