Mengenal Diet 90-30-50 yang Lagi Viral di TikTok, Benarkah Ampuh Menurunkan Berat Badan?

Cara Ampuh Menurunkan Berat Badan
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA – Diet 90-30-50 saat ini sedang ramai diperbincangkan dan viral di TikTok. Metode diet ini dirancang oleh Courtney Kassis, seorang ahli gizi, untuk membantu menurunkan berat badan akibat Hashimoto’s thyroiditis, penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid.

Gus Miftah Dituding Playing Victim Usai Ceramah Lagi, Netizen: Lo yang Bertingkah, Tapi Lo yang Tersakiti

Hashimoto’s thyroiditis ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kenaikan berat badan, kelelahan, nyeri sendi, hingga masalah kulit dan rambut. Lantas, apa itu diet 90-30-50?

Melansir dari Healthline, diet tersebut menekankan konsumsi 90 gram protein, 30 gram serat, dan 50 gram lemak sehat setiap hari. Courtney mengungkapkan, kombinasi tiga nutrisi utama tersebut dirancang untuk menjaga metabolisme, meningkatkan rasa kenyang, menyeimbangkan gula darah, serta mengurangi peradangan.

Cerita di Balik Aksi Petugas Dishub Depok Layaknya 'Spiderman' saat Hentikan Mobil Pikap Bermuatan Lebih

Apa Manfaat Diet 90-30-50?

Ilustrasi berat badan. (Unsplash.com/Jennifer Burk)

Photo :
  • vstory
5 Fakta Petugas Dishub yang Bergelantungan di Depan Mobil Pikap di Depok

Trista Best, seorang ahli gizi, mengungkapkan manfaat diet 90-30-50 yang sedang viral ini. "Konsumsi protein membantu tubuh memperbaiki jaringan otot, mempertahankan massa otot, dan meningkatkan rasa kenyang. Hal ini penting karena otot yang sehat membantu menjaga metabolisme tetap tinggi," ujarnya.

Selain itu, protein juga berperan penting dalam mencegah kehilangan massa otot selama proses penurunan berat badan. Lalu, serat menjadi salah satu komponen utama diet karena dapat mendukung kesehatan pencernaan, memperpanjang rasa kenyang, dan menstabilkan kadar gula darah.

Sedangkan lemak, dapat membantu tubuh menyerap nutrisi, menjaga keseimbangan hormon, dan menyediakan energi yang cukup. "Mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, mengurangi lingkar pinggang, serta memperbaiki biomarker kesehatan lainnya," kata Shelley Balls, ahli gizi lainnya, menambahkan.

Risiko Diet

Meskipun diet 90-30-50 menawarkan berbagai manfaat, pola ini tidak cocok untuk semua orang. Beberapa individu dengan kebutuhan protein lebih rendah, seperti mereka yang memiliki penyakit ginjal atau gaya hidup tidak aktif, mungkin merasa diet ini terlalu tinggi protein.

Selain itu, pola makan yang kaku dapat membuat beberapa orang merasa terlalu terikat dan sulit untuk mempertahankan diet ini dalam jangka panjang. Sebab itu, para ahli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba metode ini.

Itulah informasi terkait diet 90-30-50 yang viral untuk menurunkan berat badan dengan mengedepankan asupan protein, serat, dan lemak sehat. Meskipun menjanjikan, keberhasilannya sangat bergantung pada kesesuaian dengan kebutuhan individu. Bagaimana, Anda tertarik mencobanya?

Ilustrasi perut rata dari proses menurunkan berat badan.

Lari vs Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?

Keduanya merupakan aktivitas kardio yang efektif, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal pembakaran kalori dan efisiensi.

img_title
VIVA.co.id
10 Januari 2025