Musim Hujan Bikin Sakit? Ini 5 Penyakit yang Harus diwaspadai

Musim hujan, musim salju
Sumber :
  • Pixabay/ Bjorn Hiekel

Jakarta, VIVA – Musim hujan di Indonesia sering kali menjadi musim yang dinanti, terutama setelah melalui bulan-bulan yang panas. Namun, bersamaan dengan berkah hujan untuk pertanian dan ketersediaan air, musim ini juga membawa berbagai ancaman kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh.

Perubahan suhu yang ekstrem, kelembapan udara yang tinggi, dan genangan air menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan bakteri, virus, serta mikroorganisme lainnya.

Akibatnya, risiko terkena penyakit meningkat drastis, memengaruhi produktivitas, biaya pengobatan, bahkan kualitas hidup masyarakat. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Bayangkan saat Anda harus melewatkan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari karena demam tinggi, flu yang tak kunjung reda, atau gejala penyakit lainnya.

Ilustrasi flu

Photo :
  • Eat This

Ketidaknyamanan fisik, pengeluaran medis yang tak terduga, dan stres karena kesehatan yang terganggu adalah kenyataan yang dihadapi banyak orang selama musim hujan.

Namun, jangan khawatir! Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap untuk membantu Anda dan keluarga tetap sehat selama musim hujan.

Dari penyakit yang harus diwaspadai hingga langkah-langkah pencegahannya, semua akan kami bahas secara mendalam. Yuk, simak informasi selengkapnya!

Mengapa Musim Hujan Berbahaya bagi Kesehatan?

1. Kondisi Lingkungan yang Mendukung Penyakit

Musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang biak.

Genangan air menjadi sarang nyamuk vektor penyakit seperti demam berdarah dan malaria, sementara kelembaban tinggi mempermudah pertumbuhan jamur penyebab penyakit kulit.

Selain itu, kualitas air minum sering kali menurun akibat kontaminasi mikroorganisme dari banjir atau pencemaran lingkungan.

Ilustrasi sakit/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Perubahan cuaca yang ekstrem, seperti udara dingin atau minimnya sinar matahari, dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Kurangnya paparan sinar matahari mengurangi produksi vitamin D, yang sangat penting untuk imunitas tubuh. Akibatnya, seseorang lebih rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan parasit.

5 Penyakit yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan

1. Infeksi Saluran Pernapasan

Penyakit seperti flu, batuk, dan pneumonia sering kali menyerang selama musim hujan. Virus penyebab influenza menyebar dengan mudah melalui droplet udara, terutama di lingkungan yang lembap. Gejalanya meliputi demam, lemas, pegal, dan nyeri otot.

Pencegahan:

Salah satu cara paling efektif adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Kebiasaan ini penting dilakukan terutama sebelum makan, setelah menyentuh permukaan yang sering digunakan banyak orang, atau setelah bepergian.

Mencuci tangan dengan benar dapat menghilangkan kuman dan virus yang mungkin menempel di tangan, sehingga mengurangi risiko penularan penyakit. Selain itu, memakai masker, terutama saat berada di tempat umum atau kerumunan, adalah langkah penting lainnya.

Masker tidak hanya melindungi Anda dari paparan virus dan bakteri, tetapi juga mencegah penyebaran droplet dari orang yang mungkin sedang sakit. Gunakan masker dengan benar, pastikan menutupi hidung dan mulut, serta ganti masker secara teratur jika sudah basah atau kotor.

Ilustrasi sakit kepala/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Untuk mendukung sistem kekebalan tubuh, konsumsi makanan bergizi juga sangat dianjurkan. Perbanyak asupan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan paprika, yang dapat membantu tubuh melawan infeksi.

Sumber protein seperti ikan, telur, dan kacang-kacangan juga penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, risiko terkena infeksi saluran pernapasan dapat diminimalkan secara signifikan.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD biasanya meningkat tajam selama musim hujan akibat meningkatnya populasi nyamuk di genangan air.

Gejala: Demam tinggi, nyeri sendi, bintik merah di kulit, dan mual.

Pencegahan:

Salah satu cara utamanya adalah menerapkan prinsip 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Menguras bak mandi atau tempat penampungan air secara rutin sangat penting untuk menghilangkan jentik nyamuk.

ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Selain itu, pastikan menutup rapat semua tempat penampungan air seperti drum atau ember untuk mencegah nyamuk bertelur. Barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, atau ban bekas juga harus didaur ulang atau dibuang dengan benar agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Selain 3M Plus, memasang kawat nyamuk pada jendela atau ventilasi rumah merupakan langkah efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah. Ini memberikan perlindungan tambahan, terutama di malam hari ketika nyamuk lebih aktif.

Untuk perlindungan pribadi, gunakan lotion anti-nyamuk, terutama saat berada di luar rumah atau di tempat-tempat yang berisiko tinggi, seperti area dengan genangan air.

Pilih lotion dengan kandungan yang aman bagi kulit dan ikuti petunjuk penggunaan untuk hasil maksimal.

Dengan kombinasi langkah-langkah ini, risiko terkena demam berdarah dapat diminimalkan, menjaga Anda dan keluarga tetap sehat selama musim hujan.

3. Diare

Diare sering terjadi akibat konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri seperti E coli atau virus lainnya. Kondisi banjir selama musim hujan meningkatkan risiko pencemaran air.

Ilustrasi anak diare

Photo :
  • The Sun

Pencegahan:

langkah pertama yang sangat penting adalah menghindari makanan yang tidak higienis. Pastikan untuk selalu memilih makanan yang dimasak dengan baik dan disajikan dalam kondisi bersih. Hindari makanan yang dijual di tempat terbuka tanpa penutup, karena lebih rentan terkontaminasi debu atau lalat.

Selain itu, kebiasaan meminum air yang tidak matang juga dapat menjadi sumber masalah kesehatan. Pastikan Anda hanya minum air matang atau air yang telah melewati proses sterilisasi, seperti menggunakan filter air berkualitas. Jika Anda mengonsumsi air kemasan, periksa segel kemasan untuk memastikan keamanannya.

Kebiasaan mencuci tangan juga memainkan peran penting dalam mencegah penyakit pencernaan. Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

4. Penyakit Kulit

Penyakit kulit seperti gatal-gatal dan infeksi jamur sering muncul saat musim hujan. Kondisi lembap dan pakaian basah mempermudah jamur berkembang di kulit.

Pencegahan:

Biaya Tersembunyi Diabetes Tipe 2 Bisa Jadi Beban Finansial Berat

Langkah pertama adalah memastikan tubuh tetap kering. Setelah terkena hujan, segera mandi dan keringkan tubuh dengan handuk bersih, terutama di area lipatan seperti ketiak, selangkangan, dan jari kaki.

Hindari membiarkan pakaian basah menempel di tubuh terlalu lama, karena hal ini dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Pilihlah pakaian berbahan katun yang mudah menyerap keringat dan memberikan sirkulasi udara yang baik untuk kulit.

Ilustrasi penyakit kulit

Photo :
  • sciencedaily.com
Perubahan Venue Konser Stray Kids di Jakarta Picu Protes Para Penggemar

Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat atau berbahan sintetis, karena dapat memerangkap kelembapan dan meningkatkan risiko iritasi kulit. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan pakaian dan tempat tidur.

Cuci pakaian secara teratur dengan deterjen yang lembut, dan pastikan untuk menjemurnya hingga benar-benar kering.

Ganti seprai, sarung bantal, dan selimut secara berkala untuk mencegah penumpukan kuman atau jamur yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

5. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang hidup di air kotor dan sering kali ditularkan melalui luka di kulit yang terkena genangan air tercemar urin tikus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani.

Gejala: Demam, sakit kepala, nyeri otot, dan mual.

Pencegahan:

langkah utama untuk mencegahnya adalah menghindari berjalan di genangan air tanpa alas kaki. Genangan air sering terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit dari limbah dan kotoran hewan, yang dapat masuk ke tubuh melalui kulit, terutama jika ada luka terbuka.

Oleh karena itu, selalu gunakan alas kaki yang tahan air dan bersih saat beraktivitas di luar ruangan selama hujan. Jika Anda memiliki luka, tutup luka tersebut dengan plester tahan air sebelum keluar rumah.

Hal ini penting untuk mencegah bakteri atau kuman dari lingkungan masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka.

Jangan abaikan luka kecil sekalipun, karena infeksi dapat berkembang dengan cepat jika tidak dijaga kebersihannya. Selain itu, menjaga kebersihan rumah sangatlah penting, terutama untuk mencegah tikus masuk.

Tikus sering menjadi pembawa bakteri Leptospira yang menyebabkan leptospirosis.

Pastikan untuk menyimpan makanan dalam wadah tertutup rapat, membersihkan sisa makanan yang tercecer, dan menutup semua lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi jalur masuk tikus.

Tips Menjaga Kesehatan Rumah Tangga

  1. Kebersihan Rumah

  2. Bersihkan area lembap seperti kamar mandi dan dapur secara rutin.
    Area lembap menjadi tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Gunakan pembersih antibakteri untuk membersihkan lantai, dinding, dan permukaan lainnya secara berkala.

  3. Pastikan sirkulasi udara di rumah berjalan baik.
    Udara segar sangat penting untuk mencegah penumpukan polusi udara di dalam rumah. Buka jendela selama beberapa jam setiap hari untuk memastikan pertukaran udara.

  4. Gunakan desinfektan untuk membersihkan lantai.
    Pembersihan lantai dengan desinfektan membantu membunuh kuman yang mungkin terbawa dari luar rumah, terutama di musim hujan ketika sepatu sering basah dan kotor.

  5. Penyimpanan Makanan

  6. Simpan makanan di dalam wadah tertutup rapat untuk mencegah kontaminasi bakteri.
    Pastikan makanan disimpan di dalam wadah kedap udara dan simpan di suhu yang sesuai, misalnya di kulkas untuk makanan yang mudah basi.

  7. Hindari mengonsumsi makanan yang sudah terlalu lama disimpan.
    Selalu periksa tanggal kedaluwarsa atau tanda-tanda kerusakan seperti bau atau perubahan warna sebelum mengonsumsi makanan.

  8. Pengendalian Nyamuk

  9. Pasang kawat nyamuk di jendela dan pintu.
    Langkah ini sangat efektif untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, terutama saat sore dan malam hari.

  10. Bersihkan tempat penampungan air minimal seminggu sekali.
    Air yang tergenang, seperti di ember atau pot tanaman, menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur. Kosongkan dan bersihkan secara berkala untuk mencegah hal ini.

  11. Taburkan bubuk larvasida di tempat yang sulit dikuras.
    Jika ada tempat penampungan air yang tidak bisa dibersihkan, seperti saluran air atau kolam kecil, gunakan larvasida untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.

Musim hujan memang memiliki tantangan tersendiri bagi kesehatan. Namun, dengan langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit yang mengintai.

Ingat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan imunitas tubuh, dan mewaspadai gejala penyakit tertentu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya