Ngontrak atau KPR? Pilihan Terbaik Beli Rumah untuk Generasi Z di Indonesia
- pixabay/Giovanni_cg
VIVA – Generasi Z di Indonesia menghadapi dilema besar antara menyewa atau membeli rumah. Di tengah melonjaknya harga properti, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, banyak dari mereka bertanya-tanya apakah memiliki rumah adalah pilihan yang realistis. Dengan penghasilan yang sering kali terbatas, impian membeli rumah miliaran terasa seperti tujuan yang sulit digapai.
Menyewa rumah memang lebih fleksibel dan memudahkan mobilitas, tetapi menyewa berarti setiap bulan dana yang dikeluarkan hanya memperkaya pemilik properti, bukan menjadi aset pribadi. Sementara itu, biaya membeli rumah terus meningkat, dengan tambahan biaya seperti pajak, asuransi, dan notaris yang bisa mencapai 10-20% dari harga beli.
Ditambah lagi, generasi muda harus bersaing dengan pembeli kelas menengah atas dan investor yang memperlakukan rumah sebagai aset investasi, bukan untuk ditinggali. Hal ini semakin menyulitkan generasi Z untuk memiliki hunian sendiri.
Keuntungan Membeli Rumah: Aset Jangka Panjang dan Stabilitas
Membeli rumah adalah impian banyak orang karena dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang stabil. Berikut adalah beberapa keuntungan membeli rumah:
-
Keamanan dan Kontrol Penuh
Dengan memiliki rumah sendiri, kamu tidak perlu khawatir dengan keputusan tiba-tiba dari pemilik properti yang bisa saja tidak memperpanjang kontrak sewa. Selain itu, memiliki rumah sendiri memberikan kebebasan untuk mendekorasi, mengubah, dan memperbaiki rumah sesuai keinginan kamu. Ini memberikan kendali yang jauh lebih besar dibandingkan jika kamu menyewa.
-
Investasi untuk Masa Depan
Setiap pembayaran kpr yang kamu lakukan berkontribusi untuk menambah ekuitas pada properti kamu. Berbeda dengan menyewa, di mana uang kamu hanya membayar kpr pemilik rumah, kepemilikan rumah memungkinkan kamu membangun kekayaan melalui kenaikan nilai properti di masa mendatang.
-
Perlindungan Terhadap Inflasi
Dengan kpr suku bunga tetap, biaya bulanan kamu cenderung stabil, sementara harga sewa rumah bisa terus meningkat. Dalam jangka panjang, ini bisa menjadi langkah yang lebih hemat dan efisien dibandingkan menyewa.
Kerugian Membeli Rumah: Komitmen Finansial Besar dan Risiko Pasar
Namun, membeli rumah juga memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi generasi muda yang baru memulai karier:
-
Komitmen Finansial Jangka Panjang
Menabung untuk uang muka rumah dan memastikan kestabilan pembayaran kpr bulanan bisa menjadi tantangan besar. Di Indonesia, harga rumah terus meroket setiap tahun, sehingga generasi Z mungkin perlu menabung lebih lama untuk bisa membeli rumah impian mereka.
-
Risiko Pasar dan Ekuitas Negatif
Nilai properti memang cenderung naik dalam jangka panjang, tetapi ada risiko pasar yang dapat menyebabkan ekuitas negatif. Ketika harga rumah jatuh, bisa jadi nilai rumah kamu lebih rendah daripada jumlah kpr yang harus dibayar, yang menyulitkan untuk menjual atau memperoleh keuntungan.
-
Biaya Tambahan yang Membebani
Selain harga rumah itu sendiri, kamu harus mempertimbangkan biaya-biaya tambahan, seperti asuransi, pajak, notaris, hingga perawatan rutin. Biaya perbaikan atau renovasi rumah, seperti mengganti atap atau perbaikan sistem pemanas, menjadi tanggung jawab pemilik rumah.
Keuntungan Menyewa: Fleksibilitas dan Kemudahan Finansial
Menyewa rumah menawarkan beberapa keuntungan yang mungkin cocok bagi mereka yang belum siap secara finansial atau yang memiliki gaya hidup dinamis:
-
Fleksibilitas Tinggi
Menyewa memungkinkan kamu untuk lebih mudah berpindah-pindah sesuai kebutuhan atau perubahan karier tanpa harus memikirkan proses penjualan rumah atau biaya agen properti. Kebanyakan kontrak sewa hanya berlangsung 12 bulan, sehingga kamu bisa lebih leluasa untuk berganti lokasi.
-
Pengeluaran Terukur
Dalam penyewaan, pengeluaran bulanan seperti perawatan dan perbaikan rumah sering kali ditanggung oleh pemilik properti. Ini membuat anggaran lebih stabil dan memudahkan kamu merencanakan keuangan tanpa beban biaya perbaikan besar.
-
Akses ke Area Strategis dengan Biaya Terjangkau
Menyewa memungkinkan kamu untuk tinggal di area strategis atau kawasan yang memiliki harga rumah sangat mahal. Dengan menyewa, kamu dapat tinggal di lingkungan yang lebih baik tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk uang muka dan cicilan.
Kerugian Menyewa: Tanpa Aset dan Kenaikan Sewa
Namun, ada juga beberapa kekurangan dalam menyewa yang perlu dipertimbangkan:
-
Tanpa Ekuitas dan Aset untuk Masa Depan
Menyewa rumah berarti kamu tidak membangun ekuitas. Setiap pembayaran sewa yang kamu lakukan hanya menguntungkan pemilik properti, bukan menambah nilai untuk diri sendiri.
-
Kenaikan Sewa yang Tak Terduga
Sewa rumah cenderung meningkat seiring waktu, terutama di kota-kota besar. Kenaikan sewa ini sering kali tidak terduga dan bisa mengganggu anggaran bulanan kamu.
-
Batasan dan Aturan yang Mengikat
Penyewaan rumah sering kali memiliki aturan ketat terkait dekorasi atau perubahan properti. Selain itu, kamu mungkin tidak diizinkan memelihara hewan peliharaan atau mengubah tampilan rumah sesuai keinginan.
Apakah Membeli atau Menyewa Rumah Lebih Tepat untuk kamu?
Memutuskan antara menyewa atau membeli rumah adalah pilihan besar yang harus disesuaikan dengan kondisi finansial dan rencana masa depan. Jika kamu mencari stabilitas jangka panjang dan mampu menghadapi komitmen keuangan besar, membeli rumah bisa menjadi pilihan terbaik.
Namun, jika kamu lebih menghargai fleksibilitas dan masih ingin mengeksplorasi berbagai lokasi, menyewa rumah mungkin lebih cocok. Generasi Z, dengan tantangan seperti penghasilan yang terbatas dan harga rumah yang terus naik, mungkin perlu mengevaluasi dengan hati-hati.
Sebagai langkah awal, perhitungkan biaya, rencana keuangan, dan kesiapan kamu untuk komitmen jangka panjang. Jika membeli rumah menjadi impian, pertimbangkan untuk menyusun strategi keuangan yang solid dan mulai menabung dari sekarang.