Jalan Cepat Vs Jalan Lambat, Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?

Ilustrasi Jalan Kaki
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang populer dan mudah diakses semua orang. Tak jarang, jalan kaki dipilih sebagai olahraga atau latihan untuk menurunkan berat badan.

Saat berbicara tentang penurunan berat badan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pembakaran kalori. Salah satunya yakni kecepatan berjalan.

Baik berjalan cepat maupun berjalan lambat, sama-sama membantu pembakaran kalori dalam tubuh. Tetapi, banyak yang bertanya-tanya, mana yang lebih baik antara jalan cepat atau lambat  untuk membakar lemak? Scroll untuk info lebih lanjut, yuk!

Faktanya, kedua metode jalan kaki ini memiliki manfaat tersendiri. Anda dapat memilih mana di antara keduanya yang paling cocok dengan tujuan dan gaya hidup Anda.

Melansir dari Mayo Clinic, jalan cepat atau yang sering disebut brisk walking, meningkatkan detak jantung lebih tinggi dari jalan santai, sehingga dapat membantu membakar lebih banyak kalori. Namun, di sisi lain, jalan lambat lebih mudah bagi sendi dan lebih berkelanjutan untuk durasi yang lebih lama. 

Jalan Cepat Vs Jalan Lambat

Ilustrasi jalan kaki / jogging

Photo :
  • Freepik

Jalan Cepat

1. Pembakaran Kalori

Jalan cepat secara signifikan meningkatkan pembakaran kalori per menit dibandingkan dengan kecepatan yang lebih lambat. Intensitas ini membantu meningkatkan metabolisme, yang berarti Anda dapat membakar lebih banyak lemak, bahkan setelah selesai berjalan. 

Menurut para ahli, olahraga dengan intensitas sedang seperti ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan membantu dalam mengelola berat badan.

2. Intensitas

Jalan cepat sangat ideal bagi mereka yang menginginkan latihan sedang tanpa dampak tinggi seperti lari. Aktivitas ini membantu meningkatkan stamina, daya tahan, dan memperkuat jantung. 

Rutin melakukan jalan cepat, Anda bisa mendapatkan manfaat yang serupa dengan berlari, namun dengan risiko cedera yang lebih rendah.

Jalan Lambat

1. Sustainabilitas

Bagi pemula atau individu yang memiliki masalah sendi, jalan lambat bisa menjadi alternatif dengan dampak rendah. Karena lebih ringan untuk lutut dan punggung, Anda dapat menjaga ritme ini untuk durasi yang lebih lama, yang dapat memberikan pembakaran kalori signifikan jika dilakukan secara konsisten.

2. Konsistensi

Meskipun jalan lambat membakar lebih sedikit kalori per menit, aktivitas ini seringkali lebih mudah untuk dijaga secara rutin. Ini membuatnya ideal untuk membangun kebiasaan olahraga yang konsisten. 

Seiring waktu, ini dapat berkontribusi pada penurunan berat badan, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan seimbang.

Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?

Ilustrasi perut rata dari proses menurunkan berat badan.

Photo :
  • Freepik: drobotdean
Tren Diet OMAD Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan, Amankah untuk Kesehatan?

Secara umum, jalan cepat lebih efektif untuk menurunkan berat badan karena pembakaran kalorinya yang lebih tinggi. Namun, pilihan terbaik adalah aktivitas yang dapat Anda lakukan secara konsisten. 

Jika Anda lebih menikmati berjalan lambat dan merasa lebih nyaman dengan ritme tersebut, tetaplah melakukannya. Anda juga bisa bergantian antara jalan lambat dan cepat untuk mendapatkan manfaat keduanya. 
 

7 Tips Jitu Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Cocok untuk Kaum Mager

Baik cepat atau lambat, kebiasaan jalan kaki yang teratur dapat mendukung penurunan berat badan, meningkatkan kebugaran, dan meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Anda pilih yang mana?

Rahasia Langsing ala Marshanda, Benarkah Hot Yoga Ampuh Turunkan Berat Badan Lebih Cepat?
Ilustrasi menurunkan berat badan.

Lari vs Berenang, Mana yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Menurunkan berat badan sering kali menjadi tujuan utama bagi banyak orang yang ingin menjaga kesehatan tubuh atau memperbaiki penampilan fisik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024