Karier Mengubah Prioritas dalam Membangun Keluarga? 5 Cara Mengatasi Tekanan

Ilustrasi Konflik Kehidupan Karier
Sumber :
  • freepik.com/freepik

VIVA – Masalah yang sedang dihadapi oleh generasi Millenial di Indonesia adalah bagaimana mereka dapat mempertahankan keseimbangan antara karier profesional dan kehidupan pribadi, terutama dalam konteks membangun keluarga. Banyak millennials yang harus menghadapi tekanan karier yang intensif, sementara juga bertanggung jawab sebagai orang tua bagi generasi alpha yang lebih muda.

Ekstrak White Tomato Sedang Tren, Ini 4 Khasiat Kesehatan yang Harus Kamu Tahu!

Tekanan karier yang kuat telah membuat banyak millennials di Indonesia harus memilih antara karier yang sukses dan kehidupan keluarga yang harmonis. Masalah ini tercermin dalam survei yang dilakukan oleh McCrindle, yang menunjukkan bahwa generasi milenial saat ini telah menjalani sekitar seperempat dari kehidupan kerja mereka dan mulai bergerak ke posisi kepemimpinan dan peran eksekutif.

Generasi milenial di Indonesia saat ini tidak hanya menghadapi tantangan karier yang kompleks, tetapi juga harus beradaptasi dengan realitas baru dalam membangun keluarga. Sebagai generasi yang dinobatkan generasi sandwich, karena istilah ini dipopulerkan oleh generasi ini. Mereka terjebak antara tanggung jawab terhadap orang tua dan anak-anak mereka.

50 Orang Terkaya di Indonesia 2024

Hal ini membuat prioritas pencapaian generasi milenial dalam hidup semakin tidak jelas dari mereka berfokus pada penyediaan dana untuk kebutuhan masa depan, ingin memiliki penghasilan yang lebih tinggi, dan merasa penting untuk merawat serta membahagiakan orang tua mereka

Untuk mengatasi tekanan karier yang mengganggu kemampuan membangun keluarga harmonis, generasi millennials di Indonesia perlu meningkatkan fleksibilitas dalam karier mereka serta memprioritaskan komunikasi efektif dalam keluarga. Berikut adalah lima cara untuk mengatasinya:

Net TV Bangkit? Ambisi Besar Manoj Punjabi Kuasai Layar Kaca

1. Fleksibilitas Karier Melalui Teknologi

Teknologi telah mengubah banyak aspek dalam cara kita bekerja, termasuk fleksibilitas karier. Remote working dan gig economy telah menjadi opsi yang populer bagi generasi millennials. Platform digital seperti Slack, Zoom, Google Workspace, Uber, Upwork, dan Fiverr memungkinkan mereka bekerja dari mana saja dan mengendalikan waktu sendiri. Fleksibilitas ini sangat penting karena survei Randstad menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden Gen Z dan Milenial ingin keluar dari pekerjaan jika pekerjaannya menghalangi mereka untuk bisa menikmati hidup.

2. Lingkungan Kerja yang Mendukung

Generasi milenial menghargai lingkungan kerja yang ramah dan mendukung, di mana mereka bisa berkembang secara profesional sambil menikmati suasana positif dan kolaboratif. Mereka lebih memilih tempat kerja yang memungkinkan komunikasi terbuka, berbagi ide, dan kerjasama yang baik.

Lingkungan kerja yang mendukung meningkatkan produktivitas, kepuasan, serta membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Bagi milenial, rekan kerja yang suportif dan manajemen yang terbuka sangat penting, karena mereka mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan menawarkan keseimbangan hidup.

3. Prioritaskan Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif dalam keluarga sangat penting untuk mempertahankan harmoni keluarga. Keluarga milenial di Indonesia cenderung memiliki gaya komunikasi yang egaliter, di mana suami dan istri memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengasuh anak.

Mereka juga aktif menggunakan media sosial untuk menimba pengetahuan pengasuhan anak dan mengalokasikan dana untuk kegiatan amal. Media sosial tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi; namun juga menjadi alat penting dalam dunia kerja untuk membangun merek pribadi (personal branding), mencari peluang kerja, dan membangun jaringan profesional.

4. Cari Makna dalam Pekerjaan

Generasi milenial mencari makna dalam pekerjaan mereka. Mereka lebih memilih pekerjaan yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Perusahaan yang memiliki misi sosial dan bertanggung jawab secara lingkungan sering kali lebih menarik bagi milenial. Teknologi dapat mendukung pekerjaan yang bermakna dengan menyediakan alat untuk inovasi dan dampak sosial.

5. Investasi dalam Pembelajaran Berkelanjutan

Milenial menghargai kesempatan untuk berkembang dan belajar secara terus-menerus. Mereka mencari perusahaan yang menawarkan pelatihan, mentor, dan kesempatan pengembangan karir.

Teknologi mendukung pembelajaran berkelanjutan melalui kursus online, webinar, dan platform pembelajaran digital seperti Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning. Inovasi dan kreativitas yang ditawarkan oleh teknologi juga membantu milenial untuk berinovasi dan mengekspresikan kreativitas mereka dalam pekerjaan maupun proyek pribadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya