CV Bahasa Inggris vs Bahasa Indonesia: Mana yang Lebih Menarik di Mata HRD?
- istockphoto.com
VIVA – Pernahkah kamu merasa bingung memilih antara membuat CV dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia? Ini adalah masalah umum yang banyak dihadapi pencari kerja.
Menggunakan bahasa yang tepat dalam CV (Curriculum Vitae) sangat penting untuk menarik perhatian HRD, tetapi bisa jadi kamu merasa tertekan untuk menggunakan Bahasa Inggris meskipun belum terlalu mahir.
Apakah kamu harus memaksakan diri membuat CV dalam bahasa asing, atau lebih baik menggunakan bahasa yang lebih familiar? Mari kita gali lebih dalam masalah ini dan temukan solusinya!
1. Riset Perusahaan yang Dilamar
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan riset tentang perusahaan yang kamu tuju. Kenali budaya dan bahasa yang digunakan di lingkungan kerja mereka.
Perusahaan multinasional biasanya lebih mengutamakan CV dalam bahasa Inggris, karena pegawai mereka mungkin sudah terbiasa menggunakan bahasa tersebut setiap hari.
Namun, jika kamu melamar di perusahaan lokal yang karyawan-karyawannya cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, tidak ada salahnya untuk menyusun CV dalam bahasa yang lebih familiar.
Menggunakan bahasa yang sesuai menunjukkan bahwa kamu memahami lingkungan kerja dan bisa beradaptasi dengan baik.
2. Cek Syarat di Info Lowongan Kerja
Selalu periksa syarat yang tertera di informasi lowongan kerja. Apakah mereka meminta CV dalam bahasa Inggris? Jika ya, maka kamu perlu membuatnya dengan baik dan benar.
Sebaliknya, jika syaratnya tidak menyebutkan bahasa tertentu, menggunakan bahasa Indonesia juga tidak masalah. Ini bisa membantu kamu lebih fokus dan nyaman dalam menyusun isi CV.
Jika informasi lowongan kerja menyebutkan bahwa perusahaan menghargai keahlian berbahasa asing, pastikan kamu menekankan kemampuan tersebut di dalam CV-mu.
3. Pahami Arti dan Maksud dari Kalimat yang Dibuat
Sangat penting untuk memahami apa yang kamu tulis. Jika kamu memilih untuk membuat CV dalam bahasa Inggris, pastikan kamu benar-benar mengerti arti setiap kalimat yang kamu tulis.
Menggunakan alat bantu seperti Google Translate bisa membantu, tetapi jangan bergantung sepenuhnya padanya. Kesalahan kecil dalam pemilihan kata atau tata bahasa bisa membuat CV-mu terlihat tidak profesional.
Misalnya, penggunaan istilah teknis yang tidak tepat bisa membuat HRD meragukan pemahamanmu tentang bidang yang kamu lamar. Oleh karena itu, pastikan kamu memahami istilah-istilah yang kamu gunakan dan kontekstualisasikan dengan baik dalam CV-mu.
4. Maksimalkan CV Bahasa Indonesia
Bagi banyak orang, CV dalam bahasa Inggris mungkin terasa lebih menarik. Namun, jika kamu tidak yakin dengan kemampuan bahasa Inggrismu, lebih baik maksimalkan CV dalam bahasa Indonesia.
Misalnya, jika kamu pernah magang di perusahaan antivirus, tuliskan pengalamanmu dengan jelas dan detail. Ceritakan apa yang kamu lakukan, tugas-tugasmu, dan keterampilan yang kamu peroleh.
Dengan penjelasan yang baik, HRD pasti bisa melihat nilai dirimu tanpa perlu terbebani dengan penggunaan bahasa asing.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar justru dapat meningkatkan kredibilitasmu di mata HRD, terutama jika perusahaan tidak mengharuskan penggunaan bahasa Inggris.
Kenapa Pemilihan Bahasa dalam CV Itu Penting?
CV bukan sekadar lembaran kertas, ia adalah cerminan diri kamu di hadapan perusahaan. HRD menggunakan CV untuk menilai kualifikasi, pengalaman, dan kesesuaianmu dengan posisi yang dilamar.
Oleh karena itu, penting untuk membuat CV yang tepat dan menarik! Membuat CV yang menarik tidak hanya soal pemilihan bahasa, tetapi juga bagaimana kamu menyampaikan informasi dengan jelas dan profesional.
Ingat, baik CV dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia dapat menarik perhatian HRD, asalkan disesuaikan dengan perusahaan yang dilamar.
Jadi, jangan ragu untuk memilih bahasa yang kamu kuasai dan membuat CV yang paling sesuai dengan diri kamu. Semoga tips ini membantu kamu dalam proses pencarian kerja!