Khawatir Speech Delay Memperlambat Pertumbuhan Anak? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- freepik.com/freepik
VIVA – Sebagai seorang ibu yang selalu memantau perkembangan si kecil, tentunya melihat anak seusianya sudah mulai lancar berbicara bisa membuat hati sedikit cemas, ya, Bun. Apalagi kalau si Kecil masih kesulitan mengucapkan kata-kata sederhana. Perasaan ini semakin terasa ketika lingkungan sekitar mulai membandingkan perkembangan si Kecil dengan anak lainnya.
Tapi ingat, setiap anak itu unik, loh, Bun! Perkembangan bicara bisa berbeda-beda, dan bukan berarti si Kecil tidak akan menyusul teman-temannya suatu saat nanti. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan perhatian terbaik yang ia butuhkan.
Jangan buru-buru khawatir, Bunda, karena sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan di rumah untuk membantu si Kecil agar lebih lancar berbicara. Mulai dari mengajaknya berbicara dengan bahasa yang sederhana, membacakan cerita seru sebelum tidur, hingga bermain permainan yang melibatkan kata-kata. Tentu, ada saatnya kita juga butuh bantuan dari profesional seperti terapis bicara, apalagi kalau kita merasa perkembangan si Kecil perlu diperhatikan lebih serius.
Di artikel ini, kita akan bahas lengkap tentang penyebab, tanda-tanda, hingga solusi jitu yang bisa diterapkan di rumah. Dengan langkah yang tepat, si Kecil pasti bisa menyusul teman-temannya, Bu!
Bedanya Speech Delay dan Language Delay
Speech delay adalah kondisi ketika si Kecil mengalami keterlambatan dalam kemampuan berbicara atau berkomunikasi dibandingkan anak-anak seusianya. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kondisi ini cukup beragam, mulai dari aspek biologis, psikologis, hingga lingkungan sekitar. Bunda mungkin merasa khawatir, tetapi ingat bahwa setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda, dan keterlambatan ini bukan sesuatu yang tak bisa diatasi dengan langkah yang tepat.
Yang perlu diperhatikan, Bunda, adalah perbedaan antara speech delay dan language delay. Speech delay lebih berkaitan dengan kemampuan fisik si Kecil untuk menghasilkan suara atau kata-kata, sedangkan language delay menyangkut pemahaman dan penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Kedua kondisi ini bisa saling berkaitan, tetapi penanganannya tentu berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Maka, deteksi dini dan langkah penanganan yang tepat sangatlah penting untuk mendukung perkembangan si Kecil dan meningkatkan keberhasilan terapi.
Penyebab Speech Delay pada Anak
Terkadang, perkembangan bicara si kecil memang membuat kita, para ibu, merasa was-was. Apalagi jika anak terlihat lebih lambat dibandingkan teman sebayanya. Nah, bunda, yuk kita pahami beberapa faktor yang bisa memengaruhi keterlambatan bicara si buah hati!
-
Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga
Jika ayah atau bunda dulu juga mengalami keterlambatan bicara sewaktu kecil, mungkin saja si kecil mengikuti jejak yang sama. Faktor genetik ini sering kali menjadi alasan mengapa anak membutuhkan waktu lebih lama untuk mengucapkan kata pertamanya.
-
Kondisi Medis
Kadang-kadang, masalah kesehatan bisa memengaruhi kemampuan bicara anak. Misalnya, jika si kecil memiliki gangguan pendengaran, atau ada kelainan pada struktur mulut seperti bibir sumbing atau masalah pada lidah, hal tersebut bisa menjadi penghalang perkembangan bicaranya. Belum lagi jika ada gangguan neurologis seperti autisme atau cerebral palsy yang bisa menjadi faktor utama.
-
Kurangnya Stimulasi Lingkungan
Bunda, percaya atau tidak, lingkungan yang kurang interaktif juga bisa membuat si kecil lambat bicara. Jika anak jarang diajak berbicara atau tidak mendapat stimulasi yang cukup, kosa kata mereka bisa jadi tidak berkembang secepat anak-anak lainnya. Ajaklah si kecil mengobrol, meskipun mereka belum bisa merespons dengan sempurna. Percakapan sederhana bisa jadi cara terbaik bagi mereka untuk belajar!
Tantangan Bilingualisme
Kita semua tahu, di Indonesia banyak keluarga yang membesarkan anak-anak dengan dua bahasa atau bahkan lebih. Ternyata, bilingualisme ini bisa membuat anak terlihat lambat bicara, padahal sebenarnya mereka sedang belajar memproses dua bahasa sekaligus. Jadi, bunda tidak perlu terlalu khawatir, karena biasanya ini hanya sementara dan pada akhirnya si kecil akan fasih berbicara dalam kedua bahasa.
-
Tanda dan Gejala Speech Delay
Terkadang, perkembangan bicara si kecil memang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan. Mengenali tanda dan gejala speech delay sejak dini sangat penting agar orang tua bisa segera mengambil langkah tepat dalam membantu anak berbicara lebih lancar.Â
-
Kesulitan Meniru Suara
Pada usia 18 bulan, anak biasanya sudah mampu meniru suara dan mengucapkan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "papa." Jika anak kesulitan meniru suara atau belum mengembangkan kosakata pada usia ini, ini bisa menjadi tanda awal speech delay.
-
Lebih Suka Menggunakan Gerakan daripada Suara
Anak yang lebih suka berkomunikasi dengan gerakan tubuh daripada suara, terutama setelah usia 18 bulan, bisa menunjukkan adanya keterlambatan bicara.
-
Tidak Mampu Mengikuti Instruksi Verbal
Anak usia dua tahun umumnya sudah mampu mengikuti instruksi sederhana, seperti "ambil bola." Jika mereka kesulitan memahami atau mengikuti arahan ini, ini bisa menjadi tanda keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
-
Ucapan yang Tidak Jelas atau Sulit Dipahami
Pada usia dua tahun, sebagian besar kata-kata yang diucapkan anak sudah seharusnya dapat dimengerti oleh orang tua. Jika pada usia tiga hingga empat tahun anak masih sering mengucapkan kata-kata yang sulit dipahami, hal ini bisa mengindikasikan speech delay.
Cara Jitu Mengatasi Speech Delay pada Si Kecil
Bunda, tidak perlu panik jika si kecil mengalami keterlambatan bicara! Yuk, kita coba beberapa cara sederhana namun efektif untuk membantu buah hati agar lebih lancar berbicara:
-
Rajin Berbicara dan Berkomunikasi
Mulailah dari hal yang sederhana seperti mengajak si kecil ngobrol sejak masih bayi. Kata-kata yang bunda ucapkan akan menjadi "harta karun" buat si kecil saat ia mulai belajar berbicara. Jangan ragu untuk bercerita tentang apapun, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga benda-benda yang ada di sekitarnya.
-
Membacakan Cerita Sebelum Tidur
Bunda, membaca cerita sebelum tidur bisa jadi kegiatan seru yang penuh manfaat! Ajak si kecil menunjuk gambar-gambar dan sebut nama benda yang ada di buku cerita. Kegiatan ini sangat efektif untuk memperkaya kosakata dan memperkuat kemampuan bicaranya.
-
Bernyanyi Bersama si Kecil
Lagu-lagu anak bisa menjadi "sihir" yang membantu perkembangan bicara si kecil. Ajak dia bernyanyi bersama sambil tepuk tangan atau menari. Bernyanyi dapat melatih anak untuk mengucapkan kata-kata dengan cara yang menyenangkan.
-
Batasi Screen Time Anak
Memang, gadget terkadang menjadi penolong saat kita sibuk, tapi usahakan untuk tidak berlebihan, ya, bunda! Terlalu banyak screen time bisa menghambat perkembangan komunikasi anak karena mereka lebih pasif dan kurang berinteraksi secara langsung.
-
Bermain Pura-pura (Pretend Play)
Ajak si kecil bermain boneka atau masak-masakan, bunda! Pretend play seperti ini bisa mengasah kreativitasnya dan memperkaya kosakata baru. Saat mereka berpura-pura menjadi karakter tertentu, anak-anak belajar menyusun kata-kata dan mengungkapkan apa yang mereka pikirkan.
Speech delay adalah kondisi yang sering terjadi pada anak, namun dapat diatasi dengan dukungan yang tepat. Mengenali tanda-tanda keterlambatan bicara sejak dini dan segera mencari bantuan profesional adalah langkah penting dalam membantu anak mencapai perkembangan bicara yang optimal. Jangan ragu untuk mengambil langkah proaktif agar anak Anda dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan percaya diri.