Mengenal Boomers, X, Millennial, Gen Z, dan Alpha? Memahami Generasi Untuk Bisnis Kamu untung
- Freepik
VIVA – Dalam beberapa dekade terakhir, dunia, termasuk Indonesia, mengalami perubahan signifikan dalam teknologi, ekonomi, dan budaya. Perubahan ini berdampak pada pola perilaku konsumen dari berbagai generasi di Indonesia, mulai dari Baby Boomers, Generasi X, Millennials, Gen Z, hingga Generasi Alpha.
Artikel ini akan membahas Pengertian, Perilaku Konsumen dan Preferensi Belanja, Kategori Pembelian dan isu ekonomi setiap generasi di indonesia. Memahami hal-hal tersebut akan membantu kamu dalam menjalankan bisnis dengan strategi target pasar yang lebih tepat.
Generasi Baby Boomers (1946-1964)
Di Indonesia, Baby Boomers adalah generasi yang dibesarkan di masa setelah kemerdekaan, ketika negara sedang berjuang untuk stabilitas ekonomi. Banyak dari mereka hidup di era sebelum internet, dan mereka cenderung lebih loyal terhadap produk dan merek lokal yang telah lama mereka gunakan.
Generasi ini dikenal dengan etos kerjanya yang kuat, kesetiaan pada satu perusahaan, dan kecenderungan untuk menghargai investasi jangka panjang .
Generasi X (1965-1980)
Dikenal sebagai generasi yang mandiri dan pragmatis, Generasi X tumbuh di era di mana banyak dari mereka menjadi "Latchkey Kids" atau anak-anak yang harus mandiri karena orang tua mereka bekerja.
Generasi X Indonesia adalah generasi yang tumbuh di tengah transisi besar menuju globalisasi dan teknologi digital. Mereka sangat pragmatis dan mandiri dalam pengambilan keputusan, sering kali melakukan riset mendalam sebelum melakukan pembelian. Dilansir dari laman resmi global Loyalty Indonesia (GIA) Gen X memiliki belanja online terendah (6%), karena cenderung tidak membeli barang-barang yang tidak esensial.
Generasi Millennial (1981-1996)
Millennials di Indonesia adalah generasi pertama yang tumbuh dengan internet, media sosial, dan mereka dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung secara digital . Mereka mengutamakan pengalaman dalam berbelanja dan lebih sering terpengaruh oleh ulasan produk serta rekomendasi influencer di Instagram dan TikTok.
Sebagai generasi yang lebih terbuka terhadap perubahan, Millennial lebih mengandalkan rekomendasi dari teman, keluarga, atau influencer di media sosial. Mereka juga peduli pada nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, membuat mereka lebih cenderung membeli dari merek yang transparan dan etis.
Dalam hal belanja, Millennial mengutamakan pengalaman daripada produk fisik, seperti berinvestasi pada pendidikan atau pengalaman yang memperkaya kehidupan mereka. Dilansir dari laman resmi global Loyalty Indonesia (GIA) Millennial lebih banyak menghabiskan untuk pendidikan anak (hingga 16%) seperti les dan pengembangan diri.
Generasi Z (1997-2012)
Gen Z lahir di era digital atau generasi digital native, dan mereka sangat terbiasa dengan berbagai platform media sosial dan teknologi. Mereka adalah konsumen yang sangat cepat dalam mengadopsi tren baru dan lebih selektif dalam memilih produk. Dilansir dari laman resmi global Loyalty Indonesia (GIA) Gen Z menghabiskan Rp 1-3 juta per bulan, dengan kelompok SES rendah menghabiskan di bawah Rp 1 juta.
Gen Z memprioritaskan tabungan (hingga 8%), didorong oleh ketidakpastian masa depan mereka. Mereka sangat peduli pada isu-isu sosial dan lingkungan, dan hal ini tercermin dalam perilaku konsumsi mereka. Gen Z cenderung lebih teliti dalam melakukan riset sebelum membeli produk, seringkali mengandalkan ulasan online dan influencer di media sosial.
Mereka mencari produk yang sejalan dengan nilai-nilai etis mereka dan sangat responsif terhadap kampanye pemasaran yang menggunakan pendekatan influencer atau social media marketing. Untuk bisnis, menarik perhatian Gen Z membutuhkan transparansi dan tanggung jawab sosial yang nyata.
Generasi Alpha (2013-sekarang)
Generasi Alpha adalah generasi yang masih tumbuh dan akan menjadi generasi yang paling terdidik dan digital di Indonesia. Diproyeksikan bahwa Generasi Alpha di Indonesia akan mencapai puncak penggunaan perangkat pintar dan aplikasi berbasis Augmented Reality saat mereka mencapai usia remaja. Meskipun perilaku konsumsi mereka belum sepenuhnya terbentuk, mereka akan memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi digital di masa depan.
Mereka akan tumbuh dalam dunia yang didominasi oleh kecerdasan buatan, otomatisasi, dan teknologi digital lainnya. Bisnis yang ingin menarik perhatian Generasi Alpha di masa depan harus fokus pada inovasi teknologi dan menciptakan pengalaman yang interaktif serta personal.
Perilaku Konsumen dan Preferensi Belanja Berdasarkan Generasi
Setiap generasi memiliki pola belanja yang berbeda, dipengaruhi oleh teknologi, sosial, dan faktor ekonomi. Generasi yang lebih tua, seperti Baby Boomers dan Gen X, cenderung lebih loyal terhadap merek dan mencari nilai dari produk yang mereka beli. Di sisi lain, Millennial dan Gen Z lebih fokus pada pengalaman dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan produk tersebut.
-
Baby Boomers mengalokasikan sebagian besar pengeluaran mereka pada kebutuhan dasar seperti perawatan kesehatan dan kenyamanan hidup. Mereka kurang tertarik pada belanja online dibandingkan generasi yang lebih muda, tetapi masih menghargai nilai dan kualitas.
-
Gen X menikmati keseimbangan antara belanja online dan offline, dengan preferensi pada produk yang menawarkan nilai tambah, seperti program loyalitas atau diskon.
-
Millennial cenderung menghabiskan uang mereka pada pendidikan, keluarga, dan pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Mereka juga sangat terlibat dengan platform digital dan sering kali mengandalkan ulasan serta rekomendasi online sebelum membeli.
-
Gen Z sangat responsif terhadap teknologi dan pemasaran digital. Mereka cenderung berbelanja melalui media sosial dan mencari produk yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka
Kategori Pembelian Berdasarkan Generasi
Menurut numerator.com yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang riset pasar, setiap generasi memiliki preferensi pembelian yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka. Berikut adalah gambaran perilaku konsumen dari berbagai generasi dalam memilih produk:
-
Gen Z Fokus pada Produk Kecantikan Rumah tangga Gen Z cenderung lebih banyak membeli produk kecantikan seperti makeup wajah, perawatan mata, dan produk perawatan wanita. Mereka lebih peduli dengan penampilan dan tren kecantikan yang berkembang, namun belum terlalu tertarik untuk berinvestasi dalam kategori home improvement, seperti memperbarui hunian mereka.
-
Millennials, Kategori Bayi Menjadi Prioritas Millennials yang mulai membangun keluarga lebih banyak menghabiskan anggaran untuk produk bayi. Beberapa kategori yang dominan adalah botol susu, suplemen vitamin anak, dan perlengkapan bayi lainnya. Ini mencerminkan fase kehidupan mereka yang berfokus pada pengasuhan anak.
-
Baby Boomers, Produk Kesehatan dan Kategori Tak Terduga Baby Boomers lebih beragam dalam pembelian mereka. Mereka cenderung membeli produk kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan mata. Selain itu, mereka juga menunjukkan minat pada kategori tak terduga seperti perlengkapan hewan peliharaan dan peralatan berkebun, mencerminkan hobi dan gaya hidup aktif mereka di usia lanjut.
Setiap generasi memiliki prioritas yang berbeda, sehingga memahami preferensi pembelian mereka dapat membantu bisnis untuk menargetkan produk dengan lebih efektif.
Isu Ekonomi dan Respons Terhadap Kenaikan Harga
Di semua generasi, semakin tinggi kelas sosial ekonomi, semakin besar proporsi pendapatan yang dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi di aset fisik seperti emas atau properti. Banyak anggota dari semua generasi mencari alternatif produk lebih murah, berburu promosi, mengurangi pengeluaran tidak penting, atau mencari sumber pendapatan tambahan.
Memahami perbedaan karakteristik dan perilaku konsumen dari setiap generasi di Indonesia adalah kunci bagi bisnis yang ingin menargetkan pasar lokal dengan lebih efektif. Dengan populasi yang terus berkembang dan adopsi teknologi yang cepat, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar konsumen yang beragam.