Apa Itu Strawberry Generation? Generasi Rapuh di Balik Tampilan Manis

Apa Itu Strawberry Generation?
Sumber :
  • Getty Images/Taras Dovhych

VIVA – Istilah strawberry generation pertama kali muncul di Taiwan untuk menggambarkan generasi yang lahir setelah tahun 1981. Generasi ini dianggap seperti buah stroberi: manis, menarik, tetapi mudah hancur ketika terkena sedikit tekanan. 

Benarkah Jin Suka di Kamar Mandi? Ini 5 Tempat Lain dirumah yang Jadi Favoritnya!

Di Indonesia, istilah ini mulai digunakan untuk menggambarkan generasi di bawah milenial, terutama Gen Z, yang sering dianggap kurang tangguh dalam menghadapi tantangan hidup. Jika dibandingkan dengan generasi milenial atau generasi X, generasi stroberi dianggap lebih sensitif dan cepat menyerah. Generasi sebelumnya sering dipuji karena ketangguhan dan kemampuan mereka menghadapi kesulitan dengan lebih sabar dan ulet.

Salah satu miskonsepsi terbesar adalah bahwa generasi stroberi selalu rapuh dan malas. Padahal, meskipun mereka mungkin terlihat lebih sensitif, banyak dari mereka yang juga sangat kreatif, inovatif, dan memiliki potensi besar dalam bidang-bidang tertentu, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan industri kreatif.

Skin Barrier Rusak ? Ini Dia Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Karakteristik Generasi Strawberry

Apa Itu Strawberry Generation?

Photo :
  • Getty Images
Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari

Generasi stroberi memiliki karakteristik yang bisa dibilang unik. Stereotipe negatif sering kali menutupi kualitas positif yang mereka miliki. Mari kita bahas secara seimbang:

Karakteristik Positif

  1. Kreatif dan Inovatif Generasi stroberi dikenal dengan ide-ide kreatif dan inovatif mereka. Di tengah dunia yang terus berubah, mereka mampu beradaptasi dan menghasilkan solusi yang out-of-the-box, terutama dalam bidang digital dan industri kreatif.

  2. Terbuka terhadap Perubahan Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung lebih konservatif, generasi stroberi sangat terbuka terhadap perubahan, baik itu dalam gaya hidup, teknologi, maupun budaya. Mereka mudah menerima hal-hal baru dan fleksibel dalam berbagai situasi.

  3. Peduli Sosial Banyak anggota generasi ini yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial, seperti lingkungan, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Mereka tidak takut untuk menyuarakan pendapat mereka tentang isu-isu yang dianggap penting.

Karakteristik Negatif

  1. Mudah Menyerah Salah satu kritik utama terhadap generasi stroberi adalah kecenderungan mereka untuk cepat menyerah saat menghadapi tantangan. Mereka lebih rentan terhadap stres dan sering kali memilih untuk menghindari situasi sulit daripada menghadapinya.

  2. Sensitif Terhadap Kritik Banyak dari mereka yang merasa tersinggung atau "baper" ketika mendapatkan kritik, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam pertumbuhan mereka, terutama dalam karier profesional.

  3. Kurang Tahan Tekanan Generasi ini sering kali tidak siap menghadapi tekanan hidup yang berat, seperti masalah keuangan, karier, atau hubungan sosial. Mereka cenderung mencari jalan pintas atau solusi cepat, alih-alih bekerja keras dan menghadapi masalah dengan tenang.

  4. Terlalu Berorientasi pada Diri Sendiri Tumbuh di era media sosial, banyak dari mereka yang sangat fokus pada diri sendiri dan citra yang mereka tampilkan kepada dunia. Hal ini bisa membuat mereka terlihat egois dan kurang peduli terhadap orang lain di sekitar mereka.

Faktor Penyebab Munculnya Generasi Strawberry

Apa yang menyebabkan munculnya generasi dengan karakteristik seperti ini? Ada beberapa faktor yang berkontribusi:

  1. Pola Asuh Orang Tua
    Generasi stroberi sering kali tumbuh dengan pola asuh yang protektif dan penuh kenyamanan. Orang tua cenderung memanjakan anak-anaknya, yang membuat mereka tidak terbiasa menghadapi tantangan berat sejak kecil.

  2. Pengaruh Media Sosial
    Media sosial berperan besar dalam membentuk karakter generasi ini. Dengan banyaknya konten yang memamerkan kehidupan glamor, generasi stroberi seringkali memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kesuksesan dan kebahagiaan.

  3. Sistem Pendidikan
    Sistem pendidikan yang kurang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berjuang menghadapi kegagalan juga turut berperan. Banyak sekolah yang terlalu fokus pada nilai akademis daripada keterampilan hidup.

  4. Kondisi Ekonomi
    Kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya juga membuat mereka tumbuh dalam kenyamanan. Mereka lebih fokus pada kepuasan pribadi daripada mencari stabilitas ekonomi.

Dampak Generasi Strawberry terhadap Dunia Kerja dan Masyarakat

Di dunia kerja, generasi stroberi sering dianggap sebagai tantangan bagi perusahaan. Mereka lebih menuntut keseimbangan hidup-kerja (work-life balance), dan tidak ragu untuk meninggalkan pekerjaan jika merasa tidak cocok. Ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan yang mengharapkan loyalitas jangka panjang.

Namun, di sisi lain, generasi ini juga membawa angin segar ke dunia kerja. Mereka mendorong perubahan positif, seperti pentingnya kesejahteraan karyawan, inovasi teknologi, dan fleksibilitas dalam bekerja. Potensi mereka dalam membawa ide-ide kreatif sangat besar, yang bisa memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perusahaan dan bangsa.

Generasi strawberry sering kali dianggap sebagai generasi yang rapuh, namun jika dilihat lebih dalam, mereka memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan. Di balik tampilan yang manis dan sensitif, mereka adalah generasi yang kreatif, inovatif, dan peduli sosial.

“Generasi strawberry bukanlah generasi yang gagal, melainkan generasi yang sedang mencari jati diri di tengah perubahan zaman yang begitu cepat.”

Ilustrasi Minum Kopi

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Pernahkah Anda merasa gaji habis begitu saja tanpa sadar ke mana perginya uang Anda? Fenomena ini tentu sering terjadi, tak terkecuali pada generasi muda seperti Gen Z.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024