Hati-Hati Pecinta Seblak! Ini 5 Risiko Penyakit Bahaya yang Mengintai Kesehatanmu!
- Getty Images
VIVA – Siapa sih yang bisa nolak semangkuk seblak pedas yang bikin lidah goyang? Bagi kamu pecinta makanan pedas, seblak pasti udah jadi camilan atau makanan favorit sehari-hari.
Bayangin aja, kerupuk yang direbus dengan kuah pedas berbumbu kencur, bawang, cabai, dan rempah-rempah lainnya, semua berpadu dalam kelezatan yang menggugah selera. Apalagi kalau ditambah topping seperti bakso, ceker, telur, atau sosis—semakin nikmat dan bikin nagih!
Tapi, pernah nggak kamu mikir, makan seblak setiap hari itu sebenarnya sehat nggak, sih? Di balik rasanya yang nagih, ternyata ada risiko kesehatan yang bisa mengintai jika kamu terlalu sering mengonsumsinya.
Kandungan Natrium dalam Seblak
Public figur sekaligus dokter, Nadia Alaydrus, pernah mengingatkan lewat Instagramnya @nadialaydrus, Selasa (7/6/2023), tentang bahaya terlalu sering mengonsumsi seblak.
Dalam unggahannya, beliau menjelaskan bahwa meskipun seblak enak, makanan ini tinggi banget kalorinya dan tidak sehat kalau dimakan setiap hari. "Seblak ini sama kayak mie instan, kandungan paling tinggi yang ada di dalamnya adalah natrium," katanya.
Fakta bahwa seblak mengandung natrium dalam jumlah besar—sama seperti mie instan—bisa berisiko buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Konsumsi seblak secara rutin dapat memicu berbagai penyakit serius, mulai dari hipertensi hingga gangguan pencernaan.
Jadi, buat kamu yang hobi banget makan seblak, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Seblak Berlebihan
Terdapat beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi seblak secara berlebihan
1. Kandungan Natrium yang Tinggi
Seblak memang menggoda, tapi sayangnya, makanan ini kaya akan natrium. Natrium yang terlalu banyak bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), yang jika dibiarkan, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Bayangkan saja, tubuhmu seperti mesin, dan garam yang terlalu banyak bikin mesin ini bekerja lebih keras. Lama-kelamaan, jantung kamu jadi harus memompa darah lebih cepat dan kuat, dan ini bisa melelahkan organ-organ dalam tubuhmu. Jadi, meskipun kamu cinta banget sama seblak, kontrol konsumsinya ya!
2. Iritasi Lambung
Bumbu pedas dalam seblak memang bikin nagih, tapi juga bisa bikin perutmu bermasalah, terutama buat kamu yang punya lambung sensitif. Makanan pedas cenderung meningkatkan produksi asam lambung, yang bisa memicu iritasi lambung atau bahkan tukak lambung jika dikonsumsi terus-menerus.
Buat yang sering mengalami mulas atau maag, makan seblak pedas setiap hari jelas bukan pilihan yang bijak. Jadi, jangan terlalu sering, ya! Sesekali makan pedas boleh aja, tapi tahu batasannya.
3. Risiko Gangguan Metabolisme
Selain natrium yang tinggi, seblak juga sering mengandung MSG (Monosodium Glutamate), yang biasanya digunakan untuk memperkuat rasa gurih jika dikonsumsi berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Beberapa orang bahkan bisa mengalami reaksi negatif terhadap MSG, seperti sakit kepala, mual, atau gangguan tidur.
Lebih buruknya lagi, makanan tinggi MSG seringkali dikaitkan dengan peningkatan nafsu makan, yang bisa membuat kamu makan lebih banyak dari yang seharusnya. Akhirnya, konsumsi berlebihan ini bisa berujung pada obesitas, yang meningkatkan risiko terkena diabetes dan penyakit metabolik lainnya.
4. Dampak pada Kesehatan Oral
Selain dampak pada organ dalam, seblak yang pedas dan asam juga bisa mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi kamu. Bumbu pedas yang bersifat asam dapat merusak enamel gigi, yang merupakan lapisan pelindung gigi dari kerusakan. Kalau enamel gigi rusak, gigi jadi lebih rentan berlubang dan sensitif.
Belum lagi, makanan pedas juga bisa memicu bau mulut yang nggak enak, terutama kalau kamu nggak langsung membersihkan mulut setelah makan. Jadi, jangan lupa jaga kesehatan mulut dengan baik kalau kamu hobi makan seblak pedas.
5. Kandungan Kalori yang Tinggi
Satu hal lagi yang perlu kamu perhatikan adalah kandungan kalori dalam seblak. Dalam satu porsi seblak lengkap dengan berbagai topping seperti bakso, sosis, atau ceker, kalori bisa mencapai lebih dari 500 kalori! Itu hampir sama dengan jumlah kalori dalam satu kali makan besar.
Kalau kamu sering makan seblak dalam porsi besar, tanpa disadari kamu bisa menambah asupan kalori berlebihan yang berujung pada kenaikan berat badan. Kelebihan kalori bisa menyebabkan obesitas, yang berisiko menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Tips Konsumsi Seblak yang Lebih Sehat
Nah, buat kamu yang nggak bisa lepas dari seblak dan penasaran gimana caranya tetap makan seblak tapi tetap sehat? Simak tips berikut ini!
1. Pilih Bahan-Bahan yang Lebih Sehat
Kamu bisa tetap menikmati seblak dengan cara yang lebih sehat. Misalnya, ganti kerupuk dengan sayuran seperti brokoli atau wortel, dan pilih topping yang lebih bergizi seperti tahu atau telur rebus. Hindari tambahan MSG atau garam berlebihan.
2. Atur Porsi Makan
Seblak memang enak, tapi jangan sampai kebablasan makan dalam porsi besar. Coba kontrol porsi makanmu, misalnya dengan memilih porsi kecil atau membatasi topping-topping berlemak seperti bakso atau sosis. Ingat, sedikit tapi sehat lebih baik daripada banyak tapi berisiko!
3. Buat Versi Seblak yang Lebih Rendah Kalori
Buat kamu yang suka berkreasi di dapur, coba deh bikin versi seblak rendah kalori. Kamu bisa mengganti kerupuk dengan sayuran atau bihun shirataki yang rendah kalori, dan hindari penggunaan minyak berlebih dalam proses memasaknya. Rasanya tetap enak kok, tanpa harus bikin kamu khawatir soal kalori!
Yuk, mulai bijak dalam memilih makanan. Sesekali makan seblak nggak masalah, tapi jangan tiap hari ya. Bagikan artikel ini ke teman-teman kamu supaya mereka juga tahu cara menikmati seblak dengan lebih sehat!