Apa Itu Red Flag dan Green Flag dalam Toxic Relationship bagi Gen Z?

Green Flag vs Red Flag
Sumber :
  • VIVA

VIVA – Kamu pernah merasa nggak nyaman dalam hubungan, tapi bingung apa yang salah? Mungkin kamu berada dalam hubungan yang toxic. Banyak orang sering mengabaikan tanda-tanda kecil (red flag) yang sebenarnya penting untuk dikenali sejak awal.

Bye Panci Presto! Trik Masak Lontong 5 Menit Hemat Gas, Anti Gagal

Masalahnya, tanda-tanda ini sering nggak jelas dan membuat kamu merasa bingung. Apalagi bagi generasi Z, yang hidupnya penuh dengan ekspektasi tinggi dari media sosial dan pengaruh luar. Kamu mungkin bertanya, “Apakah hubungan ini sehat?” atau “Apa aku terlalu berlebihan memikirkan hal ini?”

Jangan khawatir, di artikel ini kita akan bahas tuntas tentang apa itu red flag dan green flag dalam hubungan, khususnya buat kamu yang ada di generasi Z. Yuk, pelajari tanda-tanda yang bisa membantu kamu lebih waspada dalam membangun hubungan yang sehat!

Tak Perlu Skincare Mahal! Ini 8 Cara Alami Hilangkan Komedo di Rumah

Apa Itu Toxic Relationship?

Sebelum kita masuk lebih dalam ke red flag dan green flag, kita perlu tahu dulu apa itu toxic relationship. Secara sederhana, toxic relationship adalah hubungan yang lebih sering merugikan daripada menguntungkan. Dalam hubungan seperti ini, salah satu atau kedua pihak mungkin saling merusak, baik secara emosional, mental, atau bahkan fisik. Toxic relationship bisa bikin kamu merasa stres, tertekan, bahkan kehilangan rasa percaya diri.

Masalah Lalat Buah 'Mrutu' di Dapur? 8 Cara Ampuh Mengusirnya dengan Mudah!

Bagi Gen Z yang sering mendapat pengaruh dari media sosial, toxic relationship bisa terjadi lebih cepat karena ekspektasi tidak realistis yang sering terpampang di feed Instagram atau TikTok. Hubungan yang sehat bukan cuma soal 'relationship goals' yang estetik, tapi juga bagaimana kamu dan pasangan saling mendukung dan tumbuh bersama.

Apa Itu Red Flag dalam Hubungan?

Red flag adalah tanda-tanda bahaya dalam hubungan yang bisa jadi indikasi bahwa hubungan tersebut tidak sehat. Red flag sering kali muncul di awal, tapi sayangnya banyak dari kita yang mengabaikannya karena berbagai alasan, seperti cinta buta atau takut kehilangan pasangan.

Berikut adalah contoh red flag yang sering ditemui dalam hubungan menurut Gen Z:

  1. Terlalu Mengontrol (Over-controlling Behavior)
    Di era media sosial, pasangan yang terlalu sering ngecek HP kamu, selalu pengen tahu siapa yang DM atau nge-like postingan kamu, adalah tanda bahaya. Meskipun dia bilang itu cuma karena "sayang," sebenarnya ini tanda pasangan kamu nggak percaya sama kamu. Gen Z, yang hidupnya terhubung lewat banyak platform digital, sering kali melihat perilaku ini sebagai wajar, padahal itu adalah bentuk kontrol berlebihan.
     
  2. Ghosting atau Breadcrumbing
    Siapa di sini yang nggak pernah ngalamin ghosting? Nah, ini juga salah satu red flag besar menurut Gen Z. Ghosting, atau tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan, menunjukkan bahwa pasangan nggak menghargai kamu.

    Ada juga breadcrumbing, yaitu ketika pasangan memberi kamu perhatian secukupnya, tapi nggak pernah benar-benar hadir atau berkomitmen. Keduanya adalah tanda bahwa hubungan ini nggak sehat.

  3. Sikap yang Berubah Drastis Saat di Depan Orang Lain
    Pasangan kamu bersikap manis dan perhatian saat hanya berdua, tapi sikapnya berubah total saat di depan orang lain? Misalnya, dia tiba-tiba cuek, kasar, atau bahkan mempermalukan kamu di depan teman-temannya.

    Ini adalah red flag yang sering kali diabaikan, tapi bisa sangat berbahaya. Perilaku seperti ini menunjukkan bahwa dia tidak tulus dalam memperlakukanmu dan hanya peduli pada citra dirinya di depan orang lain.
     
  4. Terlalu Cemburu
    Cemburu bisa jadi tanda cinta, tapi kalau sudah berlebihan sampai kamu harus jelasin tiap interaksi dengan teman-temanmu atau bahkan terpaksa memutuskan pertemanan, itu sudah red flag. Bagi Gen Z yang sangat terhubung dengan banyak orang lewat media sosial dan komunitas, perilaku cemburu yang ekstrem adalah tanda hubungan yang nggak sehat.

Menurut penelitian dari Pew Research Center, Gen Z cenderung lebih peka terhadap dinamika kekuasaan dalam hubungan, terutama karena mereka tumbuh dengan paparan konten tentang kesehatan mental dan hubungan di platform seperti TikTok atau Instagram. Ini membuat red flag dalam bentuk manipulasi, kontrol, atau gaslighting semakin mudah dikenali, tapi sayangnya masih sering diabaikan karena takut sendirian atau FOMO (Fear of Missing Out) dari kehidupan hubungan yang ideal.

Apa Itu Green Flag dalam Hubungan?

Kalau red flag adalah tanda bahaya, maka green flag adalah tanda-tanda positif dalam hubungan yang menunjukkan bahwa hubunganmu sehat dan aman. Green flag menandakan bahwa kamu dan pasangan saling mendukung dan membangun hubungan yang berkualitas.

Berikut adalah contoh green flag yang penting menurut Gen Z:

  1. Keterbukaan dan Kejujuran Tanpa Drama
    Gen Z menghargai kejujuran. Kalau pasangan kamu selalu jujur dan transparan tanpa harus bikin drama, itu green flag besar! Misalnya, ketika dia dengan nyaman berbicara soal perasaan atau masalah tanpa takut dihakimi, itu tanda bahwa hubungan kalian punya komunikasi yang sehat.
     
  2. Tidak Terlalu Bergantung pada Validasi Sosial
    Dalam dunia Gen Z yang serba "like" dan "share", pasangan yang tidak terlalu peduli dengan tampil sempurna di media sosial adalah green flag. Pasangan yang tidak memaksamu memposting foto "relationship goals" atau membandingkan hubungan kalian dengan pasangan lain adalah tanda hubungan yang stabil. Kamu bisa fokus pada hubungan nyata tanpa harus mencari validasi dari orang lain.

  3. Memberi Kamu Ruang untuk Menjadi Diri Sendiri
    Green flag terbesar menurut Gen Z adalah ketika pasangan menghargai kemandirianmu. Kamu bebas melakukan hal-hal yang kamu sukai, menghabiskan waktu dengan teman-teman tanpa harus merasa bersalah. Hubungan yang sehat tidak membuat kamu merasa dikendalikan atau dibatasi, melainkan memberi kamu ruang untuk tumbuh sebagai individu.
     
  4. Saling Mendukung Cita-Cita dan Impian
    Di zaman sekarang, Gen Z sering kali memiliki ambisi dan impian yang besar, baik di bidang karier, pendidikan, atau kreativitas. Pasangan yang memberikan dukungan penuh terhadap impianmu, tanpa merasa terancam atau iri, adalah tanda hubungan yang sangat positif. Misalnya, dia mendukung kamu untuk terus belajar, mengejar hobi, atau bahkan berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
     
  5. Menghormati Batasan (Respect Boundaries)
    Dalam hubungan Gen Z, menghormati batasan pribadi adalah green flag yang penting. Kalau pasangan kamu menghargai kapan kamu butuh waktu sendiri, tidak memaksakan kehendak, dan mendukung keputusanmu tanpa memaksa, itu tanda hubungan yang sangat sehat.

Gen Z, dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesehatan mental dan keseimbangan hidup, cenderung lebih menghargai hubungan yang memberikan ruang untuk pertumbuhan pribadi dan keseimbangan emosi. Green flag ini sangat penting untuk memastikan hubungan yang stabil dan membawa kebahagiaan jangka panjang.

Mengapa Gen Z Rentan terhadap Toxic Relationship?

Generasi Z, yang tumbuh di era digital, sering kali menghadapi tekanan besar dalam urusan hubungan. Media sosial menciptakan ilusi "relationship goals" yang membuat kamu merasa harus mempertahankan hubungan yang tampak sempurna, meskipun sebenarnya toxic. Banyak yang terjebak dalam hubungan buruk karena takut terlihat gagal atau tidak mencapai standar yang viral di media sosial.

Selain itu, FOMO (Fear of Missing Out) membuat Gen Z takut ketinggalan pengalaman atau kesempatan dalam hubungan, sehingga banyak yang tetap bertahan meski tidak bahagia. Kamu mungkin merasa takut sendiri atau takut hubunganmu dianggap kurang sempurna dibandingkan orang lain.

Ada juga fenomena toxic positivity, di mana kamu merasa harus selalu tampak bahagia dan positif, bahkan ketika sedang dalam hubungan yang tidak sehat. Tekanan ini membuat kamu menekan emosi negatif, padahal hubungan yang baik justru membutuhkan kejujuran dan pengakuan terhadap masalah. Toxic positivity bisa membuat kamu terjebak lebih lama dalam hubungan yang merusak, karena kamu merasa harus terus terlihat kuat dan bahagia di mata orang lain.

Cara Mengenali Red Flag dan Green Flag dalam Hubungan

Mengenali red flag dan green flag sejak dini sangat penting agar kamu bisa menjaga kesehatan emosionalmu. Berikut beberapa tips untuk mengenali tanda-tanda tersebut:

  1. Observasi dan Dengarkan Intuisi:Jika kamu merasa ada yang salah, jangan abaikan perasaan itu. Intuisi kamu sering kali memberikan sinyal yang tepat tentang red flag.
     
  2. Bicarakan dengan Teman Dekat atau Keluarga:Kadang orang di sekitar kita bisa melihat hal yang tidak kita sadari. Diskusikan hubunganmu dengan teman atau keluarga yang kamu percayai.
     
  3. Tonton Pola Perilaku, Bukan Hanya Satu Insiden:Red flag biasanya muncul berulang kali. Jika pasanganmu sering melakukan hal yang membuat kamu tidak nyaman, itu mungkin tanda bahwa ada masalah yang lebih dalam.
     
  4. Perhatikan Sikap dalam Situasi Stres:Saat dalam tekanan, bagaimana pasanganmu bereaksi? Green flag muncul ketika pasangan tetap bisa bersikap tenang dan menghormati kamu meskipun dalam situasi sulit.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Menemukan Red Flag?

Kalau kamu mulai melihat red flag dalam hubungan, langkah pertama adalah mengomunikasikan perasaanmu dengan pasangan. Beri tahu apa yang kamu rasakan dan bagaimana perilaku pasangan memengaruhi kamu. Jika pasangan tidak menerima atau malah menyalahkanmu, itu tanda bahwa red flag tersebut serius.

Jika red flag yang kamu temukan berkaitan dengan kekerasan fisik atau verbal, sebaiknya segera cari bantuan. Kamu bisa menghubungi psikolog atau konselor untuk mendapatkan saran profesional. Jangan takut untuk meninggalkan hubungan yang sudah jelas toxic. Kesehatan mental dan emosionalmu jauh lebih penting.

Mengapa Penting untuk Fokus pada Green Flag?

Fokus pada green flag itu penting karena tanda-tanda positif dalam hubungan bisa bikin hubungan kamu dan pasangan makin kuat. Kalau kamu melihat banyak green flag, berarti hubunganmu sehat dan bisa bikin kamu bahagia dalam jangka panjang.

Hubungan yang sehat bukan cuma bikin kamu senang, tapi juga bikin kamu merasa aman dan nyaman. Misalnya, ketika pasanganmu selalu mendukung dan menghargai pendapat kamu, itu green flag yang bisa bikin kamu lebih percaya diri dan merasa dihargai.

Dengan memperhatikan dan menjaga tanda-tanda baik ini, kamu dan pasangan bisa terus tumbuh bersama dan melewati tantangan dengan lebih mudah. Hubungan yang penuh dengan green flag juga bisa membantu menjaga kesehatan mental kamu, karena kamu tahu kamu ada di hubungan yang benar-benar mendukung.

Kalau kamu mulai melihat red flag dalam hubunganmu, jangan takut untuk mengambil langkah. Kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan saling mendukung. Jangan biarkan tekanan sosial atau ilusi dari media sosial membuatmu bertahan di hubungan yang merusak.

Segera bicarakan dengan orang-orang terdekat atau cari bantuan profesional jika merasa butuh dukungan. Hubungan yang sehat akan membuatmu tumbuh, bukan sebaliknya.

Yuk, lebih peka terhadap tanda-tanda red flag dan prioritaskan kebahagiaan serta kesejahteraan mentalmu. Mulailah sekarang ambil kendali atas hubunganmu!

ilustrasi koki menambahkan garam ke dalam masakannya

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Rasa asin yang berlebihan pada masakan bisa membuat makanan tidak enak dan bahkan tidak bisa dinikmati lagi. Tetapi, jangan khawatir, ada beberapa cara mudah mengatasinya

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024