Stop Berlaku Tidak Adil! Berikut Kesalahan Orang Tua yang Harus Dihindari
- Freepik/cookie_studio
VIVA – Parenting yang baik adalah salah satu kunci utama dalam mendidik anak agar tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Namun, dalam prakteknya, banyak orang tua yang masih menerapkan standar ganda dalam mendidik anak.
Apa Itu Standar Ganda?
Standar ganda adalah pola asuh yang tidak konsisten dan seringkali berdasarkan preferensi pribadi atau harapan yang tidak realistis.
Contoh sederhananya adalah ketika seorang ayah lebih membiarkan anak laki-lakinya bermain video game selama berjam-jam, sementara anak perempuannya dilarang bermain video game sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa standar ganda seringkali berdasarkan stereotip gender yang tidak adil.
Penyebab Munculnya Standar Ganda
Faktor-faktor yang mempengaruhi orang tua menerapkan standar ganda sangat kompleks. Beberapa faktor utama adalah:
-
Budaya dan Lingkungan Sosial: Budaya dan lingkungan sosial dapat mempengaruhi cara orang tua mendidik anak. Misalnya, dalam beberapa budaya, anak laki-laki diharapkan lebih kuat dan mandiri, sedangkan anak perempuan diharapkan lebih lembut dan perawat.
-
Egoisme Orang Tua: Egoisme orang tua juga dapat mempengaruhi menerapkan standar ganda. Orang tua mungkin lebih memprioritaskan keinginan mereka sendiri daripada kebutuhan anak.
-
Kurangnya Pendidikan: Kurangnya pendidikan tentang parenting yang baik juga dapat menyebabkan orang tua menerapkan standar ganda.
Contoh Standar Ganda yang Umum Ditemui
-
Perlakuan Berbeda terhadap Anak Laki-Laki dan Perempuan:
-
Contoh: Seorang ayah lebih membiarkan anak laki-lakinya bermain video game selama berjam-jam, sementara anak perempuannya dilarang bermain video game sama sekali.
Dampaknya Anak perempuan mungkin merasa tidak adil dan kurang dihargai.
-
-
Harapan yang Tidak Realistis:
-
Contoh: Seorang ibu mungkin memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap anak perempuannya untuk menjadi seorang dokter, meskipun anak tersebut tidak tertarik dengan bidang medis.
Dampaknya Anak merasa tertekan dan tidak percaya diri karena tidak dapat memenuhi harapan orang tua.
-
-
Kebebasan vs. Pembatasan:
-
Contoh: Seorang ayah mungkin memberikan kebebasan yang lebih besar kepada anak laki-lakinya untuk bermain video game, sementara anak perempuannya dilarang bermain video game sama sekali.
Dampaknya Anak perempuan merasa tidak dihargai dan kurang mandiri karena tidak diberikan kebebasan yang sama.
-
Dampak Negatif dari Standar Ganda
-
Masalah Emosional:
-
Standar ganda dapat menyebabkan anak merasa tidak adil dan kurang dihargai, yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Contohnya Anak perempuan yang dilarang bermain video game mungkin merasa tertekan dan tidak percaya diri.
-
-
Perilaku Akibat Standar Ganda:
-
Standar ganda juga dapat menyebabkan anak mengembangkan perilaku negatif seperti marah atau pasif-agresif. Contohnya Anak laki-laki yang diberikan kebebasan yang lebih besar untuk bermain video game mungkin menjadi lebih agresif dan kurang peduli dengan orang lain.
-
Kemandirian dan Percaya Diri Anak
-
Kurangnya Rasa Percaya Diri:
-
Standar ganda dapat mengurangi rasa percaya diri anak karena mereka merasa tidak dihargai atau tidak adil. Contohnya Anak perempuan yang dilarang bermain video game mungkin merasa tidak percaya diri karena tidak diberikan kesempatan yang sama dengan anak laki-laki.
-
-
Kurangnya Kemandirian:
-
Standar ganda juga dapat mengurangi kemandirian anak karena mereka tidak dipercaya untuk membuat keputusan sendiri. Contohnya Anak laki-laki yang diberikan kebebasan yang lebih besar untuk bermain video game mungkin kurang mandiri karena tidak dipercaya untuk mengelola waktu mereka sendiri.
-
Menerapkan Pola Asuh yang Adil
-
Memberikan Kesempatan yang Sama:
-
Orang tua harus memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sendiri. Contohnya Memberikan kesempatan kepada anak perempuan untuk bermain video game jika anak laki-laki juga dilarang bermain video game.
-
-
Menghindari Stereotip Gender:
-
Orang tua harus menghindari stereotip gender dalam mendidik anak dan memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak mereka tanpa memandang jenis kelamin mereka. Contohnya Mengajarkan anak laki-laki untuk berperilaku lembut dan perawat, serta mengajarkan anak perempuan untuk berperilaku kuat dan mandiri.
-
Membangun Kesadaran Diri
-
Refleksi Diri:
-
Orang tua harus melakukan refleksi diri untuk memahami apakah mereka menerapkan standar ganda dalam mendidik anak. Contohnya Membuat daftar perbandingan perlakuan terhadap anak-anak mereka dan membandingkannya dengan harapan yang sebenarnya.
-
-
Mengubah Pola Asuh:
-
Orang tua harus mengubah pola asuh mereka untuk menjadi lebih adil dan konsisten. Contohnya Mengubah harapan yang tidak realistis menjadi harapan yang lebih realistis dan memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka sendiri.
-
Menghindari standar ganda dalam parenting sangat penting untuk mendidik anak menjadi individu yang mandiri dan percaya diri. Dengan menerapkan pola asuh yang adil dan menghindari stereotip gender, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan kemandirian dan percaya diri yang lebih baik.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan refleksi diri dan mengubah pola asuh mereka untuk menjadi lebih adil dan konsisten. Dengan demikian, kita dapat menghindari egoisme dalam pola asuh dan menciptakan lingkungan yang lebih adil dan mendukung bagi anak-anak kita.