Bahaya Sering Kerja Lembur, Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi kelelahan
Sumber :
  • HBR

Jakarta, VIVA – Inilah bahaya kerja lembur pada kesehatan yang jarang disadari para pekerja. Ya, meski banyak yang menganggap bahwa kerja lembur adalah bagian dari dedikasi dan komitmen terhadap pekerjaan, tetapi dampaknya pada kesehatan tak main-main.

Hati-hati, Saraf Kejepit yang Tak Diobati Bisa Berujung Stroke dan Merambat ke Organ Vital Lain

Seperti kasus tragis yang belum lama ini menimpa seorang karyawan berusia 26 tahun di India bernama Anna Sebastian Perayil. Dia adalah seorang akuntan di firma konsultan besar Ernst & Young (EY), yang meninggal dunia empat bulan setelah bergabung dengan perusahaan tersebut.

Menurut ibunya, Anita Augustine, Anna sering diberi tugas mendadak di luar jam kerja dan dipaksa lembur, bahkan pada akhir pekan. Melansir dari Hindustan, kematian Anna terjadi pada 20 Juli 2024, dan ibunya mengungkapkan bahwa beban kerja yang berlebihan serta tekanan tinggi di tempat kerja adalah penyebab utamanya.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa bekerja terlalu keras tanpa memperhatikan kesehatan, bisa membawa dampak fatal. Hal ini juga sesuai dengan banyak penelitian, termasuk studi dari World Health Organization (WHO) dan International Labour Organization (ILO).

Penelitian-penelitian tersebut mengungkapkan bahwa lembur dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Scroll untuk info lebih lanjut...

Lagi Tren Fisioterapi ke Rumah untuk Pasien Pemulihan Stroke, Seberapa Efektif?

Bahaya Kerja Lembur bagi Kesehatan

Ilustrasi kelelahan bekerja.

Photo :
  • vstory

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Berdasarkan laporan dari WHO dan ILO, kerja lembur selama lebih dari 55 jam per minggu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik atau penyempitan pembuluh darah jantung hingga 17 persen. Hal ini terjadi karena tekanan kerja yang tinggi dapat memicu peningkatan tekanan darah dan stres, yang merupakan faktor utama penyakit jantung.

2. Memicu Stroke

Studi tersebut juga mencatat bahwa bekerja berjam-jam berisiko meningkatkan kemungkinan terkena stroke hingga 35 persen. Antara tahun 2000 hingga 2016, jumlah kematian akibat stroke akibat kerja lembur meningkat sebesar 19 persen. Dampak ini terutama dirasakan oleh pekerja laki-laki dan mereka yang tinggal di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat.

3. Mengurangi Harapan Hidup

Dengan lebih banyak orang bekerja lembur secara global, jumlah kematian akibat penyakit terkait pekerjaan juga meningkat. Pada tahun 2016, WHO mencatat sekitar 745.000 kematian akibat stroke dan penyakit jantung yang disebabkan oleh jam kerja berlebihan. Angka ini naik 29 persen dibandingkan tahun 2000.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya