TikTokers Shella Selpi Lizah Meninggal karena Kanker Ovarium, Ini 8 Penyebab yang Harus Diwaspadai

TikToker Shella Selpi Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker Ovarium
Sumber :
  • Instagram @albidwzky

Jakarta, VIVA – Dikenal karena perjuangannya melawan kanker ovarium, TikToker Shella Selpi Lizah akhirnya kalah dan menghembuskan napas terakhir pada Kamis malam, 29 Agustus 2024. 

3 Tanda Red Flag pada Pasangan: Cara Menghindari Hubungan Toxic

Kabar duka cita ini disampaikan langsung oleh suami tercinta, Albid Wzky, melalui unggahan Instagram Story. Kesetiaan Albid dalam merawat dan menyayangi dengan tulus dan penuh kasih sayang untuk Shella meskipun kondisi sakit banyak mendapat simpati serta pujian dari netizen.

Menurut netizen tak banyak laki-laki seperti Albid yang mampu bertahan di sisi sang istri untuk menemani dalam situasi terburuk. Mengingat saat ini santer pemberitaan sifat red flag para laki-laki entah yang berselingkuh hingga melakukan KDRT kepada istri.  

Waspada! 7 Ciri Perusahaan Red Flag yang Terlihat di Wawancara Kerja

Lantas, apa sebenarnya kanker ovarium yang merenggut nyawa Shella? Mari kita simak ulasan berikut ini.

Gedung Polresta Jambi Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Mengutip Mayo Clinic, kanker ovarium merupakan kondisi di mana terjadi pertumbuhan sel atau perubahan (mutasi) yang tidak normal di bagian ovarium (tempat produksi sel telur). Sel-sel tersebut kemudian berkembang biak dengan cepat lalu menyerang dan menghancurkan jaringan yang sehat atau membentuk sel kanker.

Dilansir dari Ciputra Hospital, kanker ovarium berada pada posisi ketiga sebagai penyebab kematian terbesar. Di mana pada posisi pertama diduduki kanker rahim (kanker serviks) dan peringkat kedua adalah kanker korpus uteri.

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara jelas sampai saat ini. Meskipun demikian, Anda dapat mewaspadai, mencegah atau segera mendapatkan penanganan medis dengan mengetahui faktor risikonya.

8 Faktor Risiko Kanker Ovarium

Kanker Ovarium

Photo :
  • Gleneagles Hospital Singapore

1. Riwayat Keluarga

Jika Anda memiliki saudara sedarah yang telah didiagnosa mengidap kanker ovarium, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tersebut.

2. Lanjut Usia

Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa atau kalangan lansia.

3. Obesitas

Pengidap obesitas cukup rentan menderita kanker ovarium. Kondisi berat badan berlebih akan meningkatkan kadar esterogen secara signifikan sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon yang dapat mengakibatkan mutasi sel yang tidak normal.

4. Kebiasaan Merokok

Ilustrasi merokok, salah satu penyebab kanker paru-paru

Photo :
  • Pixabay.

Merokok memang membahayakan bagi kesehatan tubuh, termasuk menjadi faktor risiko mengidap kanker ovarium. Rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memicu mutasi sel yang tidak wajar (abnormal).

5. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi jaringan yang mirip dengan jaringan yang melapisi rahim tetapi tumbuh di luar rahim. Ketidakwajaran ini menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker ovarium. 

6. Menstruasi Usia Dini

Kanker ovarium dapat menjangkiti usia muda. Salah satu tandanya adalah menstruasi yang terjadi di usia dini, yakni di bawah usia 12 tahun. Hal ini jadi peringatan serius karena mengisyaratkan adanya peningkatan jumlah siklus ovulasi yang memperbesar peluang kanker ovarium.

7. Belum pernah Hamil

Ilustrasi ibu hamil

Photo :
  • freepik by cookie_studio

Kehamilan dan menyusui dapat mengurangi jumlah siklus ovulasi dan mengurangi risiko kanker ovarium.

8. Terapi Hormon Pasca-Menopause

Melakukan terapi hormon setelah memasuki menopause dapat untuk mengendalikan tanda dan gejalanya justru meningkatkan potensi kanker ovarium. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya