Ustaz Adi Hidayat Tolak Tegas Alat Kontrasepsi untuk Remaja Usia Sekolah, Ini Alasannya
- Tangkapan layar
Jakarta, VIVA – Ustaz Adi Hidayat dengan tegas menolak wacana pemberian alat kontrasepsi di kalangan remaja dan anak sekolah. Dia mengatakan, penggunaan alat kontrasepsi pada usia remaja justru berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar daripada solusi.
Ustaz Adi menyampaikan pandangannya melalui sebuah kajian yang disiarkan di kanal YouTube. Dalam kajiannya, dia menyoroti upaya pemerintah yang mencoba menawarkan alat kontrasepsi sebagai solusi untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan di kalangan remaja.
Namun, pendakwah ini menilai langkah tersebut kurang tepat. "Bagaimana ini disediakan alat-alat kontrasepsi pada usia anak sekolah remaja, secara tidak langsung kan memberikan fasilitas? Ini kan bermasalah, secara logika kan tidak nyambung," ujarnya seperti dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Selasa, 20 Agustus 2024.
Di kesempatan yang sama, dia juga menggarisbawahi pentingnya pengajaran terkait pencegahan agar remaja atau anak di usia sekolah tidak melakukan pergaulan bebas. "Saya kira ini penting bagi kita untuk duduk kembali, merenungkan, mohon maaf ini bangsa ini mau dibawa ke mana? Kita kan berharap ada generasi emas 2045," paparnya.
"Jadi, bukan difasilitasi, disediakan, tetapi bagaimana itu bisa dicegah, kenapa bisa terjadi demikian," Ustadz Adi.
Dia juga sekaligus mengajak para orang tua, pendidik, dan pemangku kebijakan untuk bersama-sama menjaga dan membimbing anak-anak agar tetap berada di jalan yang benar. "Ini adalah poin untuk saling kita bersinergi, ya tidak tidak boleh juga diniatkan untuk menjatuhkan, menjelekkan, atau menyoalkan pihak tertentu, tidak. Tapi ini dalam rangka kita berkontribusi positif memikirkan bagaimana negara ini nanti akan diisi dan dibangun oleh generasi emas ke depan," ujarnya.
"Mari kita semua merenung kembali, terutama menjelang kemerdekaan ini, untuk meresapi dan mendalami pengorbanan para pejuang kita yang telah mengorbankan segala hal demi kehidupan yang nyaman saat ini. Jika kita tidak mampu berkontribusi positif, setidaknya kita bisa menjadi pelaku yang baik dalam menjaga dan memakmurkan negeri ini," tutupnya.