6 Filosofi Jepang Ajarkan Konsep Hidup Bahagia dan Panjang Umur
- Pixabay/Sasint
VIVA LIFESTYLE – Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan indeks harapan hidup yang tinggi. Di sana penduduknya memiliki umur panjang dan hidup dalam kondisi sejahtera.
Rahasianya terletak pada filosofi dan praktik berbudaya masyarakat lokal yang unik dan masih dipegang teguh sampai saat ini. Ajaran nenek moyang itu menuntun seseorang memiliki rutinitas yang membuatnya lebih sehat dan bahagia.
Kesehatan dan bahagia menjadi hal penting bagi manusia untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Jadi tak ada salahnya jika kita mempelajari dan meniru kebiasaan orang Jepang untuk hidup yang lebih baik. Berikut ulasan yang dikutip dari Times of India.
1. Kintsugi
Kintsugi atau tukang kayu emas merupakan teknik tradisional Jepang untuk memperbaiki tembikar yang rusak dengan cara menambahkan pernis yang ditaburi bubuk emas. Dari ilustrasi tersebut, filosofi kintsugi bermakna untuk menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan. Manusia harus sadar bahwa kegagalan merupakan sebuah proses untuk kita mendapat kesuksesan di masa depan.
Mulai cintai segala kekurangan diri sendiri dan belajar dari masa lalu. Pola pikir positif seperti ini akan meningkatkan kesehatan mental. Hasil penelitian Journal of Positive Psychology menunjukkan seseorang yang dapat menerima kekurangan dan kegagalannya memiliki kesejahteraan psikologis lebih baik dan menurunkan tingkat stres.
2. Kaizen
Kaizen memiliki arti perbaikan berkelanjutan. Filosofi ini menjadi prinsip utama dalam budaya dan bisnis Jepang. Maksud dari Kaizen adalah konsisten melakukan perubahan kecil secara bertahap sebagai bentuk efisiensi dalam mencapai kesuksesan.
Percayalah setiap langkah kecil yang kita lakukan secara terus menerus akan menuai hasil yang signifikan. Daripada melakukan transformasi besar dalam satu waktu. Contoh sederhana adalah rutin jalan kaki selama sepuluh menit untuk memulai hidup sehat. Implementasi Kaizen membantu kita untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan menumbuhkan pendekatan proaktif menuju kesejahteraan hidup.
3. Ikigai
Secara harfiah, Ikigai mempunyai arti alasan keberadaan. Sementara dalam arti luas, filosofi ini mengajarkan seseorang untuk menemukan tujuan hidup yang dilakukan dengan upaya melakukan berbagai aktivitas yang menciptakan kebahagiaan yang bermakna.
Konsep Ikigai mendorong kita mencapai keseimbangan antara apa yang disukai, apa yang dikuasai, dan apa yang dibutuhkan. Memiliki kesadaran atas tujuan hidup dinilai berpengaruh terhadap kondisi kesehatan yang lebih baik. Termasuk penurunan risiko berbagai penyakit sehingga memiliki umur panjang.
4. Shikata Ga Nai
Konsep Shikata Ga Nai mempunyai arti 'terimalah apa yang tidak bisa diubah." atau dapat disederhanakan sebagai penerimaan atas takdir (sesuatu diluar kendali manusia). Dengan mengilhami filosofi ini sebagai sebuah mindset positif akan mendorong terciptanya kedamaian batin.
Pola pikir berpengaruh terhadap penurunan stres. Hal itu dibuktikan dari penelitian Journal of Behavioral Medicine. Hasilnya kemampuan menerima situasi di luar kendali membantu mengurangi tekanan emosional dan meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.
5. Oubaitori
Oubaitori merupakan ungkapan lawas Jepang yang artinya tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Konsep ini mengajarkan kita bahwa setiap orang mempunyai jalan hidupnya masing-masing dengan segala proses unik di dalamnya.
Dengan menganut filosofi ini niscaya terbebas dari tekanan dari kebiasaan membanding-bandingkan yang cenderung menimbulkan stres dan perasaan rendah diri. Lebih baik fokus untuk memperbaiki diri. Menanamkan pikiran oubaitori dapat membangun perasaan bersyukur dan menghargai up and down hidup.
6. Gaman
Dalam bahasa Jepang, gaman memiliki arti sebagai sebuah kesabaran, ketekunan, dan daya tahan. Filosofi ini mencakup ajaran bagaimana kita dapat bertahan dalam situasi sulit dengan bersabar dan tidak mengeluh. Gaman membantu kita untuk mempunyai mental yang kuat sehingga mampu melewati berbagai tantangan dalam hidup.
Kita dapat melatih kesabaran dan ketekunan dengan menjalani pola hidup sehat dan olahraga. Studi Ilmu Psikologi telah menunjukkan memupuk kesabaran dapat menghasilkan kesehatan fisik yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan hidup.