Gen Z Stop Overthinking! Hal-Hal Ini Jangan Dibikin Pusing
- http://www.direktori-wisata.com/
VIVA – Gen Z dikenal sebagai generasi yang kreatif, inovatif, dan selalu terkoneksi dengan dunia digital. Di balik semua kelebihannya, Gen Z kerap kali terjebak dalam kebiasaan overthinking atau kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan.
Overthinking dapat menguras energi serta membawa dampak negatif terhadap kesehatan fisik seperti kurangnya waktu istirahat, kelelahan, dan gangguan kesehatan lainnya. Selain itu, kebiasaan berpikir berlebihan juga mempengaruhi kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, hingga depresi.
Tak hanya itu, overthinking yang dilakukan gen Z sering kali mengakibatkan suasana hati (mood) yag kurang bagus. Mereka jadi sulit merasakan kebahagiaan. Banyak hal yang membuat kalangan kelahiran 1990-an dan 2010-an itu menjadi overthinking.
Tak semua masalah harus direnungkan sampai berlarut-larut. Beberapa permasalahan yang seharusnya tidak perlu dipikirkan berlebihan oleh Gen Z. Apa saja? Simak ulasannya secara seksama.
5 Hal yang Tidak Perlu Dijadikan Bahan Overthinking Gen Z
Di era digitalisasi, akses terhadap internet dan media sosial sangat mudah. Penyebaran informasi, prestasi hingga keburukan seseorang sangat cepat. Salah satunya membuat banyak Gen Z yang terobsesi dengan penampilan fisik.
Hal itu membuat gen Z sering membandingkan diri dengan influencer atau selebriti yang tampil cantik di media sosial. Sehingga gen Z kerap merasa tidak cukup cantik atau tampan.
Gen Z lupa bahwa kecantikan sejati datang dari dalam diri. Fokus pada kesehatan dan kebahagiaan yang bisa kamu capai. Jangan biarkan media sosial mendikte standar kecantikanmu. Take control of yourself!
2. Masa Depan
Masa depan juga paling sering jadi bahan overthinking para gen Z. Pikiran tentang pekerjaan, keuangan, dan hubungan bisa terasa overwhelming. Alih-alih terjebak dalam skenario terburuk, fokus pada langkah kecil yang dapat kamu lakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Memikirkan masa depan memang penting. Namun, jangan sampai overthinking justru membuat cemas dan panik. Nikmati prosesnya, pelajari hal baru, dan yakin bahwa akan ada jalan menuju masa depan yang gemilang.
3. Pendapat Orang Lain
Gen Z memiliki kecenderungan untuk diterima dan disukai oleh orang lain. Sehingga mereka terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan atau katakan tentang mereka.
Kamu tak perlu mendengarkan dan melakukan semua komentar itu. Cukup ambil apa yang memang bisa kamu terapkan sehingga membuat diri kamu lebih baik.
Ingat bahwa kamu tidak dapat menyenangkan semua orang. Fokus menjadi diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekeliling. Mereka yang mencintai dan menerima kamu apa adanya. Lakukan apa pun yang kamu nyaman selagi tidak merugikan orang lain. Just do it!
4. Kesalahan
Para gen Z juga kerap memikirkan kesalahan yang mereka perbuat secara berlebihan. Padahal kesalahan adalah hal yang lumrah yang dilakukan semua manusia.
Justru yang perlu dilakukan adalah belajar dari kesalahan tersebut dan jadikan sebagai pengalaman untuk menjadi versi diri yang lebih baik. Jangan biarkan kesalahan menghambat kesuksesanmu mencoba hal-hal baru untuk maju dalam meraih kesuksesan.
5. Kegagalan
Hal lain yang tidak perlu dijadikan bahan overthinking oleh gen Z adalah kegagalan. Sama seperti kesalahan, kegagalan merupakan hal wajar dan bagian dari proses belajar.
Jangan takut untuk gagal karena dari kegagalan itulah yang dapat membantu menjadi lebih kuat dan tangguh. Anggaplah kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Ingatlah bahwa tidak hanya kamu saja yang mengalami masa sulit yang membuat kamu overthinking. Setiap orang pasti pernah mengalami fase tersebut. Ada banyak cara untuk keluar dari setiap masalah. Oleh karena itu fokus pada hal-hal positif dan pupuk rasa bersyukur dalam diri. Jangan biarkan overthinking mengendalikan dirimu.