Fakta-fakta Kaus Barong Bali: Pencetus Berpulang, Meninggalkan Warisan Budaya
- Antara
VIVA – Pande Ketut Krisna, pencipta kaus barong Bali, berpulang dalam usia 77 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Pencetus toko oleh-oleh modern dari Pulau Dewata itu meninggal dunia pada Kamis, 29 Februari 2024.
Beliau merupakan sosok yang cukup berjasa di Bali, karena salah satu pencetus toko oleh-oleh modern di Pulau Dewata. salah satu ciptaannya yang paling populer adalah kaus barong Bali yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia. Berikut fakta-fakta menarik di balik kaus barong yang sudah populer hingga saat ini.
1. Hasil Eksperimen
Pande Ketut Krisna, pria kelahiran 21 Juni 1946 menemukan kaos barong sekitar tahun 1969 saat ia dan keluarganya di Gianyar, tengah mencoba mengembangkan kreasi kain endek Bali. Saat itu, warna kain endek Bali maksimal hanya dua warna.
Pande Krisna kemudian melakukan eksperimen untuk menciptakan warna yang lebih variatif. Ia melakukan eksperimen celup benang tenun untuk menciptakan kain endek warna-warni.
Setelah mencoba berbagai macam cara, akhirnya ditemukan alat dan cara untuk menciptakan aneka warna pada kain endek yang dinamakan catrian. Inovasi ini menghasilkan banyak warna yang dulunya hanya dua warna kini menjadi lima warna.
2. Dijual dengan harga Rp 1.500 perpotong
Saat di buat pada tahun 1969, Kaos barong dijual di berbagai objek wisata seperti Ubud dan Kuta. Dulu, kaus tersebut di jual dengan harga RP 1.500 per potong yang dianggap cukup tinggi pada masanya. Tetapi, kaus tersebut laku keras dan banyak peminatnya.
3. Desain yang Sederhana
Pande Krisna membuat gambar barong sesederhana mungkin, mengingat saat itu proses pembuatannya masih secara manual. Namun, tetap menggambarkan makhuk Mitologi. Bali. Dikatakan bahwa barong merupakan roh baik yang berwujud binatang sebagai penjaga hutan.
5. Tidak Memiliki Hak Paten
Meski sudah membuat sekaligus menciptakan baju barong sejak tahun 1969, namun Pande mengaku tidak memiliki hak patennya. Meski begitu, pemerintah setempat diharapkan bisa membantu untuk mempatenkan agar hak cipta baju barong tetap menjadi milik masyarakat Bali.
4. Kaus Barong Bali 'Made In Beng'
Kaos barong Bali juga dikenal sebagai Made In Beng karena merupakan sebuah kelurahan yang berada di Gianyar, Bali dan disematkan karena kaus barong berasal dari daerah tersebut.