Ahli: Sarung Bantal yang Tidak Dicuci Mengandung Lebih Banyak Bakteri Daripada Dudukan Toilet
- Pixabay/Saweang
Jakarta – Sarung bantal yang tidak dicuci dapat menampung 3 juta bakteri hanya dalam satu minggu, yaitu sekitar 17.000 kali lebih banyak dari rata-rata dudukan toilet, menurut laporan yang dibagikan Amerisleep bulan ini.
Analisis tersebut mencakup data kebersihan untuk kasur, sprei, dan sarung bantal, serta rincian potensi patogen yang bersembunyi di antara seprai di tempat tidur.
Alergen, jamur, dan kulit mati adalah beberapa partikel yang meresahkan yang tidak ingin kamu rasakan di malam hari. Hal ini dapat menarik tungau debu, makhluk mikroskopis yang memakan sel kulit mati yang telah terkelupas.
Para ahli memperingatkan bahwa sarung bantal, khususnya, harus diganti secara rutin dan lebih dari sekali seminggu (atau paling lama, sebulan).
“Ketika Anda naik ke tempat tidur, Anda mengkontaminasi sprei Anda dengan sel kulit mati (sekitar 50 juta per hari), keringat, makeup, losion, rambut, dan apa pun yang Anda ambil sepanjang hari, dari serbuk sari dan bulu hewan peliharaan hingga jamur jamur dan partikel kotoran hingga bakteri dan partikel virus juga," kata Dr. Hadley King kepada Well+Good, melansir New York Post, Jumat, 30 Juni 2023.
“Sel kulit mati dan keringat "menyediakan" makanan bagi tungau debu, menariknya ke tempat tidur Anda dan membantunya berkembang biak.” lanjutnya.
Faktanya, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa bakteri penyebab penyakit, hidup di sprei yang tidak dicuci.
Terlepas dari peringatan dokter yang baik untuk secara rutin mengganti sarung bantal setiap beberapa hari dan mengganti sprei setiap minggu, banyak sekali orang yang menunggu satu bulan atau lebih untuk mencuci atau mengganti sprei mereka.
Sebuah survei dari Inggris menemukan bahwa hampir separuh pria menunggu hingga empat bulan untuk mengganti seprai. Tidak mengherankan, sprei di tempat tidur mereka lebih sering diganti saat mereka menjalin hubungan dengan seseorang.