Dapat Dibunuh, Ini 5 Pandangan Islam Mengenai Hantu

Sosok hantu di film horor Malaysia.
Sumber :
  • instagram @kickammar_movielist

VIVA Lifestyle – Di media sosial banyak konten-konten berburu hantu di tempat horor seperti pemakaman, pohon keramat, bangunan terbengkalai sampai situs-situs bersejarah. Bahkan, konon mereka mampu berkomunikasi dengan hantu-hantu penunggu tempat horor tersebut.

Viral, Aksi Joget di Sekitar Jenazah Diiringi Lagu DJ Picu Kontroversi

Lantas, bagaimana dengan pandangan Islam tentang jin atau hantu yang bergentayangan?

Mengutip laman Muhammadiyah.or.id. Dalam pandangan Islam alam terbagi menjadi tiga bagian: dunia, barzah, dan akhirat. Ketiga jenis alam itu memiliki status dan aturan sendiri.

Erdogan: Hampir 50.000 Saudara Kita di Palestina Mati Sudah Menjadi Syahid

Alam dunia adalah refleksi dari jasad sedangkan ruh sebagai bagiannya, namun sebaliknya alam barzakh adalah refleksi dari ruh sedangkan jasad sebagai bagiannya.

Sedangkan alam akhirat atau Dar al-Qarar adalah alam setelah kebangkitan manusia dari kuburnya untuk mendapatkan balasan, di mana jasad dan ruh digabungkan kembali.

Kelelahan, 5 Petugas Meninggal Dunia saat Pelaksanaan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Nah, berikut beberapa pandangan Islam mengenai keberadaan hantu atau jin:

1. Setelah kematian tidak ada sangkut pautnya lagi ruh manusia dengan kehidupan dunia

Masih dari sumber yang sama, Islam mengajarkan bahwa kematian adalah terpisahnya antara ruh dengan jasad, dan ketika pemisahan tersebut terjadi, ruh berada di alam barzakh atau alam kubur dan tidak akan kembali ke alam semula.

Dalam kata lain ruh manusia yang sudah pindah ke alam barzakh tidak akan kembali ke alam dunia. Inilah mengapa dinamakan barzakh, yang berarti pembatas antara alam dunia dengan alam akhirat.

2. Jika manusia melihat sosok orang yang telah meninggal, itu adalah jin

Jika seseorang mengaku pernah menemui sosok orang yang telah meninggal sebetulnya itu bukanlah arwah orang tersebut melainkan jin yang melakukan tipu daya dengan menyerupai orang yang sudah meninggal.

Seperti diketahui, Bangsa jin memiliki misi menyebarkan tipu daya dan keraguan pada keimanan manusia, maka salah satu caranya adalah dengan menjelma menyerupai seseorang yang telah meninggal.

3. Manusia tidak dapat melihat wujud nyata hantu

Mengutip beberapa sumber, Habib Nabiel Al Musawa menjelaskan, Dalam bentuk sebenarnya di dalam syariat manusia tidak bisa melihat bentuk hantu, kecuali di dalam dirinya terdapat jin.

Habib Nabiel juga menjelaskan, Makhluk gaib itu bukan hanya jin atau hantu, tetapi ada juga malaikat. Malaikat dalam bentuk aslinya juga tidak dapat dilihat.

Ia menambahkan, di dalam hadis dikatakan jin bisa menjelma menjadi anjing hitam, menjadi ular, termasuk menjadi manusia, ‘tetapi’ jika menjelma menjadi manusia jin tidak dapat memiliki bentuk sempurna, misalnya tidak memiliki mata, atau tidak memiliki kepalanya dan sebagainya.

4. Jin dapat ditangkap

Dilansir dari YouTube Duniajilbab, Ustad Zulkifli Muhammad Ali mengatakan, Hantu atau Jin bisa muncul dimana-mana, para ulama dan kalangan ahli Sunnah wal Jamaah meyakini titik terlemah jin ketika mereka memasuki alam manusia.

Dalam bayangan kebanyakan orang, hantu itu tidak bisa disentuh karena memiliki wujud bayang-bayang, sebenarnya itu tidak benar. Menurut Ustad Zulkifli, jin atau setan ketika menampakan diri di alam manusia maka mereka juga masuk dalam hukum alam manusia.

Seperti atlet renang yang mencoba menyelam ke laut lalu berkelahi dengan hiu maka sudah pasti yang akan menang adalah hiu, kenapa? Sebab itu bukan alam dia. Sesuatu yang berada tidak pada alamnya itu akan sangat menyiksa.

5. Hantu dapat dibunuh

Ustad Zulkifli menjelaskan, apabila jin masuk ke alam manusia jangan pernah takut kepada mereka, menurutnya manusia dapat membunuh hantu jika mereka menampakan diri.

Persis seperti pernyataan Imam Mujahid (tabi’in). “Bila engkau melihat hantu menampakan diri kepadamu dalam wujud apa saja, maka hinakanlah ia. Ambil benda apa saja, dan lemparkan kepadanya. Sambil membaca bismillah”.

Hal ini bersangkutan dengan perbuatan Nabi Ibrahim menimpuk jin di tempat yang sekarang digunakan untuk melempar jumrah oleh jemaah haji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya