Untuk Kaum Mager, Yuk Coba Teknik Kaizen untuk Atasi Rasa Malas
- U-Report
VIVA Lifestyle – Rasa malas memang bisa "hinggap" pada siapa saja, dan sebenarnya bukan hal yang aneh jika sesekali merasa tidak ingin produktif dan bermalas - malasan, misalnya di weekend atau hari cuti. Namun, jika kemalasan atau rasa malas lebih sering dirasakan dan malah mengganggu aktifitas, maka hal ini perlu diwaspadai.
Nah, ada satu teknik yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa malas. Teknik ini bernama Kaizen, yang berasal dari Jepang. Teknik Kaizen merupakan istilah yang diperkenalkan melalui buku dengan judul "Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success” yang ditulis oleh Masaaki Imai.
Apa itu Kaizen?
Kaizen berasal dari dua kata, yaitu 'kai' yang berarti perubahan dan 'zen' yang berarti kebijaksanaan. Dengan kata lain, teknik Kaizen merupakan perubahan dalam hidup yang dapat dicapai secara perlahan dengan penuh kebijaksanaan.
Nah, konsep Kaizen juga dikenal sebagai 'prinsip satu menit' untuk perbaikan diri. Dapat diartikan bahwa lakukan lah sesuatu yang produktif setiap harinya selama satu menit. Begini contohnya : Biasanya setelah makan, kamu malas untuk mencuci alat makan dan meninggalkannya begitu saja, sehingga alat makan kotor pun bertumpuk.
Nah, dengan teknik Kaizen, kamu "memaksakan diri" untuk mencuci piring tersebut setiap harinya setelah makan, selama satu menit dan hasilnya tidak akan ada lagi tumpukan alat makan kotor.
Lakukan hal tersebut setiap hari, pada waktu yang sama, maka akhirnya hal tersebut menjadi kebiasaan. Ini adalah ide atau konsep di balik Kaizen, yaitu orang harus berkomitmen untuk melakukan aktivitas setidaknya selama satu menit, setiap hari pada waktu yang sama, dengan berkomitmen dan "memaksakan diri" untuk melakukan hal tersebut.
Dikutip dari Times India, Maaski Imai mengungkapkan bahwa hanya dengan satu menit bisa merubah satu hari dalam hidup. "Seringkali, kita mengabaikan aktivitas tertentu dengan alasan hanya membuang-buang waktu. Namun, satu menit merupakan semua yang Anda butuhkan," jelas Imai.
Bagaimana? Siap untuk menerapkan Kaizen?