Varian COVID-19 Mu Sampai Bantahan Kebocoran Data di PeduliLindungi
- pixabay
VIVA – Kanal Lifestyle menyajikan artikel mengenai dunia kesehatan, wisata, gaya hingga kisah inspirasi dan unik. Pada Minggu, 5 September 2021 artikel mengenai varian baru COVID-19 Mu yang mulai masuk ke beberapa negara.
1. Mengenal Varian Baru COVID-19 Mu yang Kebal Terhadap Vaksin
Selasa 31 Agustus 2021 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya varian baru COVID-19 Mu. Varian baru COVID-19 Mu ini pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.
Varian virus corona baru yang dikenal sebagai "Mu" sedang dipantau secara ketat, setelah wabah varian muncul di Kolombia dan Jepang baru-baru ini mengkonfirmasi dua kasus pertamanya pada orang yang datang dari luar negeri.
Baca selengkapnya di sini.
2. Sulit Hamil Anak Kedua Akibat Tidak Subur, Apa Kata Dokter?
Harapan pasangan suami istri untuk memiliki anak kedua kerap terjadi dalam waktu lama atau bahkan sulit dicapai. Jangan sepelekan, ada kemungkinan Anda dan pasangan mengalami infertilitas sekunder. Apa itu dan berbahayakah?
Sekitar 10-15 persen pasangan mengalami infertilitas dan sepertiganya mengidap infertilitas sekunder. Infertilitas menurut WHO didefinisikan sebagai kegagalan pasangan suami istri untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi.
Baca di sini.
3. Indonesia Waspadai Masuknya Varian Baru COVID-19 Mu
Selasa 31 Agustus 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya mutasi baru COVID-19 berupa yakni Varian Mu. Varian baru COVID-19 Mu ini pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa varian Mu ini masih digolongkan dalam Variant of Interest (VOI).
Baca selengkapnya di sini.
4. Pandemi COVID-19, Anak-anak Hadapi Banyak Tantangan
Pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia memberi dampak sangat besar. Tidak hanya kepada masyarakat dewasa, tapi juga berimbas kepada anak-anak.
Hal ini dinyatakan oleh UNICEF pada publikasi yang berjudul COVID-19 dan Anak-anak di Indonesia: Agenda Tindakan untuk Mengatasi Tantangan Sosial Ekonomi.
Baca di sini.
5. Kemenkes Pastikan Tidak Ada Kebocoran Data di Aplikasi PeduliLindungi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut banyak kerancuan informasi atau hoaks di masyarakat menyusul sejumlah kejadian berbeda yang tidak saling terkait namun berhubungan dengan aplikasi PeduliLindungi.
Pertama, terkait penyalahgunaan data vaksinasi Presiden Joko Widodo. Dia memastikan hingga saat ini, tidak ada bukti kebocoran data pribadi di aplikasi PeduliLindungi.
Baca di sini.