Punya Anak Dapat Uang Rp167 Juta dari Pemerintah, Mau?
- bbc
Kelihatannya begitu orang-orang memutuskan untuk memiliki sedikit anak, sulit meyakinkan mereka untuk berbuat sebaliknya.
Ambil contoh Korea Selatan yang punya masalah serius tentang kelahiran anak. Tahun lalu, angka kelahiran di negara itu anjlok ke titik terendah.
Berdasarkan data statistik, `perempuan pada umumnya` punya kurang dari satu anak — persisnya 0,89 anak.
Populasi Korsel telah menurun sejak 1970-an. Dan selama 10 tahun lebih, Korsel mengerahkan berbagai upaya untuk menangani masalah ini. Uang yang digelontorkan sebagai insentif kepada para orang tua pun mencapai lebih dari US$70 miliar (Rp954,8 triliun)
"Saya tidak begitu tertarik punya anak," kata seorang perempuan bernama Kim Ji-ye.
Namun, setelah mendapat tekanan dari orang tuanya, dia menyerah dan kini punya satu anak. Menurutnya, insentif uang tunai dari pemerintah tidak ada urusannya dengan keputusan dia untuk punya anak. Dia juga mengaku tidak ada rencana menambah anak.
"Saya takut ketika berpikir bagaimana bentuk tubuh saya akan berubah jika saya melahirkan," kata perempuan lainnya, You In-ae. Dia menambahkan dirinya juga takut akan kemungkinan tidak bisa "melanjutkan karier" setelah punya anak.
- AFP
"Ada begitu banyak alasan untuk tidak [punya anak]. Harga rumah terus meroket, biaya sekolah swasta meningkat, dan masalah lingkungan seperti polusi debu halus menjadi masalah besar."
"Kami punya keyakinan kuat soal `mitos naluri ibu` di masyarakat Korea. Saya tidak akan bisa memenuhi ekspektasi itu."