Trotoar dan Angkutan Umum, Tempat Paling Tak Nyaman bagi Perempuan

Aksi Aktivis Perempuan Mengecam Kekerasan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Perlindungan terhadap anak dan perempuan, sudah seharusnya menjadi perhatian khusus di setiap negara. Tetapi, masih banyak kaum perempuan maupun kelompok anak yang masih merasakan kurang nyaman dan aman saat tinggal di sebuah negara, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan.

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo

Hasil jajak pendapat Yayasan Plan International Indonesia bekerja sama dengan U Report yang baru-baru ini dirilis, menemukan hasil bahwa transportasi umum dinilai sebagai fasilitas publik yang paling tidak aman. Survei dilakukan pada anak perempuan usia 15 sampai 17 tahun di Indonesia.

"Dari survei online kami, transportasi publik dianggap menjadi tempat yang paling tidak nyaman untuk para perempuan. Sementara, 95 persen mengaku sekolah yang menjadi tempat paling aman untuk mereka,"  ujar Direktur Program Yayasan Plan International Indonesia, Dwi Yuliawati, dalam acara 'Sehari Jadi Pemimpin' di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Menggagas Perubahan, Justitia Avila dan Dukungan bagi Korban Kekerasan Seksual

Alasan di balik hasil temuan survei tersebut ternyata cukup memprihatinkan. Di mana, anak dan perempuan itu mengaku merasa tidak aman di dalam transportasi publik karena khawatir akan kekerasan yang bisa mereka alami.

Kampanye Cegah Pelecehan Seksual di KRL

Sosok Justitia Avila Veda, Advokat Gender yang Perjuangkan Keadilan bagi Korban Kekerasan Seksual

"Mereka menyaksikan, atau malah merasakan kekerasan verbal maupun seksual. Ini bisa memang mereka yang alami, atau anak dan perempuan lainnya di tempat itu," kata dia.

Bahkan, bukan hanya kendaraan umum saja yang menjadi sumber ketakutan para partisipan tersebut. Trotoar di pinggir jalan pun cukup menjadi tempat kekhawatiran, yang membuat mereka enggan untuk bepergian.

"Banyak yang suit-suitin mereka. Itu dianggap sepele, tapi meninggalkan bekas untuk anak perempuan. Makanya, trotoar dianggap tidak aman untuk mereka," tutunya.

Wahyu Novitasari, didampingi kuasa hukumnya, Erwin Indra Prasetya

Seorang Istri di Pasuruan Jadi Korban Kekerasan Seksual Suaminya asal Australia

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali mencuat di Kabupaten Pasuruan. Seorang wanita bernama Wahyu Novitasari melaporkan tindakan kekerasan seksual.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024