Pil Pahit Persib di Awal Ramadan

Ilustrasi duel Bali United vs Persib Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/pd/17

VIVA.co.id – Persib Bandung menelan pil pahit di periode awal Ramadan. Bertandang ke markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu 31 Mei 2017, mereka kalah lewat gol tunggal Marcos Flores.

Gothia Cup 2025, Indonesia Diwakili Akademi Persib Cimahi

Di laga ini, Bali United tampil terbuka sejak awal. Menit 32, sepakan keras Sylvano Comvalius membentur mistar gawang Persib.

Flores dengan sigap menyambar bola liar lewat tandukannya. Kiper Persib, Muhammad Natshir, tak kuasa menahannya.

Dinobatkan Jadi Man of The Match, Kevin Mendoza Berikan Jersey Kepada Bobotoh

Pada babak kedua, Persib meningkatkan intensitas serangan demi mencari gol balasan. Tapi, Serdadu Tridatu tampil solid saat membangun pertahanan. Alhasil, skor 1-0 untuk keunggulan Bali United bertahan hingga peluit panjang berbunyi.

Gol Flores membuat mantan klubnya itu menderita kekalahan pertama di Liga 1. Bukan cuma memberikan kekalahan pertama, gol Flores juga mengantarkan Persib melorot posisinya ke peringkat tujuh.

Lawan Bali United Ditunda, Bojan Hodak: Timnas Indonesia Sudah Bagus Kini Giliran Klub

Maung Bandung kini mengoleksi 13 poin dari delapan laga yang sudah dijalani.

"Hasil yang tak memuaskan. Tapi, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Sayang tak dapat poin," kata gelandang muda Persib, Gian Zola.

Kekalahan ini tak diterima begitu saja oleh pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman. Menurut Djadjang, Persib kalah lantaran wasit bersikap tak adil.

Gol Flores, disebut Djadjang, seharusnya tak terjadi. Dari pengamatannya, ada pelanggaran yang terjadi sebelum gol tercipta.

"Ini kekalahan kami yang pertama di Liga 1. Sangat disayangkan, karena saya melihat anak-anak tampil cukup bagus. Wasit banyak sekali kekeliruan, termasuk gol (Flores)," terang Djanur (sapaan Djadjang Nurdjaman). 

"Ada dorongan, tapi luput dari pengamatan wasit. Soal apa langkah kami terhadap wasit? Kami serahkan kepada manajemen," lanjutnya.

Selanjutnya...

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

Bukan cuma rekor tak terkalahkan terhenti, Persib juga mendapatkan masalah lain usai kalah dari Bali United. Mereka kini krisis bek tengah setelah Vladimir Vujovic mendapatkan kartu kuning.

Itu adalah kartu kuning ketiga bagi Vujovic. Dia pun harus menjalani hukuman akumulasi kartu.

Djadjang terpaksa harus menemukan pemain yang bisa menggantikan posisi Vujovic. Ada sekitar tiga pemain yang diperkirakannya bisa menjadi pengganti Vujovic.

Mereka adalah Wildansyah, Tony Sucipto, dan Hariono. Tapi, Wildansyah menjadi opsi yang paling memungkinkan bagi Persib.

"Masih ada Wildansyah dan pemain lainnya yang mungkin bisa main di posisi itu," terang Djadjang di situs resmi Persib.

Bukan cuma Vujovic yang akan absen di laga selanjutnya. Zola dan Febri Hariyadi juga dipastikan tak bisa ikut dalam laga melawan Bhayangkara FC, 4 Juni 2017.

Zola dan Febri ternyata juga dipastikan menghilang saat Persib menghadapi Persiba Balikpapan, 11 Juni 2017 nanti.

Mereka absen lantaran dipanggil pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla Aspas, untuk ikut dalam pemusatan latihan serta uji coba melawan Kamboja dan Puerto Rico.

"Jangan panik. Persib harus bangkit. Memang, suasananya tak kondusif. Tapi, tim jangan sampai panik," kata manajer Persib, Umuh Muchtar.

Selanjutnya...

Langsung Depak Pemain

Masalah teknis lain yang dibicarakan Persib adalah terkait skuat mereka secara keseluruhan. Beberapa pemain yang dianggap tak berguna akan didepak.

Hal tersebut dibicarakan dalam rapat evaluasi manajemen pada Jumat 2 Juni 2017.

"Kami harus ambil langkah secepatnya. Saya sudah bicara dengan pak Glenn Sugita," jelas Umuh.

Sebenarnya sudah ada keputusan yang diambil dari evaluasi singkat Persib. Mereka memutuskan mendepak satu pemain. 

Ironisnya, pemain tersebut merupakan salah satu yang mendapatkan gaji tinggi.

Dia adalah bomber jebolan Chelsea, Carlton Cole. Manajemen mendepak Cole lantaran kesabaran mereka sudah habis.

Cole dikontrak Persib di awal musim agar bisa menjadi juru gedor utama, menggantikan Sergio van Dijk yang mengalami cedera. Sialnya, kebugaran Cole tak kunjung kembali ke level tertinggi.

Alhasil, Cole cuma jadi pemain lapis kedua. Pemain 33 tahun sempat bermain tiga kali, tapi tak mampu memberikan dampak berarti bagi Persib.

Pastinya, Persib rugi besar karena sudah mendatangkan Cole dengan uang yang banyak.

"Kami mengambil langkah ke depan, mencari pengganti Cole segera, paling mengorbankan uang.  Kami harus secepatnya cari striker baru," kata Umuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya