KALEIDOSKOP

2016, Tahun 'Emas' Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai Livepic

VIVA.co.id – 2016 menjadi tahun emas bagi seorang Cristiano Ronaldo. Meski tidak memulainya dengan cemerlang, tapi pemain berjuluk CR7 bisa tertawa bahagia karena membuat banyak pencapaian di hingga penghujung tahun.

Jose Mourinho Ajak Cristiano Ronaldo ke Fenerbache

Pada Januari, sekali lagi Ronaldo harus mengakui keunggulan Lionel Messi yang merebut trofi FIFA Ballon d'Or untuk kali kelima. Kekalahan yang sudah diramalkan oleh pemain asal Portugal itu, sehingga tidak tampak eksperesi kecewa ketika 'Si Bola Emas' diserahkan ke pangkuan La Pulga dalam acara megah di Kongresshaus, Zurich.

Waktu terus berjalan, Ronaldo yang selalu haus akan prestasi terus menempa diri dan melewati tantangan demi tantangan. Hadirnya Zinedine Zidane di kursi pelatih menggantikan Rafael Benitez juga membuatnya kian nyaman memainkan peran sebagai aktor utama Los Blancos di setiap pertandingan.

Gaya 'Tengil' Marselino Ferdinan Saat Selebrasi jadi Sorotan, Disebut Mirip Cristiano Ronaldo

Sampai pada Mei 2016, entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba Madrid sudah ada di final Liga Champions. Mereka berhadapan dengan saudara sekota, Atletico Madrid.

Pada partai final itu Ronaldo memimpin Madrid meraih kemenangan lewat adu penalti setelah sebelumnya bermain 1-1 pada waktu normal dan tambahan. Mantan bintang Manchester United tersebut mencetak gol pamungkas dari titik putih sekaligus menyegel gelar ke-11, atau La Undecima.

Protes Ballon d'Or Rodri, Netizen Malah 'Nyasar' ke Instagram Penyanyi Seksi Amerika

Belum cukup prestasi gemilang itu dicatat. Ronaldo pun melengkapinya dengan sukses menyabet gelar raja gol Liga Champions. Dia 16 kali mengoyak jala lawan sepanjang turnamen paling bergengsi di benua biru tersebut.

Antar Portugal Juara Eropa

Kisah fantastis Ronaldo pada 2016 berlanjut ke Piala Eropa. Awalnya tak banyak yang menyangka Portugal bisa keluar sebagai juara. Bayangkan saja, mereka sempat terseok-seok pada babak penyisihan grup.

Tergabung di Grup F, Portugal gagal mendulang kemenangan. Mereka bermain imbang dengan tiga lawan. Untungnya sistem baru memperkenalkan predikat peringkat ketiga terbaik. Empat tim berhak memakai fasilitas itu, termasuk Seleccao das Quinas.

Perlahan tapi pasti Portugal mampu menembus laga pamungkas. Lawan mereka di final adalah tuan rumah, Prancis.

Pada partai penentuan itu Ronaldo tidak bisa berbuat banyak. Dia harus keluar lapangan di awal pertandingan karena cedera. Tapi semangat dan sikap pantang menyerah yang ditularkan mampu membawa tim keluar sebagai juara.

"Saya bahagia, sangat bahagia. Ini merupakan sesuatu yang sudah lama saya inginkan sejak 2004 (kekalahan pada final). Saya meminta kepada Tuhan diberikan kesempatan lain," kata Ronaldo.

"Kami mengalahkan Prancis dan saya sangat senang. Ini merupakan momen paling bahagia dalam karier. Ini momen yang unik untuk semua warga Portugal dan tidak akan terlupakan," sambungnya.

Satu lagi yang juga pantas dicatat. Ronaldo pada 2016 ini membawa Madrid menjuarai Piala Dunia Klub. Mereka mengalahkan Kashima Antlers di final dengan skor 4-2. Penggawa kelahiran Madeira itu juga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam ajang tersebut.

Penghargaan Individu dan Tekad di La Liga

Kesuksesan yang digapai Ronaldo secara tim secara serta merta kembali mengangkat pamornya sebagai individu. Pada Agustus lalu, Ronaldo untuk kali kedua mendapatkan penghargaan pemain terbaik Eropa versi UEFA.

Dan jelang tutup tahun, Ronaldo lagi-lagi meraih penghargaan prestisius. Dia mendapatkan Ballon d'Or.

Meski gelar tersebut sudah tidak lagi dinyatakan sebagai penghargaan tertinggi dan mendapat legalitas dari FIFA, tetap saja itu merupakan prestasi yang mencolok, sebab Ronaldo kembali mendapat pengakuan global sebagai yang terbaik.

Mungkin satu hal yang kurang dari Ronaldo di 2016 adalah gelar La Liga. Dia gagal meraihnya karena Madrid kalah bersaing dengan Barcelona.

Namun Ronaldo tak berkecil hati. Selain punya gelar penawar yang tak kalah bergengsi, dia juga kini semakin optimistis melihat performa dan sepak terjang Madrid di kancah domestik di mana mereka mampu memuncaki klasemen.

Ronaldo pun percaya, timnya sekarang akan mampu mengakhiri paceklik gelar. Sudah empat musim terakhir El Real gagal merengkuhnya. 

"Klub seperti Madrid tak bisa terlalu lama tak merebut gelar La Liga. Ini merupakan kompetisi di mana kami perlu lebih konsisten dan kami yakin sanggup," kata Ronaldo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya