Klub-klub Elite Eropa Mulai 'Panaskan Mesin'

Pep Guardiola, saat diperkenalkan ManCity kepada fans
Sumber :
  • Reuters / Craig Brough

VIVA.co.id – Klub-klub elite Eropa mulai 'panaskan mesin' dengan melakoni sejumlah laga ujicoba jelang kompetisi resmi bergulir. Beberapa klub meraih hasil positif. Namun beberapa di antaranya meraih hasil mengecewakan.

Prediksi Pra Musim: Barcelona vs Juventus

Momen ini juga diwarnai debut mengecewakan Pep Guardiola melatih Manchester City. Tim bertabur bintang Inggris itu tumbang 0-1 dari Bayern Munich di sebuah laga ujicoba.

Ini merupakan laga pertama Guardiola membesut The Citizens. Menariknya, ini dilakukan oleh Bayern yang merupakan mantan klub Guardiola selama tiga tahun terakhir.

Prediksi Pra Musim: Arsenal vs Manchester United

Meski demikian, ini tidak bisa menjadi tolak ukur kualitas Guardiola bersama ManCity musim depan. Mengingat Guardiola menjajal sejumlah pemain pelapis di laga tersebut.

Tampil di markas Bayern, Allianz Arena, Guardiola menyimpan sejumlah pemain utama ManCity. Dia malah memasukkan nama-nama pemain tidak terkenal. Seperti Pablo Maffeo, Tasende dan Brandon Barker.

Arsenal Pesta Gol ke Gawang MLS All Stars

Di laga ini juga Guardiola memberikan kesempatan kepada pemain anyar Oleksandr Zinchenko menjadi starter. Meski pemain berusia 19 tahun itu juga hanya bermain selama 45 menit pertama.

Eks pelatih Barcelona itu disinyalir memanfaatkan laga ujicoba untuk 'membaca' satu persatu pemainnya demi membangun skuad permanen guna mengarungi musim kompetisi mendatang.

Di saat yang sama, Bayern menurunkan sejumlah pemain andalannya. Seperti Philipp Lahm, Rafinha, David Alaba, Xabi Alonso, Javi Martinez. Hanya ada beberapa pemain tidak terkenal yang menjadi starter.

Meski kalah karena mengandalkan wajah-wajah baru, Guardiola menunjukkan karakter permainannya. The Citizens unggul penguasaan bola hingga 56 persen. Hal biasa yang dia lakukan saat melatih Bayern dan Barcelona.

Kekalahan ini sendiri tampak tidak terlalu dipusingkan Guardiola. "Saya senang. Kami melakukan banyak hal di laga ini. Jangan lupakan juga siapa lawan yang kami hadapi," kata Guardiola dilansir situs resmi klub.

"Kami memiliki banyak pemain muda dan Anda bisa melihat mereka di sini. Secara kesuluruhan, saya puas dengan penampilan mereka," kata Guardiola mengomentari kinerja para pemain mudanya.

Sementara itu, hasil laga ini juga mencuatkan sejumlah fakta menarik yang diulas sejumlah media-media Inggris. Bagaimana Guardiola dianggap tidak berkutik tanpa skuad berisi pemain bintang.

Pep Guardiola mencatatkan namanya sebagai salah satu pelatih sepakbola paling sukses di dunia, pada awal karier profesionalnya bersama Barcelona. Dia juga membuat Bayern Munich kembali mendominasi, walau cuma di Bundesliga.

Permainan yang atraktif, melekat pada Guardiola yang populer dengan gaya tiki-takanya di Barcelona. Dia disebut sebagai salah satu pelatih jenius. Namun, sangat jelas bahwa dia tergantung pada kualitas pemain

Fakta menarik lainnya, Guardiola melanjutkan hobinya mengandalkan pemain muda. Ada lima pemain muda yang diturunkan Guardiola di laga ini. Seperti Pablo Maffeo (19 tahun), Angelino Tasende (19 tahun) dan Tosin Adarabioyo (18 tahun).

Dan yang tidak kalah menarik lainnya, Guardiola di laga ini melakukan uji coba, dengan menempatkan Aleksandar Kolarov sebagai bek tengah. Dia dipastikan bakal melanjutkan eksperimen, dengan beberapa pemain lain dalam beberapa uji coba lainnya. Kebiasaan yang membuat Guardiola dijuluki Si Pemikir.

Selanjutnya: Liverpool Perkasa, Chelsea Raih Kemenangan Perdana

Liverpool Perkasa, Chelsea Raih Kemenangan Perdana

Pemain Liverpool rayakan gol Marko Grujic

Di momen pramusim ini, klub elite Premier League Liverpool unjuk keperkasaan. Mereka meraih kemenangan meyakinkan secara beruntun di tiga laga ujicoba. Meski tiga lawan mereka dalah tim-tim medioker.

Liverpool menggebuk klub Inggris Huddersfield Town 2-0, Kamis 21 Juli 2016. Sebelumnya, The Reds menang 2-0 atas Wigan Athletic (16 Juli) dan pesta gol 5-0 melawan Fleetwood Town (14 Juli).

Tiga kemenangan ini menjadi modal bagus buat skuad asuhan Juergen Klopp yang akan berlaga di turnamen persahabatan International Champions Cup (ICC) akhir Juli 2016 ini.

Di ICC, Liverpool akan menghadapi Chelsea pada 28 Juli mendatang. Disusul melawan AC Milan tiga hari berselang, 31 Juli. Dilanjutkan melawan raksasa Spanyol Barcelona pada 6 Agustus mendatang.

Manajer Liverpool Juergen Klopp disinyalir sudah cukup puas dengan komposisi skuadnya saat ini. Dia bahkan mengisyaratkan tidak akan terlalu memaksakan diri mendatangkan pemain bintang.

"Cari pemain yang anda inginkan dan lakukan yang terbaik untuknya. Saya 100 persen senang dengan pemain yang kami dapatkan sekarang," kata manajer asal Jerman tersebut.

"Setiap orang berharap nama besar bergabung ke klub untuk mendapatkan perubahan besar. Tapi apa yang akhirnya mereka lakukan?," katanya yang menilai nama besar tidak menjamin kesuksesan.

Sementara hasil kurang meyakinkan diraih raksasa London, Chelsea. Klub yang kini diasuh Antonio Conte itu meraih satu kemenangan dan satu kekalahan di dua laga ujicoba sepanjang pekan ini.

Mereka dibekuk klub Austria Rapid Vienne 0-2, akhir pekan lalu. Sementara kemenangan dipetik kala melawan klub Austria lainnya, Wolfsberger AC, Kamis 21 Juli 2016. Chelsea menang telak 3-0.

Hasil laga ini mencuatkan sejumlah analisa, apa yang harus dilakukan manajer anyar Antonio Conte untuk mendongkrak performa Chelsea musim depan. Menurut ESPN, ada lima langkah yang harus dilakukan Conte:

1. Mencari Bek Tengah. John Terry yang sudah tidak muda lagi dan Gary Cahill yang kerap didera masalah kebugaran membuat jantung pertahanan The Blues sedang dalam situasi berbahaya.

2. Angkat Kebugaran Pemain. Keterpurukan Chelsea musim lalu ditengarai karena kondisi kebugaran para pemain yang menurun. Ini salah satu masalah penting yang harus segera diatasi Conte.

3. Cari Duet Costa. Kekalahan dari Rapid Vienne disinyalir membuktikan bahwa Chelsea butuh striker baru guna mendampingi Diego Costa di lini depan.

4. Menemukan Motivasi Hazard. Dalam beberapa bulan terakhir, performa bintang Belgia andalan Chelsea Eden Hazard. Jika ingin Chelsea kembali ke jalur juara, Hazard harus dituntut bermain konsisten.

5. Kesempatan Pemain Muda. Chelsea dikenal memiliki banyak pemain muda berbakat. Kenyataan ini bisa dimaksimalkan Conte untuk melakukan regenerasi di tubuh skuad The Blues.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya