Siapa Lebih Bertuah, Zidane atau Simeone?

Ilustrasi pertandingan Real Madrid vs Atletico Madrid.
Sumber :
  • Reuters / Juan Medina

VIVA.co.id – Pertandingan final Liga Champions musim ini akan mempertemukan Real Madrid melawan Atletico Madrid di Stadion San Siro, Milan, Italia pada Minggu 29 Mei 2016 dini hari WIB. Perang antara kedua tim tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sosok pelatih masing-masing.

Penggemar PSG Bentangkan Spanduk Free Palestine Berukuran Raksasa, Mendagri Prancis Ngamuk!

Zinedine Zidane dari Real Madrid, dan Diego Simeone di kubu Atletico akan saling adu cerdik dalam meramu strategi. Keduanya masih berjiwa muda, dan memiliki rekan jejak sebagai pemain yang cemerlang di masanya. Namun, dalam pertandingan final bukan hanya kecerdikan yang akan berandil besar.

Keberuntungan dan tuah mereka sebagai pemimpin tim akan menjadi salah satu faktor yang juga akan menentukan. Zidane, dengan rekam jejak gemilang semasa masih aktif bermain telah membuktikan diri layak disebut sebagai maestro. Sedangkan Simeone terkenal memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat di atas lapangan.

Arsenal Merasa Diperlakukan dengan Buruk oleh Wasit di Markas Inter Milan

Bagi Zidane, pertandingan final nanti merupakan kesempatan pertamanya. Andai berhasil membawa Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan menang, dia akan menambah sederet prestasinya di masa lalu. Dan untuk Simeone, ini merupakan final keduanya di Liga Champions.

Dua musim lalu dia juga sukses membawa Los Rojiblancos melangkah hingga ke babak final untuk melawan Madrid. Sayangnya ketika itu pria asal Argentina itu masih belum beruntung. Anak asuhnya digasak oleh rival satu kotanya itu dengan skor yang cukup telak, yakni 1-4.

Mantan Petinggi Real Madrid Kritik Ancelotti Usai Dipecundangi Milan, Pelatih Italia Itu Sudah...

Akan tetapi, Simeone tak ingin anak asuhnya terus mengingat-ingat kekalahan tersebut. Dia enggan menjadikan pertandingan kedua di partai puncak kompetisi paling bergengsi di benua Eropa tersebut sebagai ajang balas dendam dua musim lalu.

“Tidak ada balas dendam dalam sepakbola, atau dalam kehidupan lainnya. Dendam adalah kara negatif, karena hanya mengembalikan kita pada kekalahan. Di sisi lain, kesempatan adalah tentang optimisme, dan itulah yang ingin kami tunjukkan di Liga Champions," kata Simeone seperti dilansir Eurosport.

Dengan optimisme tinggi yang ditularkannya kepada tim, pria yang kini telah berusia 46 tahun tersebut yakin bisa membalikkan prediksi banyak orang yang menilai Atletico akan kembali kalah. Kalah materi pemain, tak mau dijadikan alasan oleh Simeone untuk menempatkan Atletico dalam posisi tak diunggulkan.

"Kami telah bekerja keras meningkatkan permainan selama empat setengah tahun terakhir dengan penekanan khusus. Kami siap dan akan terlihat bermain seperti gaya kami. Semoga itu cukup untuk mencapai apa yang kami inginkan, yaitu menang," tegasnya.

Zidane dan Hasrat Besar Madrid

Los Blancos --julukan Real Madrid-- sejauh ini sudah mengoleksi 10 gelar juara Liga Champions. Namun, dengan kedalaman skuad yang mumpuni, dan gengsi meraih gelar juara setiap musimnya, maka final melawan Atletico nanti membuat Zidane dalam tekanan. Dia mesti mewujudkan hasrat besar para penggemar dan manajemen klub.

Setelah gelar juara La Liga lepas ke tangan Barcelona, kini Liga Champions jadi satu-satunya tumpuan Zidane menyelamatkan kariernya di Santiago Bernabeu. Pria asal Prancis itu mesti pintar-pintar meramu strategi dan menaikkan mental bertanding para pemainnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa pertandingan terakhir, Atletico selalu berhasil membuat Madrid kesulitan. Dari 10 pertemuan terakhir, tercatat Real Madrid hanya menang sekali dari Atletico. Sisanya, mereka lima kali dipecundangi Atletico dan pada empat pertemuan lainnya berakhir imbang.

"Saat Anda berada di klub ini, Anda harus memberikan hal maksimal untuk menang. Dan sekarang, kami menghadapi pertandingan terbesar di musim ini. Kami tahu, laga melawan Atletico akan sulit, dan akan ditentukan dari menit pertama hingga terakhir," ujar Zidane dikutip dari laman resmi UEFA.

Namun, Zidane juga memiliki keunggulan lain. dilansir Sportskeeda, sejak ditunjuk menjadi pelatih Madrid menggantikan Rafa Benitez, statistiknya cukup gemilang. Dia berhasil mencatatkan 17 kemenangan dari 20 pertandingan. Selebihnya, Madrid hanya dua kali imbang (lawan Malaga dan Real Betis) dan sekali kalah dari Atletico.

Dan dalam 20 pertandingan, Los Blancos sukses mencetak 63 gol dan hanya kebobolan 16 gol. Total mereka memiliki keunggulan selisih 47 gol. Angka itu merupakan rekor yang belum pernah dicapai oleh setiap pelatih Madrid dalam 20 pertandingan pertama bertugas.

Rekam jejak Zidane sebagai pemain di Madrid yang layak menjadi panutan juga dirasakan oleh para pemainnya. Dengan beragam prestasi, pria yang akrab disapa Zizou itu membuat penggawa Los Blancos menyimpan motivasi tinggi.

"Dia legenda klub dan yang membuat Anda lebih termotivasi ketika Anda sedang dilatih olehnya," kata Sergio Ramos, kapten Real Madrid seperti dilansir Reuters.

Peluang Terciptanya Rekor Baru

Dalam setiap pertandingan final, siapa tim yang akan jadi pemenang bukanlah satu-satunya yang dinanti para penikmat sepakbola. Rekor-rekor baru yang berpeluang tercipta menjadi salah satu hal menarik lainnya. Dan pada pertandingan nanti, ada seorang pemain yang siap mencuri perhatian publik.

Ronaldo, pemegang gelar megabintang Los Blancos memiliki peluang besar untuk meciptakan rekor baru. Jumlah gol yang ditorehkannya sebelumnya, yakni 17 gol dalam satu musim Liga Champions akan terlampaui andai dia mampu membobol gawang Atletico sebanyak dua kali.

Bukan itu saja, pemain asal Portugal tersebut juga bisa mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama yang mampu mencetak gol di tiga final berbeda Liga Champions. Namun, semua itu masih harus menunggu kepastian kondisi fisiknya.

Meski sudah menegaskan siap bermain, tetapi insiden tabrakan dalam latihan beberapa hari lalu bisa menjadi pengganjal. "Saya kira, saya sudah lebih baik, dan melakukan improvisasi. Saya mendapatkan masalah kecil, tetapi setelah itu kondisi saya layaknya pemain normal," tegasnya.

Di kubu Atletico, ujung tombak andalan mereka, Antoine Griezmann tak mau kalah optimistis. Pemain asal Prancis tersebut menegaskan siap memberikan kemampuan maksimalnya guna mewujudkan mimpi merebut gelar Liga Champions di musim ini.

"Kami akan memberikan semua kemampuan semaksimal mungkin. Kami akan menekan, dan mencoba untuk membobol gawang mereka, sehingga bisa mendapatkan gol pertama," ucapnya.

Fakta Pertandingan

1. Real Madrid sudah 14 kali bertanding di Final Liga Champions, dan sukses memenangkan 10 di antaranya.

2. Atletico Madrid untuk ketiga kalinya mencapai babak final (1974, 2014, dan 2016), namun mereka belum pernah sekali pun menang.

3. Pertandingan final Real Madrid melawan Atletico menjadi yang ketiga dalam empat tahun terakhir di mana tim dari satu negara bertemu.

4. Real Madrid berhasil menjaga gawangnya tak kebobolan selama 10 dari 12 pertandingan yang mereka lalui di Liga Champions musim ini.

5. Atletico mencatatkan empat kali gawangnya tak kebobolan dalam enam pertandingan sistem gugur di Liga Champions musim ini.

6. Antoine Griezmann telah terlibat langsung dalam 50 persen gol yang dicetak Atletico di Liga Champions musim ini.

7. Zidane bisa menjadi orang ketujuh yang memenangkan Liga Champions baik sebagai pemain dan Pelatih setelah Miguel Munoz, Giovanni Trapattoni, Johan Cruyff, Carlo Ancelotti, Frank Rijkard, dan Pep Guardiola.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya