Liverpool Vs Chelsea: Antara Gengsi dan Prestasi
- Reuters / Phil Noble
VIVA.co.id – Liverpool akan menjamu Chelsea di Stadion Anfield pada Kamis 12 Mei 2016 dini hari mendatang. Dalam laga lanjutan Premier League tersebut, kedua tim tentu tak mau dikalahkan begitu saja.
Bagi tim tuan rumah, kemenangan di laga ini menjadi amat penting. Sebab, selain untuk menambah motivasi, mereka juga masih mengincar posisi lima besar klasemen Premier League.
Bekal positif kemenangan atas The Blues dibutuhkan jelang keberangkatan skuad asuhan Juergen Klopp ke Basel, Swiss. Di sana mereka akan menantang juara bertahan Liga Europa, Sevilla pada Jumat 20 Mei 2016 mendatang.
"Di Premier League posisi klasemen belum usai. Peringkat ke-5 masih mungkin. Kami akan mencoba untuk memastikan segalanya," tutur Klopp seperti dilansir Liverpool Echo.
"Andai kami kalah di dua laga berikut saya akan tetap pergi ke Basel dengan kepercayaan diri. Tetapi saya merasa kemenangan akan jadi lebih baik," lanjut pria asal Jerman tersebut.
Hitung-hitungan lain yang penting bagi The Reds guna berlaga di kompetisi bergengsi benua Eropa musim depan cukup sulit. Andai mereka kalah dari Chelsea, posisi lima besar sulit mereka raih.
Selain itu, tiket Liga Champions yang didapat juara Liga Europa tidak akan mudah mereka dapat. Sebab, Sevilla sudah membuktikan diri sebagai tim paling tangguh karena dua kali beruntun menang di Liga Europa.
Ada satu celah yang bisa mereka dapatkan, yakni tiket melalui ajang Piala Liga. Di mana mereka menjadi peringkat kedua karena kalah dari Manchester City. Akan tetapi itu juga belum pasti, karena saat ini posisi skuad asuhan Manuel Pellegrini juga genting.
Mereka terancam terlempar dari zona empat besar Premier League, karena saat ini hanya unggul dua poin dari MU. Kebetulan, rical se-kota mereka itu masih punya dua pertandingan sisa, dan The Citizens hanya tinggal satu.
Gairah Klopp Berefek Positif
Para pemain Liverpool kini sudah bisa percaya diri menatap lawan-lawan yang akan dihadapi. Sejak kedatangan Klopp menggantikan Brendan Rodgers, The Reds secara perlahan bangkit.
Semangat positif yang ditularkan oleh gairah sang juru taktik menular dengan baik. Buktinya, mereka berhasil mengalahkan dua lawan tangguh, Borussia Dortmund dan Villarreal di ajang Liga Europa.
"Kami memiliki awal musim yang sulit, tetapi pergantian manajer mengubah segalanya. Juergen penuh gairah, dan semua orang berusaha melakukan apa yang dia katakan," tutur gelandang Liverpool, Lucas Leiva.
Kebangkitan di bawah kepemimpinan Klopp membuat Lucas yakin, di musim depan The Reds akan lebih berbahaya. Terlebih, semangatnya kini untuk mempersembahkan gelar juara menjadi berlipat ganda.
"Saya bisa melihat hal baik akan ada di Liverpool di masa depan. Masa depan sangat cerah bagi klub ini, dan semua orang pasti ingin terlibat di dalamnya," kata pemain berkewarganegaraan Brasil tersebut.
Racikan Klopp dalam beberapa pertandingan terakhir juga membuat para penggemar mereka yakin. Dalam mengakali jadwal padat di Premier League dan Liga Europa, dia berani melakukan rotasi dengan memainkan pemain muda.
Dan perjudian itu terbilang berhasil. Sebab, salah satunya ialah performa positif yang ditunjukkan oleh striker belia The Reds, Divock Origi. Melawan Chelsea nanti, perjudian inilah yang kembali ditunggu.
Chelsea Menjaga Gengsi
Musim 2015/2016 menjadi tidak menyenangkan bagi Chelsea. Memulai Premier League sebagai juara bertahan, klub milik taipan asal Rusia, Roman Abramovich justru terpuruk saat ini.
Penampilan buruk di awal musim bahkan sampai harus memakan korban. Jose Mourinho yang digadang-gadang mampu mengembalikan kejayaan The Blues mesti rela dipecat untuk kali kedua berada di Stamford Bridge.
Posisi yang ditinggalkan oleh Mourinho kemudian diisi oleh Hiddink. Namun, eks juru taktik tim nasional Belanda tersebut tak mampu berbuat banyak. Musim depan, Cesc Fabregas dan kawan-kawan sudah dipastikan takkan bermain di kompetisi benua Eropa.
Berada di urutan ke-9 klasemen sementara, sisa dua pertandingan berikut tak mungkin lagi bisa mendongkrak posisi mereka. Sebab, saat ini mereka tertinggal 10 poin dari Liverpool yang berada setingkat di atas.
Satu-satunya misi yang diemban oleh pasukan The Blues ialah menjaga gengsi di kandang lawan. Mereka tidak boleh kalah, agar mental para pemain tak lagi kembali jatuh.
Meski begitu, Hiddink tidak serta-merta bisa 100 persen percaya diri. Karena Liverpool dalam beberapa pertandingan terakhir selalu bisa tampil memukau.
Hal itu dinilai oleh Hiddink tak terlepas dari tangan dingin Klopp dalam mengatur strategi dan menularkan semangat positif kepada para pemainnya. Sehingga setiap melakoni laga penting, The Reds kerap tampil memukau.
"Ini adalah tim yang sangat enerjik yang telah dibentuk oleh Klopp. Mereka bisa sangat tangguh, seperti saat turun melawan Dortmund," kata Hiddink seperti dilansir laman resmi klub.
Cobaan berat bagi The Blues tak hanya sampai di situ. Pada lawatan ke Stadion Anfield, mereka juga mesti pasrah kehilangan bek tangguh sekaligus motivator dalam tim, John Terry. Dia masih menjalani hukuman akumulasi kartu merah yang diterimanya kala berhadapan melawan Sunderland.