Pukulan Telak untuk Real Madrid
Jumat, 8 April 2016 - 05:08 WIB
Sumber :
- Reuters / Kai Pfaffenbach
VIVA.co.id
- Real Madrid mengalami pukulan telak tatkala melawat ke Volkswagen Arena, markas Wolfsburg, Kamis 7 April 2016. Dalam leg pertama babak 8 besar Liga Champions itu, Los Blancos kalah dengan skor 0-2.
Defisit 2 gol membuat asa skuat asuhan Zinedine Zidane melangkah ke babak selanjutnya menipis. Mereka setidaknya harus menang dengan keunggulan 3 gol, tanpa mengalami kebobolan sebiji gol pun.
Kalah dari tim yang tak diunggulkan membuat Madrid malu. Mereka datang dengan status superior, namun justru menuai hasil negatif. Kegagalan yang belakangan menuai banyak kritik.
Lini pertahanan jadi bagian yang paling disorot. Sergio Ramos dan kawan-kawan dianggap tidak becus dalam menjaga daerahnya. Mereka pun diandaikan seperti anak-anak berusia 10 tahun.
"Danilo dan Marcelo tidak selalu berada pada posisinya, dengan Pepe dan Sergio Ramos yang terlihat seperti tidak pernah bermain bersama," kata McManaman seperti dilansir
Mirror
.
Kritik yang ditujukan kepada Madrid diterima oleh Pepe. Bek asal Portugal itu menilai kekalahan ini didapat karena kesalahan mereka sendiri.
"Kami tak menunjukkan start bagus di beberapa menit. Dan kalian harus membayarnya di Liga Champions," ujar Pepe dilansir
AS
.
Berharap Tuah Bernabeu
Baca Juga :
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
"Saya yakin di Bernabeu dengan dukungan fans, kami akan mengubah hasil. Kami harus mendukung tim, karena kami menang dan kalah bersama," timpal striker Madrid, Jese Rodriguez.
Zidane dalam kondisi tertekan saat ini. Juru taktik asal Prancis itu dituntut untuk memberikan gelar juara di musim ini.
Dan Liga Champions adalah salah satu ajang yang masih berpeluang dimenangkan Madrid. "Sebab yang pasti, laga nanti menjadi penentuan hasil musim ini buat kami," lanjut Ramos.
Kondisi terjepit seperti ini juga pernah dialami Madrid pada musim 1979/1980 silam. Ketika itu di babak 8 besar Liga Champions mereka menang 3-0 di leg kedua, setela sebelumnya kalah 0-2 dari Glasgow Celtics.
Berlanjut ke musim 1984/1985, Los Blancos kalah 0-2 dari Inter Milan kala bertandang ke Giuseppe Meazza. Namun, mereka sukses lolos ke babak final karena di leg kedua menang 3-0.
Satu-satunya kegagalan Madrid lolos usai kalah 0-2 di leg 1, terjadi di babak 2 European Cup 1989/90. Madrid kalah 0-2 dari AC Milan di San Siro. Di leg 2, mereka hanya mampu menang 1-0, sehingga harus tersingkir.
Sengitnya Duel Tim Kaya Raya
Berbeda dengan laga di Volkswagen Arena, duel antartim kaya, Paris Saint-Germain melawan Manchester City berlangsung penuh drama. Penonton di Parc des Princes tempat dilaksanakannya laga itu dipastikan tegang.
ManCity sebagai tim tamu mampu unggul lebih dulu melalui Kevin de Bruyne. Tak lama berselang Zlatan Ibrahimovic membalasnya. Gol Ibrahimovic itu sekaligus membayar kegagalannya menendang penalti di menit ke-14.
Di babak kedua, PSG sempat unggul 2-1 melalui gol Adrien Rabiot. Dan di menit akhir pertandingan, Fernandinho berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Hasil ini cukup mengecewakan bagi Pelatih PSG, Laurent Blanc.
"2 kesalahan membuat ManCity berhasil mencetak gol. Dan seperti yang kalian tahu, gol tandang lebih penting di sini. Kami seharusnya bisa mencetak 3 atau 4 gol" kata Blanc dilansir
Sky Sports
.
Di leg kedua nanti, giliran The Citizens yang menjadi tuan rumah. Dengan keunggulan agresivitas gol tandang, skuat asuhan Manuel Pellegrini berpeluang melangkah ke semifinal.
Akan tetapi, Pellegrini tak ingin sesumbar. Dia menyadari kekuatan Les Parisiens tak bisa dianggap enteng. Dengan modal pemain kelas wahid, mereka bisa saja mencuri kemenangan di Etihad Stadium.
"Kami tak mau bicara soal semifinal. Penting sekali sekarang untuk bermain di leg kedua tanpa bicara kami punya peluang besar untuk lolos," tegas Pellegrini seperti dikutip
Manchester Evening News
.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dan Liga Champions adalah salah satu ajang yang masih berpeluang dimenangkan Madrid. "Sebab yang pasti, laga nanti menjadi penentuan hasil musim ini buat kami," lanjut Ramos.