'Virus FIFA' yang Hadirkan Bencana Bagi Klub
- Reuters/Eric Gaillard
VIVA.co.id - Jeda internasional memang selalu menghadirkan masalah bagi beberapa klub. Kerap kali, para bintang mengalami cedera yang parah saat membela timnas masing-masing dan akhirnya tak bisa dipakai oleh klubnya dalam waktu yang cukup lama.
Situasi tersebut pun terjadi di jeda internasional kali ini. Diketahui, cukup banyak pemain pilar dari klub-klub top Eropa yang harus absen di pertandingan dalam kompetisi domestik, akhir pekan ini.
Dimulai dari daratan Inggris. Manchester City kemungkinan besar tak bisa memainkan David Silva dalam duel pekan 9 Premier League, melawan AFC Bournemouth.
Silva mengalami masalah pada engkelnya saat Spanyol menang 4 gol tanpa balas atas Luxembourg, Jumat 9 Oktober 2015 lalu.
Tak cuma Manchester City, Newcastle United juga mendapat pukulan telak setelah Tim Krul mengalami cedera ketika membela timnas Belanda. Parahnya, Krul mengalami cedera ligamen serius yang mengharuskannya istirahat hingga akhir musim.
Tentunya, ini menjadi situasi yang krusial bagi Newcastle. Seperti diketahui, Newcastle tengah berjuang keras untuk bisa lepas dari jeratan degradasi. Dan Krul merupakan salah satu pilar penting The Toons Army dalam mencapai misi tersebut.
"Saya merasa terguncang dengan hasil pemeriksaan yang menyebut bahwa saya sudah tak bisa bermain lagi di sisa musim ini. Padahal, saya ingin membantu klub untuk bangkit. Saya masih percaya Newcastle bisa bersaing dengan klub-klub papan atas," kata Krul di akun twitter resminya.
Klub Premier League lain yang terjangkit "virus FIFA" adalah Arsenal. Bomber andalan mereka, Alexis Sanchez, terancam pulang dengan kondisi kurang fit setelah membela Chile.
"Dia mengalami masalah dengan otot adductor. Sanchez tak dalam kondisi 100 persen," jelas Sampaoli seperti dikutip Sport Review.
Dari daratan Serie A, Juventus mengalami situasi yang sulit karena 2 pemain penting, Alvaro Morata dan Paul Pogba, cedera saat membela timnas masing-masing. Menjadi kerugian besar karena di akhir pekan nanti, Juve harus meladeni Inter Milan dalam laga bertajuk Derby d'Italia di giornata 8 Serie A.
Juve pun langsung mengambil tindakan dengan meminta keduanya langsung merapat ke Turin. Kubu Si Nyonya Tua, seperti dikutip Football Italia, kabarnya telah menyiapkan menu terapi khusus agar proses pemulihan keduanya berjalan lebih cepat.
Selanjutnya: Madrid Paling Dirugikan
Madrid Paling Dirugikan
Dari sekian banyak klub, Madrid mungkin menjadi yang paling dirugikan akibat jeda internasional kali ini. Pasalnya, ada sekitar 4 pemain utama Madrid yang menjadi korban di jeda internasional kali ini.
Karim Benzema, Luka Modric, Raphael Varane, dan Toni Kroos, pulang ke Madrid dalam kondisi yang tidak sehat. Benzema mengalami masalah hamstring di kaki kirinya.
Cedera ini didapat Benzema saat Prancis menang atas Armenia dengan skor 4-0. Dilansir situs resmi Madrid, belum diketahui berapa lama Benzema harus absen.
Setelah Benzema, giliran Modric yang harus tumbang. Saat turun membela timnas Kroasia melawan Bulgaria di laga lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016, Modric mendapat cedera di betisnya.
Hasil MRI menyebutkan bahwa betis kanan mantan bintang Tottenham Hotspur tersebut mengalami bengkak. Modric pun disarankan agar tak bermain saat Madrid menghadapi Levante, akhir pekan nanti.
Dokter timnas Kroasia, Boris Nemea, menuturkan andai Modric dipaksakan bermain, maka cederanya bisa memburuk. "Saya sengaja menariknya keluar. Modric menyatakan sempat merasa sakit di betisnya. Dan kami tak mau mengambil risiko lebih besar," kata pelatih Kroasia, Ante Cacic, seperti dilansir Marca.
Belakangan, daftar pemain Madrid yang cedera bertambah. Itu setelah Marcelo tumbang saat membela timnas Brasil di kualifikasi Piala Dunia 2018, zona Amerika Selatan.
Cedera Marcelo menjadi yang paling mengkhawatirkan. Pasalnya, stok bek kiri natural Madrid sudah habis.
Sebenarnya, ada Alvaro Arbeloa. Namun, posisi asli Arbeloa adalah bek sayap kanan. Sedangkan, Dani Carvajal yang bisa dimainkan di posisi tersebut juga tengah cedera.
Krisis pemain di lini belakang Madrid diperparah dengan belum pulihnya Pepe dan Sergio Ramos. Kemungkinan besar, pelatih Madrid, Rafael Benitez, bakal mengubah taktik dan strateginya demi menghadapi situasi sulit ini. Atau, Benitez bakal mengandalkan pemain muda demi mengatasi masalah di lini belakang.
Selanjutnya: Picu Pertikaian Timnas dan Klub
Picu Pertikaian Timnas dan Klub
Polemik cedera yang terjadi di jeda internasional selalu memunculkan pertikaian antara timnas dan klub. Sering kali, klub menyalahkan keputusan pelatih atau federasi tertentu ketika pemain mereka mengalami cedera usai membela timnas.
Tak mau kalah, federasi maupun timnas melakukan pembelaan. Mereka sering juga menyebut sang pemain sudah berada dalam kondisi yang tidak fit saat bergabung ke timnas.
Alibi yang umum, para pelatih serta staf medis timnas selalu menyebutkan sang pemain menyembunyikan cedera mereka ketika sudah berada dalam kamp latihan.
Situasi ini pun ditanggapi oleh pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. Sudah seharusnya, timnas dan klub berbagi informasi mengenai kondisi fisik pemain.
Hal tersebut, menurut Deschamps, akan sangat bermanfaat demi melindungi kesehatan sang pemain. Jika tidak, bisa jadi keselamatan pemain itu sendiri akan terancam ketika sedang merumput.
"Kami selalu berbagi informasi mengenai kondisi pemain dengan dokter klub. Kami juga selalu menjawab pertanyaan klub tentang kondisi pemain mereka," ujar Deschamps.
Cederanya Benzema dan Varane, disebut Deschamps, merupakan kecelakaan. Pria 46 tahun itu menegaskan akan bertanggung jawab atas kondisi keduanya.
Deschamps juga meminta maaf kepada Madrid karena Benzema dan Varane mengalami cedera saat dimainkannya di pertandingan jeda internasional.
"Saya minta maaf terkait Benzema, untuk timnas dan klub. Kami sudah memberikannya latihan khusus agar masalah lain tak muncul. Sebenarnya, saya tak pernah memprediksi cedera Benzema," terang Deschamps.
Bukan dengan Prancis, Madrid kemungkinan akan bertikai hebat dengan Wales. Sebab, di partai pamungkas, Wales kemungkinan besar akan memainkan Gareth Bale.
Seperti diketahui, Bale baru saja sembuh dari cedera betis. Benitez memintanya agar tak bermain saat Wales menghadapi Andorra dalam partai terakhir kualifikasi Piala Eropa 2016, di Cardiff City Stadium, Selasa 13 Oktober 2015 atau Rabu dini hari WIB.
Benitez beralasan Bale tak perlu bermain karena sudah mengantarkan Wales lolos ke Prancis. Permintaan tersebut tak digubris oleh Bale. Dia tetap mendesak kepada pelatih Wales, Chris Coleman, untuk tetap memainkannya di laga melawan Andorra.
"Saya merasa baik di atas lapangan. Saya mendapatkan waktu bermain yang cukup. Dan saya akan bilang ke bos kalau akan bermain Selasa nanti," tutur winger 26 tahun itu seperti dikutip Daily Mirror.
"Semua orang tahu seberapa penting Wales bagi saya dan seperti apa bangganya saat bermain untuk negara," lanjutnya.