Tragedi 1-3 yang Beratkan Langkah Dua Raksasa
Jumat, 17 April 2015 - 06:24 WIB
Sumber :
- Reuters/Gonzalo Fuentes
VIVA.co.id
- Hari kedua leg 1 babak perempatfinal Liga Champions, Rabu 15 April 2015 atau Kamis dini hari WIB, menyajikan hasil yang menarik. Dua klub raksasa secara mengejutkan tumbang dengan skor yang cukup mencolok 1-3.
Baca Juga :
Gila, Ini Format Baru Liga Champions!
Dimulai dari duel Paris Saint Germain versus Barcelona di Parc des Princes. Banyak yang memprediksi pertandingan ini akan berlangsung sangat ketat.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tim tamu mampu mempermalukan PSG dengan skor yang cukup mencolok, 3-1.
Barca sukses menyungkurkan PSG lewat aksi brilian Luis Suarez yang mencetak dua gol. Sebiji gol Barca lainnya dicetak oleh Neymar. PSG mendapat hiburan lewat bunuh diri Jeremy Mathieu.
David Luiz disebut-sebut menjadi biang keladi kekalahan PSG. Berkali-kali dia diperdaya oleh trio maut Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar.
Bahkan, Suarez sempat menipu Luiz dengan teknik nutmeg sebanyak dua kali. "Dia pemain terakhir di lini pertahanan ketika Suarez menguasai bola dan berlari ke arahnya. Dia pun sadar jadi sosok terakhir, tetapi dia malah melakukan aksi layaknya bocah delapan tahun yang belum pernah dilatih," kata mantan pelatih timnas Inggris, Glenn Hoddle.
"Dia mencoba merapatkan kedua kakinya bersamaan. Tapi usai dia melakukan itu, dia tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. Suarez akhirnya 'mengolongi' Luiz lagi," lanjutnya seperti dilansir Tribal Football.
Terkait performa buruk Luiz, pelatih PSG, Laurent Blanc, punya pembelaan. Blanc mengaku terpaksa menurunkan Luiz karena tak punya opsi lain setelah Thiago Silva tumbang karena cedera.
Blanc juga menilai permainan bek berambut kribo tersebut tak terlalu buruk. "Meskipun tidak dalam kondisi 100 persen fit, dia tak bisa menunjukkan intensitas minim dalam sebuah permainan," ujar pria 57 tahun tersebut.
"Jika saya bermain, maksimal 30 menit. Saya kelelahan setelah menjalani terapi selama 12 jam per hari, pekan lalu. Memang, saya telah mengalami hari yang buruk," tutur Luiz.
Hasil yang paling mengejutkan di hari kedua leg 1 babak perempatfinal Liga Champions muncul dari pertandingan antara FC Porto versus Bayern Munich. Di atas kertas, Bayern unggul dalam hal kualitas pemain. Mereka pun difavoritkan akan menang mudah atas Porto di pertemuan pertama meski bermain di Estadio do Dragao.
Tapi, Die Roten malah sudah kebobolan dua gol saat laga baru berjalan 10 menit. Sepasang gol Porto diawali blunder konyol dari para pemain Bayern.
Menit 3, bola yang sedang dikuasai Xabi Alonso sukses direbut oleh Jackson Martinez. Manuel Neuer pun melakukan kesalahan saat berusaha menghentikan pergerakan Martinez. Akhirnya, wasit menunjuk titik putih dan penalti dieksekusi dengan sempurna oleh Ricardo Quaresma.
Selang 7 menit, giliran Dante yang melakukan kesalahan passing. Situasi itu kembali dimanfaatkan Quaresma. Dengan tenang, Quaresma menceploskan bola ke gawang Bayern.
Babak pertama akhirnya ditutup dengan skor 2-1 setelah Thiago Alcantara membobol gawang Fabiano di menit 28.
Bukannya membaik, permainan Bayern justru semakin menurun. Mereka akhirnya kembali kebobolan di menit 65 lewat lesakan Martinez.
"Kami tertinggal 0-2 begitu cepat. Begitu hal seperti ini terjadi, maka tidak mudah membalikkannya," sesal pelatih Bayern, Pep Guardiola, seperti dilansir laman olahraga Spanyol, Marca.
Kekalahan Bayern dari Porto memicu amarah dari beberapa kalangan eksekutif klub. Salah satunya adalah Matthias Sammer yang menjabat sebagai Direktur Olahraga Bayern.Â
Menurut mantan bek timnas Jerman tersebut, lini belakang Bayern sangat sering melakukan kesalahan mendasar. "Gol ketiga yang paling terlihat dan itu sangat memalukan. Kami seharusnya cuma kalah 1-2. Tapi, inilah situasi yang harus kami hadapi," kecam Sammer.
Barca Tetap Waspada
Meski berada dalam posisi yang sangat menguntungkan, kubu Barca tak mau bersantai saat menghadapi PSG di leg 2 pekan depan. Para pemain Barca masih memasang status waspada menyambut leg 2 nanti.
Kemenangan 3-1 di Parc des Princes membuat Barca hanya membutuhkan hasil imbang tanpa gol untuk lolos ke semifinal. Bahkan, andai kalah dengan skor 0-2 dalam laga di Camp Nou nanti, Barca tetap lolos karena menang dalam hal agresivitas gol tandang.
"Di sepakbola kita tidak tahu apa yang akan terjadi. PSG punya kualitas tim yang bagus. Kami harus tetap waspada, permainan belum usai," kata pahlawan kemenangan Barca, Luis Suarez, kepada AS.
"Banyak pemain penting PSG yang absen di pertandingan tadi. Saya pikir, pertemuan kedua akan menjadi pertandingan yang cantik. Kami tak boleh meremehkan mereka," lanjutnya.
Sama halnya dengan Suarez, bek andalan Barca, Gerard Pique, menilai kemenangan di pertemuan pertama melawan PSG di Paris tak memiliki arti apa-apa. Pique menegaskan target utama Barca di musim ini adalah meraih gelar juara, bukan menang di markas PSG.
"Kemenangan ini tidak akan berarti apa-apa, jika kami gagal meraih gelar akhir musim ini. Masih ada banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan," kata Pique dilansir Soccerway.
Pique memang merasa senang Los Cules bisa menang di Paris dengan skor yang cukup mencolok. Tapi, bagi kekasih penyanyi seksi Kolombia, Shakira, tersebut kemenangan atas PSG cuma menjadi pengalaman bertanding saja.
"Datang ke Paris dan meraih kemenangan, sangat bagus buat kami. Apalagi, kami pernah kalah 2-3 dari mereka di fase grup. Sehingga, laga malam ini menjadi pengalaman berbeda buat kami. Meski ini belum memastikan apa-apa," ujar Pique.
Barca memang bermain luar biasa saat menghadapi PSG. Mereka sukses mendikte permainan sang pemuncak klasemen sementara Ligue 1.
Dari statistik yang dikeluarkan, Barca sukses mencatatkan penguasaan bola hingga 63 persen. "Kami tak kehilangan konsentrasi sejak menit awal. Kami juga sudah sadar harus bermain dalam intensitas tinggi demi menghadapi mereka," ungkap Suarez.
"Saya pikir ini kemenangan yang pantas. Banyak yang jadi hal bagus tadi. Kecerdasan nomor satu, Kami juga cukup baik dalam menguasai bola, di pertahanan kami juga tampil baik," timpal Enrique seperti dikutip Canal+.
Bayern Siap Balas Dendam
Luka mendalam sedang dirasakan oleh kubu Bayern. Bagaimana tidak, mereka dipermalukan oleh tim yang kualitas pemainnya berada di bawah.
Saat melawan Porto, Bayern diperkuat oleh beberapa pemain top berpengalaman. Sebut saja Manuel Neuer, Dante, Jerome Boateng, Philipp Lahm, Xabi Alonso, Mario Goetze, hingga Robert Lewandowski.
Yang terjadi, Bayern malah dipermalukan oleh The Dragons dengan skor 1-3. Sebagai tim elit Eropa, permainan Bayern juga sangat mengecewakan saat berhadapan dengan Porto.
Ketika pertandingan baru berjalan 10 menit, mereka sudah ketinggalan dua gol. FC Hollywood sempat memperkecil keadaan lewat Thiago Alcantara di menit 28.
Tapi, Bayern gagal keluar dari kesulitan di babak kedua. Mereka justru semakin terbenam karena Martinez sukses menyarangkan gol ketiga di menit 65.
"Bermain melawan Bayern selalu sulit, namun kami telah menciptakan awal yang hebat pada pertandingan melawan tim terbesar di dunia dalam hal penguasaan bola," ungkap pelatih Porto, Julen Lopetegui, seperti dikutip dari laman resmi UEFA.
Berbeda dari PSG, peluang Bayern lolos ke babak semifinal tampak lebih terbuka. Mereka sudah menyarangkan satu gol di Estadio Do Dragao. Itu berarti, Bayern hanya harus menang dengan skor 2-0 di Allianz Arena, pekan depan.
"Skor 1-3 adalah skor yang sulit untuk dibalikkan di leg kedua. Tetapi, kami akan mencobanya," tutur Guardiola. "Kami sempat bangkit ketika mencetak gol. Namun, saat Porto membuatnya menjadi 3-1, sangat sakit. Terlepas dari itu semua, masih banyak yang bisa terjadi di leg kedua nanti," ujar sang kapten, Lahm.
Apa pun hasil yang diraih oleh 8 kontestan perempatfinal Liga Champions, saat ini mereka masih belum lolos ke fase selanjutnya. Masih ada leg 2 di pekan depan.
Liga Champions merupakan salah satu kompetisi yang selalu menghadirkan kejutan dan sajian menarik di atas lapangan. Jadi, siapa saja yang mampu lolos ke babak semifinal? Patut ditunggu!
![vivamore="
Baca Juga
:"]
Lawan Chelsea, Jadi Laga Spesial Buat Juan Mata
Ditegur FIFA, Menpora Langsung Kirim Utusan ke Swiss
Ibunda 'Messi' Indonesia Kecewa Menpora Sibuk Urusi PSSI
Klopp Ciptakan Revolusi di Bundesliga dan Usik Bayern
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Blanc juga menilai permainan bek berambut kribo tersebut tak terlalu buruk. "Meskipun tidak dalam kondisi 100 persen fit, dia tak bisa menunjukkan intensitas minim dalam sebuah permainan," ujar pria 57 tahun tersebut.