'Final Piala Eropa Takkan Jadi Laga Terakhir Ronaldo'

VIVA.co.id – Meski masih tajam dan subur dalam hal mencetak gol, usia Cristiano Ronaldo sudah memasuki 31 tahun. Banyak pihak memprediksi jika Ronaldo akan segera mengakhiri masa baktinya bersama armada Selecao das Quinas.

Mengingat usia yang sudah memasuki kepala tiga, Ronaldo jelas membidik gelar juara Piala Eropa 2016. Sebab, kesempatan untuk kembali menembus final belum tentu akan kembali didapatkannya di gelaran empat tahun mendatang.

Ronaldo berpeluang besar untuk merengkuh gelar tersebut, andai mampu mengalahkan tuan rumah Prancis dalam laga final yang akan digelar di Stade de France, Senin 11 Juli 2016 dini hari WIB nanti.

Banyak pihak sudah meramalkan jika Ronaldo akan segera pensiun dari Timnas Portugal, selepas gelaran Piala Eropa 2016. Hal ini juga dikaitkan dengan pensiunnya sang pesaing utama, Lionel Messi, dari Timnas Argentina.

Messi memutuskan pensiun dini dari skuat La Albiceleste, usai kembali gagal membawa Argentina menjuarai Copa America Centenario 2016. 

Meski demikian, pelatih Portugal, Fernando Santos, tetap optimis jika Ronaldo takkan pensiun dari Timnas Portugal, apapun hasil dari laga final melawan Prancis nanti.

"Dia akan bermain enam, tujuh, (atau) 10 tahun (lagi), saya tidak tahu. Tapi, besok (melawan Prancis) tidak akan menjadi pertandingan terakhirnya," ujar Santos kepada Sports News.

"Selama dua tahun terakhir, ia menginginkan untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Ia marah kepada dirinya sendiri saat semua tidak berjalan sesuai keinginannya. Kemampuannya sebagai kapten tim kami terlihat saat ini. Semua orang tahu itu sekarang, dan di hasil akhir ia akan meningkatkannya," tuturnya.

Selain sukses membawa Portugal menembus partai final Piala Eropa 2016, Ronaldo juga sudah mencetak tiga gol selama gelaran ini berlangsung. 

Partai final ini adalah yang kedua kalinya bagi Ronaldo bersama Portugal, setelah kali terakhir tahun 2004 lalu. Ketika itu, Ronaldo gagal membawa Portugal juara, usai di partai puncak kalah 0-1 dari Yunani.

Halaman Selanjutnya

"Selama dua tahun terakhir, ia menginginkan untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Ia marah kepada dirinya sendiri saat semua tidak berjalan sesuai keinginannya. Kemampuannya sebagai kapten tim kami terlihat saat ini. Semua orang tahu itu sekarang, dan di hasil akhir ia akan meningkatkannya," tuturnya.