Alasan Tak Ada Duel Perebutan Juara Ketiga Piala Eropa
- Reuters
VIVA.co.id – Pergelaran Piala Eropa akan segera mencapai puncaknya pada Senin dini hari WIB, 11 Juli 2016 mendatang. Laga final yang mempertemukan tuan rumah Prancis kontra Portugal jadi duel penentu tim mana yang merebut mahkota tertinggi sepakbola bangsa benua biru tersebut.
Namun, satu pertanyaan menarik banyak muncul tentang tidak adanya laga perebutan gelar juara ketiga di turnamen tersebut. Pada kejuaraan-kejuaraan sepakbola bergengsi lainnya, duel perebutan gelar juara ketiga memang kerap dilangsungkan sebelum partai final.
Ajang Piala Dunia, Piala Konfederasi, Piala Afrika dan Copa America adalah beberapa kompetisi internasional yang memainkan laga perebutan gelar juara ketiga.
Lalu, apa yang menjadi alasan pada penyelenggaraan Piala Eropa kali ini tak ada gelar 'hiburan' bagi tim yang kandas di semifinal tersebut.
Berikut adalah beberapa data dan fakta menariknya yang dilansir oleh Sportskeeda:
1. Pertandingan tempat ketiga rupanya sempat diadakan dalam perhelatan Piala Eropa sejak edisi pertama tahun 1960 hingga edisi keenam tahun 1980.
2. Cekoslovakia adalah tim pertama dan yang terakhir memenangkan gelar juara ketiga Piala Eropa di tahun 1960 dan 1980.
3. Hungaria, Inggris, Belgia dan Belanda masing-masing secara berurutan juga sempat merasakan berada di podium juara ketiga dari tahun 1964 sampai 1976.
4. UEFA akhirnya mulai meniadakan duel perebutan juara ketiga ini setelah melihat fakta bahwa pemirsa televisi dan tingkat kehadiran penonton di arena laga hiburan tersebut konsisten terus menurun.
5. Dalam 5 edisi pertama (hingga tahun 1976), hanya empat tim akan bermain di Piala Eropa. Pada tahun 1980, untuk pertama kalinya turnamen ini mulai menambah kontestannya menjadi 8 tim yang berpartisipasi.
6. Delapan tim tersebut dibagi menjadi dua grup dan pemenang masing-masing grup akan melaju ke babak final. Sedangkan, pertarungan tempat ketiga akan dimainkan oleh masing-masing runner-up grup.
Meskipun demikian, banyak kalangan yang menilai bahwa UEFA sebenarnya perlu kembali menghadirkan kembali duel tempat ketiga. Tapi, tak sedikit pula yang tetap mendukung UEFA untuk tidak memainkan laga perebutan tempat ketiga.
Mereka yang berpendapat demikian, berasumsi bahwa tidak ada tim akan berada dalam kondisi prima dalam mempersiapkan laga tersebut mengingat kebanyakan dari kubu yang gagal mencapai final sudah kehilangan fokus akibat impian mereka yang sirna merengkuh trofi Piala Eropa.