Roy Hodgson Belum Bisa Temukan Komposisi Terbaik Inggris
- REUTERS/Kai Pfaffenbach
VIVA.co.id – Manajer timnas Inggris, Roy Hodgson, merotasi enam pemain, dalam pertandingan terakhir Grup B melawan Slovakia yang berakhir imbang. Dia mengatakan tidak ada penyesalan, walau keputusannya membuat Inggris hanya menjadi runner up grup.
Dilansir dari Mirror, Rabu 22 Juni 2016, Inggris melepas kesempatan berada di jalur nyaman, dengan memasuki wilayah mengerikan tempat berkumpulnya tim-tim unggulan. Inggris memang akan menghadapi pertandingan tak terlalu berat di babak 16 besar.
Kontrak Hodgson akan berakhir setelah Piala Eropa 2016, dan berharap mendapat perpanjangan untuk menangani The Three Lions di Piala Dunia 2018. Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) memberi syarat minimal perempatfinal, jika Hodgson ingin mempertahankan jabatannya.
Hodgon punya peluang memenuhi syarat tersebut. Inggris akan bertemu runner up Grup F, yang masih akan diperebutkan antara Hungaria, Islandia, dan Portugal malam ini. Namun, Prancis bisa jadi calon lawan mereka di perempatfinal.
Menilik skema dari babak 16 besar hingga final, Inggris ada dalam jalur neraka. Selain Prancis, ada Jerman, Spanyol, dan Italia. Hodgson mengakui, belum mengetahui susunan pemain terbaiknya, dan dia bersikeras menyebut tidak ada masalah dengan situasi tersebut.
"Jika saya memainkan Kyle Walker, pekan depan, seseorang akan menulis semestinya saya menurunkan Nathaniel Clyne, karena dia bermain sangat bagus melawan Slovakia. Kami memiliki pemikiran yang jelas, mengenai pemain-pemain yang kami ingin mainkan," ujarnya.
Hodgson mengatakan tidak pernah berubah dan menyesali hasil pertandingan, jika tim telah bermain baik. Apalagi, dengan cara media Inggris melakukan kritik. "Saya mungkin bakal menyesal, jika kami tidak bisa mendominasi permainan dan bermain baik untuk mengontrolnya."
Media-media Inggris terkenal pedas, dan tidak pernah ada keputusan yang dihargai jika hasil akhirnya tidak memuaskan. Selalu bakal ada keputusan yang dianggap salah, dan pengandaian hasil berbeda dengan keputusan lain.
Hodgson sangat jujur, ketika mengatakan belum ada dari lima strikernya, yang telah memperlihatkan kemampuan mencetak gol di Piala Eropa 2016. "Itu juga bisa jadi penyebab sakit kepala yang harus kami hadapi. Mereka semua sudah memperlihatkan kualitas, tapi tidak ada yang sungguh-sungguh memperlihatkan kemampuan mencetak gol."
"Susunan pemain akan diberikan sebelum pertandingan selanjutnya. Semua orang mengatakan pada saya, Jamie Vardy dan Harry Kane harus bermain, karena yang satu mencetak 24 gol dan lainnya 25 gol di Premier League musim lalu," ujarnya. (one)