Kalah dari Kroasia, Spanyol Kelelahan?
- REUTERS/Sergio Perez
VIVA.co.id – Spanyol harus puas finis di posisi kedua Grup D Piala Eropa 2016. Itu setelah mereka dikalahkan Kroasia dengan skor 1-2 dalam partai pamungkas di Stade de Bordeaux, Selasa, 21 Juni 2016 atau Rabu dini hari WIB.
Di laga ini, permainan Spanyol terlihat tak stabil. Mereka tancap gas sejak peluit pertandingan dibunyikan.
Gol pun sudah tercipta saat duel baru berusia tujuh menit. Kala itu, Alvaro Morata sukses memanfaatkan umpan silang Cesc Fabregas untuk menaklukkan kiper Kroasia, Danijel Subasic.
Permainan Spanyol mulai menurun saat babak pertama memasuki menit 40. Akhirnya, mereka kebobolan di menit 45.
(Baca juga: Penalti Krusial Spanyol Gagal karena Info Bocoran Modric)
Memasuki paruh kedua, tempo permainan Spanyol menurun. Memang, mereka masih mendominasi. Tapi, kecepatan aliran bola La Furia Roja melambat. Akibatnya, Spanyol kembali kebobolan tiga menit jelang laga usai lewat sepakan keras Ivan Perisic.
Banyak yang menilai tidak stabilnya permainan Spanyol di laga kontra Kroasia disebabkan oleh faktor kebugaran. Mayoritas pemain Spanyol, disebut-sebut mengalami kelelahan.
"Secara umum, tim bermain sangat bagus. Masalah kelelahan bukan jadi alasan. Hanya saja, pertandingan ini berlangsung aneh. Kami difavoritkan menang dan menjadi juara grup. Sekarang, kami harus buka lembaran baru dan belajar dari hasil ini agar laga yang sama tak terulang," kata kapten Spanyol, Sergio Ramos.
Berstatuskan runner up Grup D, Spanyol mau tidak mau harus bertemu Italia di babak 16 besar. Pertemuan Spanyol dan Italia, dianggap banyak pihak, ibarat final kepagian.
Sebab, andai Spanyol lolos sebagai juara grup, maka mereka baru bertemu dengan Italia di final. "Sekarang kami harus berdansa dengan tim favorit. Tapi, untuk jadi juara, kami harus mengalahkan yang terbaik. Kami harus bergerak dan memikirkan lawan selanjutnya (Italia)," ujar Ramos seperti dikutip Telencino.