Buffon dan Pelatih Belgia Kutuk Tawuran di Piala Eropa 2016
- REUTERS/Giampiero Sposito
VIVA.co.id – Kiper Italia, Gianluigi Buffon mengutuk keras atas rangkaian kekerasan yang terjadi pada Piala Eropa 2016. Kerusuhan terjadi ketika laga Inggris vs Rusia yang berakhir imbang 1-1 di Stade Velodrome, Minggu 12 Juni 2016.
Italia akan bertemu Belgia dilaga perdana Grup E Piala Eropa 2016 di Parc Olympique Lyonnais, Selasa 14 Juni 2016. Terkait insiden itu, Buffon mengatakan, perasaan suka cita dan kegagalan dalam turnamen terkadang diekspresikan dengan berlebihan.
"Keamanan sebuah turnamen terkadang tidak mudah bagi semua orang. Jadi faktanya adalah orang terkadang tidak berperilaku sebagai warga yang baik, dan tidak memiliki keinginan menonton permainan dari tim yang mereka dukung. Olahraga mengajarkan untuk berbagi dengan penggemar lainnya," kata Buffon dikutip dari Soccerway, Senin 12 Juni 2016.
Sementara itu, pelatih Belgia, Marc Wilmots mengatakan, kerusuahan dalam sepakbola tidak boleh lagi terjadi. Wilmots menambahkan, sepakbola adalah tentang perayaan, sehingga membuat orang-orang pergi kelapangan.
"Kita harus melakukan dengan kekuataan dan kekuasaan untuk mencoba menyingkirkan sepakbola dari kekerasan," ujar Wilmots.
Wilmots pun tidak bisa memastikan laga antara Italia vs Belgia akan terhindar dari kerusuhan dan kekerasan. Namun, ia meminta kepada pendukung Belgia untuk memberikan contoh yang baik.
(ren)