Sepakbola Api Menyambut Piala Eropa 2016
- VIVA.co.id/Dwi Royanto (10-6-2016)
VIVA.co.id – Aura Piala Eropa 2016 bukan hanya dirasakan di belahan Benua Biru. Masyarakat Indonesia tak mau ketinggalan memeriahkan turnamen empat tahunan tersebut.
Di Semarang, Jawa Tengah, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Cabang Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo ikut menyambut Piala Eropa dengan bermain sepakbola api di malam hari.
Berbagai atraksi menarik dipertontonkan. Ketegangan dan keceriaan terlihat karena bola api yang diperebutkan para pemain menjadi pemandangan tersendiri. Tak jarang beberapa peserta tampak berlompatan lantaran terlalu lama menempelkan kaki ke bola panas yang menyala.
Salah satu mahasiswa, Dian Akhseworoji, mengaku cukup antusias dengan kegiatan tersebut. "Piala Eropa sangat ditunggu. Dan kami memiliki cara tersendiri untuk menyambutnya dengan ajang sepakbola api, " katanya.
Lalu, apakah kesulitan untuk memainkan sepakbola api? Menurutnya, sepakbola api memiliki tantangan tersendiri. Karena aksi yang mengasah nyali ini butuh persiapan lebih, baik fisik dan mental.
“Harus memiliki mental yang kuat. Kesulitannya tentu memiliki keterbatasan untuk menendang bola yang sangat panas ini. Ya berat juga,” bebernya.
Dalam pertandingan antara tim Prancis dan Rumania, sebagai simbolis laga pembuka Piala Eropa nanti, berlangsung sengit dan akhirnya berakhir seri. Sehingga panitia memutuskan mencari pemenang lewat adu penalti yang dimenangkan oleh tim Prancis.
Acara ini diakhiri dengan atraksi sembur api menggunakan obor. Aksi bermain api ini dibuat meriah dengan berbagai formasi, seperti melingkar dan berjajar.
“Dari UIN Walisongo ini memberikan kegiatan rutin setiap tahun menyambut Piala Dunia, Ramadan dan menyambut Piala Eropa dengan menggelar sepakbola api,” ujar Dewan Pembina Mahasiswa, Akhmad Soim, menambahkan. (one)